SDLG memiliki fasilitas-fasilitas produksi moderen yang dilengkapi dengan teknologi canggih untuk menghasilkan solusi-solusi peralatan yang berkelanjutan guna menggarap berbagai proyek.
Pemerintah Indonesia menargetkan produksi batubara mencapai hampir satu miliar ton pada tahun 2024. Target produksi batubara sebanyak itu berdasarkan jumlah permohonan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) yang disetujui. Sebagaimana diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyetujui 587 RKBB dari 883 permohonan dengan rencana produksi sebesar 930,038 juta ton. Namun, realisasi produksi nantinya sangat ditentukan oleh berbagai faktor, seperti tingginya permintaan batubara dari pasar domestik maupun pasar ekspor.
Meski harga komoditas batubara hampir sepanjang semester pertama 2024 bergejolak karena volatilitas perekonomian dunia, namun tren produksinya diperkirakan akan terus meningkat. Salah satu faktor yang menggerakkan peningkatan produksi batubara dalam negeri adalah karena Indonesia masih sangat bergantung pada pasokan energi fosil.
Mengutip keterangan resmi Kementerian ESDM pada Senin (15/1), produksi batubara Indonesia terus meningkat sejak tahun 2020 sebesar 564 juta ton, naik menjadi 614 juta ton pada tahun 2021, dan meningkat mencapai 687 juta ton pada tahun 2022. Pada tahun 2023, produksi batubara Indonesia sebesar 775 juta ton, jauh melampaui dari target yang dibidik sebesar 695 juta ton. Sementara pada tahun 2024, pemerintah telah menetapkan target produksi batubara sebesar 710 juta ton.
Untuk mendukung tren produksi batubara Indonesia yang cenderung meningkat dalam lima tahun terakhir, Shandong Lingong Construction Machinery atau yang lebih popular dengan SDLG memperkenalkan alat-alat tambang yang terdiri dari Excavator, Wheel Loader dan Motor Grader. Pengenalan mesin-mesin tambang tersebut dikemas dalam sebuah acara bertajuk Global Mining Customer Festival SDLG yang berlangsung selama empat hari, 14-17 Mei 2024 di Yinchuan dan Linyi, China. Selama acara yang dihadiri oleh dealer-dealer dan pelanggan-pelanggan yang berasal dari berbagai negara, termasuk dari Indonesia, perusahaan yang didirikan pada tahun 1972 ini tidak hanya memperlihatkan fasilitas-fasilitas produksinya yang canggih tetapi para peserta juga diberi kesempatan untuk menyaksikan operasi unit-unitnya langsung di lokasi tambang batubara di daerah Mongolia Dalam. Bahkan mereka dapat mengetes performa dari alat-alat tambang SDLG tersebut di area tambang itu.
Rombongan Global Mining Customer Festival SDLG dari Indonesia dipimpin oleh BSM. BSM merupakan dealer SDLG di Indonesia. Rombongan ini mengikuti serangkaian acara festival yang diselenggarakan di berbagai lokasi mulai dari konferensi dan kunjungan ke lokasi tambang di Yinchuan (Mongolia Dalam), hingga kunjungan ke markas yang sekaligus merupakan pusat fabrikasi produk-produk SDLG di Linyi.
Untuk Global Mining Customer Festival SDLG kali ini, anak usaha dari Volvo Construction Equipment ini lebih fokus menyoroti peralatan tambang dan mesin-mesin bertenaga listrik. Saat acara pembukaan pada pagi hari, Selasa (14/5/2024) di Yinchuan, ditayangkan sebuah video yang memperlihat Solusi-solusi Peralatan Tambang Komplit SDLG, yang diikuti dengan presentasi mengenai Strategi Pasar Luar Negeri Lingong Group yang disampaikan oleh Presiden SDLG, Yu Mengsheng, dan penjelasan mengenai Solusi Peralatan Tambang Komplit SDLG yang dipaparkan oleh Chief Engineeer SDLG, Chi Feng.
SDLG juga memberikan kesempatan kepada beberapa kontraktor lokal maupun dari luar negeri yang juga merupakan pelanggan-pelanggan SDLG untuk berbagi pengalaman mengenai manajemen armada tambang mereka dan performa unit-unit SDLG yang mereka operasikan. Sunarno dari BSS, misalnya, menceritakan manajemen peralatan tambang di job site tambang perusahaan itu yang juga mengoperasikan beberapa mesin SDLG.
Konferensi hari pertama ditutup dengan acara kunjungan langsung ke lokasi tambang batubara yang ditempuh dalam waktu sekitar 1,5 jam dari hotel di kota Yinchuan. Kondisi jalan yang bebas macet dan infrastruktur jalan yang bagus di lokasi tambang memudahkan akses bus-bus yang mengangkut rombongan dari berbagai negara ini ke lokasi tambang tersebut. Tambang batu bara di Mongolia Dalam ini berada di daerah pegunungan gersang dengan udara yang sejuk. Debu yang cukup pekat menyambut kedatangan kami. Untungnya, kami sudah dibekali dengan masker dan kaca mata.
Demo mesin-mesin tambang SDLG tidak bisa diadakan langsung di lubang tambang tetapi digelar di area terbuka yang disiapkan khusus oleh panitia. Berawal dari iring-iringan empat unit wheel loader L968H yang keluar dari balik sebuah tanggul, disusul oleh dua unit motor grader G9290 berukuran besar dan ditutup dengan aksi memukau dua model excavator tambang E6730H dan E6920H. Sebagai tandem dari kedua excavator tersebut, dihadirkan beberapa wide body dump truck LGMG dari Lingong Group. Alat-alat berat yang ditampilkan selama acara demo produk tersebut merupakan solusi-solusi komplit yang ditawarkan SDLG untuk pasar pertambangan, khususnya batubara.
Alat berat listrik
SDLG terus melakukan berbagai inovasi dalam mengembangkan produk-produknya untuk menyesuaikan dengan tuntutan-tuntutan pasar. Konferensi hari kedua menyoroti perkembangan teknologi baru di industri alat berat, khususnya pengembangan alat berat listrik dan riset mesin hybrid. Juga dibahas mengenai Aplikasi Tambang Digital dan Aplikasi Mengemudi Otomatis di Lokasi Tambang.
Sebagai salah satu produsen alat berat terkemuka dunia yang sudah memasuki pasar di berbagai negara, SDLG memiliki tanggung jawab untuk terlibat dalam mengembangkan produk-produk yang ramah lingkungan. Hal ini sudah dilakukan pabrikan tersebut dengan memperkenalkan wheel loader listrik. Alat ini sudah hadir di Indonesia.
Riset dan pengembangan untuk mesin-mesin listrik dan hybrid terus dilakukan SDLG, sebagaimana diungkapkan Wang Xiaohui, Vice General Manager dan General Manager International Marketing Company SDLG dalam wawancara dengan International Construction baru-baru ini. Menurutnya, riset dan pengembangan merupakan bagian yang paling sibuk di SDLG sekarang ini. Khusus untuk peralatan listrik, OEM ini sedang mengembangkan sebuah sistem listrik penuh yang, salah satu keunggulannya, meningkatkan efisiensi pemakaian bahan bakar, dan sebuah sistem transmisi baru untuk produk-produk wheel loader.
Pengembangan peralatan konstruksi bertenaga listrik memang sedang menjadi tren, tidak hanya di kalangan OEM-OEM Tiongkok tetapi juga sedang giat dilakukan oleh produsen-produk alat berat terkemuka dunia. Namun, Wang mengklaim OEM-OEM Tiongkok mampu menawarkan mesin-mesin listrik, seperti produk-produk compact wheel loader dan excavator dengan biaya “sekitar 40%” lebih murah dibandingkan OEM-OEM yang berbasis di Barat karena ketersediaan bahan-bahan yang lebih besar dan kuatnya dukungan dari pemerintah. Dia juga menjelaskan biaya-biaya operasi mesin-mesin listrik yang lebih rendah dan meskipun biaya investasi awalnya mungkin lebih mahal daripada model bertenaga diesel, alat berat elektrik menghemat uang para pelanggan dalam jangka panjang.
Pasar global untuk penjualan peralatan konstruksi listrik berkisar pada angka 1% – di Tiongkok, Wang mengatakan bahwa pasar untuk wheel loader listrik kira-kira sepuluh kali lipat di angka 10%.
“Mengenai mesin-mesin listrik, di Tiongkok, kami berkembang sangat pesat,” tegasnya. Mengenai wheel loader listrik, ia mengatakan bahwa mereka memiliki “kondisi kerja yang sangat spesifik” seperti di pelabuhan-pelabuhan, daerah-daerah perkotaan yang padat, dan juga digunakan dalam pembangunan berbagai proyek “energi ramah lingkungan”.
Penggerak utama pertumbuhan alat berat listrik, kata Wang, adalah pemerintah. Ia menambahkan, karena total biaya kepemilikan yang rendah, jika nilai investasi awal mesin-mesin listrik bisa diturunkan maka alat-alat tersebut akan semakin menarik.
Berspekulasi mengenai masa depan, ia mengatakan, “Melihat pasar global dalam tiga atau lima tahun ke depan, konversi listrik pada industri peralatan konstruksi akan berkisar antara 3% hingga 5%.
“Saya yakin pada tahun 2030 angkanya akan mencapai sekitar 10% secara global. Hal ini bergantung pada biaya, bagaimana kita dapat mengurangi biaya pembuatan mesin listrik, dan bagaimana kita dapat membangun stasiun pengisian – terutama di segmen pertambangan karena mereka membutuhkan lebih banyak konsumsi minyak dibandingkan aplikasi lainnya,” kata Wang.
Fasilitas produksi canggih
SDLG merupakan salah satu produsen peralatan konstruksi yang paling berpengaruh di Tiongkok. Nama besar SDLG itu tidak lepas dari kehadiran Volvo Group yang mengakusisi 70 persen saham perusahaan yang berbasis di Linyi, Provinsi Shandong ini pada tahun 2007. Sejak akuisisi itu, produk-produk SDLG makin laris, dan nilai penjualan bersihnya terus meningkat. SDLG terus mencapai kesuksesan besar sejak menjalin kerja sama itu.
Benefit lain yang tidak kalah pentingnya dari kemitraan tersebut adalah SDLG mengadopsi metode produksi ramping pada pabrik-pabriknya, baik yang berada di China maupun di luar China. Fasilitas-fasilitas produk SDLG menerapkan standar kendali mutu yang tinggi dan gaya manajemen yang fleksibel. Sejak masuknya Volvo, SDLG telah mengalami transformasi besar – menggunakan metode kuantitatif untuk mengevaluasi setiap aspek bisnis berdasarkan parameter-parameter yang telah ditentukan dan memungkinkan perusahaan ini untuk terus meningkatkan kualitas produk dan efisiensi operasional.
Metode produksi yang ramping itu terlihat jelas saat kami memasuki area pabrik yang berada di kantor pusat SDLG di Linyi pada Jumat (17/5/2024). Fasilitas ini menerapkan Intelligent Manufacturing yang ditandai dengan semakin sedikitnya jumlah tenaga kerja manusia karena sebagian besar pekerjaan mereka sudah diambil alih oleh robot. Pekerjaan pengelasan dan pengecatan, misalnya, sebagian besar memanfaatkan teknologi otomatis berupa robot-robot. Hanya bagian-bagian yang lebih spesifik yang dilas secara manual. Menurut penjelasan SDLG, teknologi pengelasan dan pengecatan menggunakan robot dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas produk karena hasilnya lebih stabil.
Pabrik SDLG menerapkan teknologi modern dengan mengaplikasikan sistem komputerisasi penuh. Assembly line pabrik-pabrik ini serba otomatis sehingga mampu meminimalir jumlah tenaga kerja dan menyederhanakan proses produksi. Jalur produksi pada pabrik ini sudah dirancang sedemikian rupa sehingga hanya terdiri dari satu jalur (one flow). Semua tahap pekerjaan dilakukan secara berurutan dari mulai penyediaan material seperti plat baja kasar, pembuatan kerangka, pengelasan dan pelapisan komponen hingga perakitan. Jalur produksinya terkoneksi dengan cara yang kompak. Desain seperti ini berhasil meningkatkan efisiensi dan mengurangi logistik, sehingga menjadikan pabrik-pabrik SDLG paling efisien, yang menghasilkan logistik keseluruhan yang terpendek di industri ini.
Di ujung jalur produksi itu, kami dapat menyaksikan secara langsung beragam tipe, model dan ukuran produk-produk SDLG yang siap dikirim kepada pelanggan-pelanggannya, di antaranya Excavator E6780H & Excavator E6870H, Motor Grader G9380H & G9290H, Wheel Loader L9100H, Wheel Loader L989H, Wheel Loader 975H serta Wheel Loader listrik L975HEV. EI