Jakarta, Equipment Indonesia – Semakin meningkatnya popularitas alat-alat berat China di kalangan masyarakat alat berat Indonesia dewasa ini tidak terlepas dari berbagai improvement yang dilakukan oleh para produsen dan dealer-dealer mereka dalam hal kwalitas produk maupun layanan purna jual. Selain itu, mereka juga giat melakukan berbagai inovasi, misalnya dengan memperkenalkan produk-produk yang sustainable, baik yang hybrid maupun yang bertenaga listrik murni.
“Terobosan-terobosan itu membuat produk-produk kami lebih kompetitif dan semakin mudah diterima oleh pasar Indonesia,” kata Executive General Manager PT SDLG Indonesia Machinery, Jack Fu, dalam perbincangan dengan Majalah Equipment Indonesia baru-baru ini.
Setelah sukses memasarkan peralatan konstruksi, pabrikan yang berbasis di kota Linyi (Provinsi Shandong) tersebut kini memperkenalkan peralatan tambang, khususnya mining excavator. Selain itu, perusahaan yang didirikan pada tahun 1972 ini adalah pionir alat berat listrik di pasar Indonesia. Dengan berbagai upaya itu, menurut Jack Fu, SDLG ingin mengejar targetnya menjadi pemain nomor satu di antara merek-merek China di Indonesia. Persaingannya tentu saja tidak mudah karena perusahaan ini harus melakukan perang saudara dengan brand-brand China lainnya.
“Target kami adalah menjadi nomor satu di Indonesia di antara 10 brand China. Itu berarti SDLG menjadi pilihan pertama dan utama pasar Indonesia untuk alat-alat konstruksi dan pertambangan. Di antara 10 brand China yang ada di Indonesia saat ini, kami memiliki layanan terbaik,” ujarnya meyakinkan.
Optimisme Jack Fu itu bukan tanpa alasan. SDLG memiliki pengalaman panjang yang terbentang lebih dari 30 tahun di sektor mesin-mesin konstruksi dan pertambangan. Selain pengalaman, SDLG juga memiliki fasilitas pabrik yang dilengkapi dengan teknologi yang canggih serta didukung pula oleh lembaga research and development (R&D) berkualitas. Apalagi, SDLG sudah lama bekerja sama dengan brand terkenal Eropa, Volvo Construction Equipment. “Teknologi kami sangat maju,” tandasnya meyakinkan.
Dengan pengalaman dan penguasaan teknologi yang mumpuni, SDLG mampu memproduksi mesin-mesin berkualitas tinggi. Selama Mining Expo ini, misalnya, pabrikan ini melakukan debut dua produk anyar, yaitu hydraulic excavator E6900H dan wheel loader listrik L980HEV. SDLG juga memamerkan beragam jajaran peralatan unggulannya yang terdiri dari excavator E6135H dan E6375H, road roller RS7120H serta motor grader G9290H.
Excavator E6135H, E6375H dan E6900H menarik perhatian karena efisiensi dan kemampuan adaptasinya. Sementara wheel loader elektrik L936HEV terkenal dengan kinerjanya yang tanpa emisi dan minim kebisingan. Di segmen peralatan konstruksi jalan, road roller RS7120H dan motor grader G9290H menonjol karena kemampuan pemadatan dan perataan yang canggih. Selain itu, di area demo, perusahaan ini menampilkan skid-steer loader SR800H dan backhoe loader B877F, yang memperlihatkan kelincahan, fleksibilitas dan efisien unit-unit tersebut dalam operasi dunia nyata di berbagai kondisi.
“SDLG punya peralatan tambang ukuran besar seperti excavator dan juga motor grader. Selain itu, kami juga memamerkan alat-alat berat ukuran sedang, seperti mesin-mesin elektrik. SDLG sekarang memiliki kemampuan untuk menyediakan empat lini produk di sini. Itu sebabnya kami menunjukkan produk-produk tersebut selama pameran ini. Kami sangat fokus dan berkomitmen menyediakan empat lini produk tersebut pada Mining Expo 2025 ini,” jelas Jack Fu.
Berkomentar mengenai elektrifikasi, Jack Fu mengatakan, keberadaan alat-alat berat listrik sangat penting untuk menjaga kebersihan lingkungan dan mencapai target net zero emission Indonesia pada 2060. “SDLG memiliki komitmen yang kuat untuk memproduksi alat-alat berat listrik baik untuk pasar dalam negeri China maupun pasar global, termasuk Indonesia. Hanya saja, di Indonesia, populasi mesin-mesin pertambangan dan konstruksi listrik masih minim karena kurangnya daya dukung dari sisi infrastruktur, baik dari sisi pasokan daya maupun infrastruktur stasiun pengisian daya,” ungkapnya.
Meski demikian, SDLG punya komitmen kuat untuk penyediaan alat-alat berat listrik di Indonesia. Pasalnya, pabrikan ini memiliki tekad kuat untuk menciptakan industri konstruksi dan pertambangan yang hijau pada masa mendatang. Di tengah keterbatasan infrastruktur itu, mesin-mesin elektrik SDLG sudah beroperasi di beberapa lokasi kerja, seperti di Industrial Park Morowali (Sulawesi Tengah). Menurut Jack Fu, untuk konteks Indonesia saat ini, operasi mesin-mesin listrik masih terbatas di pusat-pusat industri dan kawasan perkotaan. Peluang aplikasi lainnya di sektor pertambangan, tetapi khusus untuk operasi di pelabuhan seperti di Balikpapan dan Samarinda. “Alat-alat berat listrik belum bisa bepergian jauh atau ditempatkan di lokasi-lokasi tambang yang terpencil karena minimnya fasilitas pengisian daya,” ujarnya.
Namun, untuk mengatasi problem keterbatasan infrastruktur pengecasan di area pertambangan, SDLG sudah mengembangkan solusi lain, yaitu teknologi hybrid. Mesin-mesin hybrid dapat digunakan di area pertambangan karena menggunakan baterai. “Alat berat listrik penuh lebih cocok dioperasikan di industrial park dan palm oil plantation serta beberapa pabrik terkait. Tetapi untuk pertambangan batubara maupun nikel masih sulit menggunakan alat berat listrik karena katerbatasan ketersediaan fasilitas pengisian daya di lokasi. Sehingga, saya kira mungkin mesin-mesin hybrid menjadi solusi terbaik. Sehingga mesin-mesin seperti wheel loader hybrid bisa digunakan. Jadi, kami menyediakan dua solusi berbeda,” kata Jack Fu.
SDLG tidak hanya berkomitmen menyediakan produk-produk berkualitas tetapi juga terus membenahi infrastruktur layanan purna jual. Ini penting karena masalah after sales service (ASS) menjadi keluhan utama untuk brand-brand China di Indonesia hingga kini.
“Sekarang ini, SDLG memiliki komitmen sangat tinggi untuk menyediakan layanan purna jual yang bagus untuk pasar Indonesia. Kami sudah memiliki spare parts center di sini. Dengan harga produk-produk yang kompetitif plus layanan purna jual yang bagus, kami ingin memberikan yang terbaik untuk para pelanggan di Indonesia. Kami berinvestasi cukup besar untuk ketersediaan suku cadang,” kata Jack Fu meyakinkan.
Saat ini SDLG memiliki gudang suku cadang di Jakarta. Namun, secara bertahap perusahaan ini akan membangun beberapa gudang suku cadang di sejumlah daerah lain seperti Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, Jawa, Maluku, dan Papua. Sehingga, nantinya, di setiap pulau di Indonesia, SDLG memiliki gudang suku cadang utama.
Selain gudang suku cadang, perusahaan ini juga akan membangun stasiun-stasiun servis di setiap proyek (job site) di mana unit-unit SDLG beroperasi, terutama untuk konsinyasi suku cadang dan melakukan servis. Jack Fu mencontohkan service station SDLG pada proyek tambang nikel di Morowali, Sulawesi Tengah.
Untuk meningkatkan penjualan dan memperkuat layanan purna jual, SDLG juga menerapkan kebijakan multi dealer. Ada dua alasan yang dikemukakan Jack Fu di balik kebijakan multi dealer tersebut. Pertama, pasar Indonesia sangat besar dan luas serta memiliki karakter dan kebutuhan yang berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah yang lain. Beberapa pelanggan SDLG di satu daerah hanya fokus pada alat-alat konstruksi dan pertanian. Tetapi di beberapa daerah lain lebih banyak pelanggan membutuhkan peralatan tambang. “Setiap daerah memiliki segmen pelanggannya masing-masing. Jadi, jika kami hanya memiliki satu dealer, maka sangat sulit bagi kami untuk melayani kebutuhan-kebutuhan para pelanggan yang begitu beragam di seluruh Indonesia,” argumen Jack Fu.
Kedua, customer SDLG di Indonesia terdiri dari dua segmen, yaitu pelanggan-pelanggan lokal Indonesia dan dari China. “Dealer-dealer lokal belum mempunyai kemampuan yang memadai untuk melayani para pelanggan China yang beroperasi di sini. Sehingga, dibutuhkan dealer yang langsung dari China untuk bisa melayani kebutuhan-kebutuhan mereka. Itu sebabnya SDLG sangat membutuhkan lebih dari satu dealer. Bahkan bukan hanya tiga tetapi lebih banyak lagi untuk melayani kebutuhan pelanggan-pelanggan Indonesia yang beragam,” pungkas Jack Fu.
Dengan pengalaman yang mumpuni di industri alat berat, penguasaan teknologi tinggi dan inovasi, produk-produk berkualitas untuk berbagai industri, serta dukungan layanan purna jual yang bagus, Jack Fu sangat yakin dalam beberapa tahun ke depan SDLG akan menjadi pilihan utama pasar alat berat Indonesia.



