PT Berkarya Sinergi Mandiri memasarkan mesin-mesin tambang SDLG yang sudah teruji di berbagai lokasi tambang di Indonesia.
Potensi kekayaan tambang, baik batu bara maupun mineral, yang masih cukup besar di Indonesia mencuri perhatian pabrikan-pabrikan alat berat global untuk memasarkan produk-produk mereka di Tanah Air. Apalagi Pemerintah Indonesia terus mendorong perusahaan-perusahaan tambang untuk semakin meningkatkan produktivitas mereka guna memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun ekspor.
Peningkatan produktivitas tambang ditentukan oleh banyak faktor. Selain permintaan pasar yang terus meningkat, ketersediaan mesin-mesin tambang yang mumpuni menjamin kontraktor-kontraktor tambang mampu mengeduk material-material sesuai dengan target produksi mereka.
Namun, dalam industri tambang global dewasa ini, yang dibutuhkan tidak hanya peralatan yang menjanjikan produktivitas tinggi tetapi juga mampu beroperasi secara efisien (hemat bahan bakar) dan ramah lingkungan. Kedua poin tersebut berkontribusi terhadap upaya-upaya menekan pemanasan global yang memicu perubahan iklim dan berbagai dampak ikutannya. Bagaimana perusahaan-perusahaan penyedia alat berat merespon tantangan itu?
SDLG, salah satu produsen alat berat terkemuka dari Tiongkok yang merupakan bagian dari Lingong Group, menjawab tantangan itu dengan memperkenalkan mesin-mesin baru dan target baru dan prestasi baru dalam acara “Festival Pelanggan Tambang Global SDLG 2024” yang diselenggarakan di Wuhai, Mongolia Dalam, 14-15 Mei silam. Tim Redaksi Majalah Equipment Indonesia bersama beberapa kontraktor tambang, didampingi PT Berkarya Sinergi Mandiri sebagai salah satu distributor produk-produk SDLG di Indonesia, mendengarkan dan menyaksikan secara langsung berbagai terobosan yang dilakukan pabrikan itu untuk mendukung pertumbuhan industri pertambangan global. Kali ini SDLG memboyong rombongan dari Indonesia bersama rombongan-rombongan dari berbagai negara lainnya ke lokasi tambang batu bara di Wuhai untuk melihat solusi-solusi peralatan tambang komprehensif yang ditawarkan pabrikan itu.
SDLG mengklaim hampir seribu unit peralatan tambang Lingong Group, yang terdiri dari lebih dari 760 unit dump truck berbadan lebar, 67 crawler excavator, 74 wheel loader, dan 3 motor grader beroperasi di area tambang yang nan luas itu. SDLG pun menggelar demo berbagai peralatan tambang generasi terbarunya yang dikombinasikan dengan teknologi informasi cerdas dan praktek-praktek operasional. Untuk memonitor performa armada tambang tersebut, SDLG memanfaatkan pengumpulan data besar untuk menganalisis medan penambangan secara akurat, menghitung target produksi, dan mengoptimalkan rute ekstraksi.
Mengomentari atraksi memukau armada tambang SDLG tersebut, Salvador Guntur, Direktur Operasional PT Berkarya Sinergi Mandiri, mengatakan bahwa perusahaan itu sudah lama mengembangkan mesin-mesin tambang dan sudah diuji cobakan di berbagai medan. Lini produk peralatan tambang pabrikan ini meliputi rangkaian lengkap excavator di bawah 200 ton, wide body dump truck tambang di bawah 150 ton dan wheel loader di bawah 15 ton. Peralatan tambang lain yang ikut diperlihatkan adalah mesin pemadat jalan (road roller), motor grader dan drilling rig.
“Mesin-mesin tersebut memberikan nilai penuh bagi seluruh rantai industri pertambangan bagi para pelanggan SDLG,” kata Guntur kepada Equipment Indonesia di sela-sela acara kunjungan ke pabrik SDLG di Linyi pada Jumat (17/5).
Bagi SDLG, Festival Pelanggan Tambang Global 2024 ini merupakan momen untuk menunjukkan keberhasilan strategi globalisasinya, sebagaimana disampaikan Presiden SDLG, Yu Mengsheng, dalam pidatonya saat membuka festival ini. Menurutnya, SDLG telah menetapkan tujuan baru, yaitu menjadi brand peralatan tambang Tiongkok terkemuka di pasar global.
“Kunci untuk mencapai tujuan ini terletak pada peningkatan sistem layanan kami, kepemimpinan produk, dan peningkatan merek yang komprehensif. Secara global, SDLG akan sepenuhnya mempromosikan seluruh rantai nilai—penelitian, produksi, pasokan, penjualan, dan layanan—yang diperluas ke pasar-pasar internasional dan meningkatkan pengaruh global merek tersebut,” ungkapnya.
Excavator tambang SDLG
Seiring dengan ambisi global SDLG tersebut, PT Berkarya Sinergi Mandiri memperluas pasar produk-produk Lingong Group, salah satunya SDLG, tidak hanya di sektor konstruksi dan agri-forestry, tetapi sudah merambah ke pasar peralatan tambang yang kelasnya lebih besar dari peralatan konstruksi.
“Sebetulnya SDLG dari dulu sudah merambah di pasar bisnis pertambangan, namun kelasnya masih di skala kecil ke medium, khususnya untuk alat support. Belakangan ini, sejalan dengan semakin pesatnya pertumbuhan industri pertambangan, SDLG mulai mengembangkan alat-alat tambang ukuran medium up atau alat untuk pekerjaan utama ke atas untuk operasi-operasi pertambangan. Kami siap memasarkan alat-alat tambang SDLG di Indonesia,” kata Guntur sembari mencontohkan excavator kelas 78 ton (E6780H) dan excavator kelas 90 (E6920H). Kedua excavator ini memainkan peran penting dalam dalam aksi demo di lokasi tambang Wuhai tersebut di atas.
Excavator E6780H disebut-sebut sebagai produk jagoan SDLG untuk penggalian material tambang. Adapun keunggulan-keunggulan utama excavator ini adalah engine dengan tenaga yang kuat dan torsi yang besar. Semua pompa dan motor yang dipasang pada unit ini memiliki displacement yang besar. Tenaga penggaliannya pun kuat, sehingga alat ini sangat cocok untuk operasi di tambang batu bara. E6780H menggunakan sistem kontrol elektrik hidrolik, sehingga memiliki respon yang cepat serta menawarkan efisiensi kerja yang tinggi. Guntur menyebut excavator ini sangat cocok untuk operasi-operasi tambang terbuka batu bara, tambang batu, tambang logam non besi, dan tambang-tambang terbuka skala besar lainnya.
Excavator E6920H dengan bobot operasi sekitar 90 ton memiliki fitur-fitur unggulan yang sama dengan E6780H. Engine-nya menghasilkan tenaga yang kuat dan torsi yang besar sehingga sangat tangguh untuk mengeduk material-material tambang jenis apapun. Menggunakan sistem kontrol elektrik hidrolik, alat ini sangat responsif dan menawarkan efisiensi kerja yang tinggi. Aplikasinya sama dengan E6780H, sangat ideal untuk operasi di tambang-tambang terbuka seperti batu bara, nikel dan quarry.
Menurut Guntur, BSM akan memperkenalkan mesin-mesin tambang SDLG di Indonesia secara bertahap, yang dimulai dengan memasarkan kedua excavator tambang terebut, E6780H dan E6920H. Kedua excavator itu sudah hadir di Indonesia dan sedang diujicoba. “Kami minta alat-alat tambang ini diuji coba terlebih dahulu di lokasi-lokasi tambang di Indonesia sebelum dijual ke pasar. Satu unit excavator E6780H sudah mulai melakukan uji coba di salah satu lokasi tambang PT Bina Sarana Sukses yang merupakan sister company PT BSM,” ujarnya.
Dia mengklaim pasar di Indonesia sudah memiliki ekspektasi tinggi terhadap kedua excavator tambang SDLG itu. Tetapi pihaknya ingin membuktikan terlebih dahulu bagaimana performanya sebelum dilepas ke pasar. “Menjual alat berat tidak hanya menyiapkan produk-produknya tetapi juga bagaimana membuktikan performanya dan menyediakan layanan purna jualnya. Kalau kinerjanya masih kurang atau support dari SDLG belum sesuai dengan harapan customer di Indonesia, kami bisa melakukan improvement atau memberikan masukan-masukan kepada SDLG agar dilakukan perbaikan,” ujarnya.
Untuk aplikasi pertambangan, Lingong Group yang merupakan induk perusahaan dari SDLG sebetulnya tidak hanya mengeluarkan excavator tetapi juga mining trucks yang terdiri dari CMT96 (60t), CMT106 (70t) dan RTH100 (100t), serta mesin-mesin pembuat jalan, yaitu Motor Grader (G9220F) dan Compactor RS7220H, juga Wheel Loader L9100H. Truk tambang RTH100 yang diluncurkan pada tahun 2020 merupakan kendaraan bertenaga listrik murni dan hybrid yang beroperasi tanpa operator. Namun, sejauh ini BSM belum memasarkan mesin-mesin tersebut di Indonesia.
Ketika ditanya mengenai kesiapan BSM untuk memasarkan produk-produk SDLG, Guntur kembali menegaskan pentingnya uji coba untuk mengantisipasi komponen-komponen dan parts apa saja yang perlu dipersiapkan secara khusus. “Suku cadang itu bukan hanya masalah stok tetapi juga bagaimana kami menjalin kerja sama dengan pihak principal supaya kecepatan pasokan spare parts lebih terjamin. Penanganan layanan purna jual harus fokus. Nyawa dari bisnis alat berat adalah product support. Karena yang kami jual adalah barang modal. Kalau product support jelek, cost-nya akan lebih mahal. Kami sebagai distributor harus tahu bagaimana mensiasati problem pasokan suku cadang. Kami harus bisa merespon dengan lebih cepat agar unit-unit alat berat pelanggan dapat bekerja dengan lancar tanpa downtime yang lama.”
Untuk mendukung bisnis pelanggan-pelanggannya, BSM terus melakukan pembenahan dengan terus menambah kantor-kantor cabang dan berbagai kelengkapannya seperti gudang suku cadang serta workshop di beberapa daerah. Perusahaan ini juga sudah menyediakan tim mekanik yang solid dan terampil untuk mengatasi problem-problem mesin para pelanggan.
Benahi manajemen suku cadang
Salah satu pelanggan BSM yang ikut dalam rombongan ini adalah PT Karunia Armada Indonesia. Perusahaan kontraktor tambang ini ingin melihat dari proses pembuatan mesin-mesin tambang SDLG tersebut.
Ardi Idrus, Director PT Karunia Armada Indonesia, mengatakan bahwa dalam memilih alat berat yang menjadi panduan utama perusahaan ini bukan terutama soal harga dan product support yang baik tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah apakah alat yang akan dibeli itu cocok dengan tuntutan lokasi operasi perusahaan.
“Apakah excavator ini cocok dengan kondisi tambang di wilayah Kalimatan Timur? Fakta membuktikan bahwa ada alat yang cocok untuk beroperasi di wilayah tambang Kalimantan tetapi tidak cocok untuk beroperasi di Sumatera. Bahkan antar lokasi-lokasi tambang di Kalimantan pun belum tentu cocok. Hal ini disebabkan karena material yang ada di masing-masing lokasi tambang bermacam-macam,” katanya kepada Equipment Indonesia di sela-sela acara kunjungan ke pabrik SDLG.
Perusahaan ini sudah menggunakan salah satu produk tambang dari Lingong Group, yaitu Wide Body Dump Truck LGMG CMT 106. “Kami happy dengan produk ini karena biaya operasinya yang efisien. Konsumsi bahan bakarnya lebih efisien dibandingkan dengan produk-produk premium dari Jepang, Eropa dan Amerika. Ini penting karena fuel merupakan komponen biaya yang paling signifikan, sekitar 30 persen. Dari sisi aftermarket, sejak dioperasikan pada Setember 2023 hingga saat ini, belum ada problem serius pada unit tersebut. Kami berharap produk-produk SDLG menawarkan keunggulan-keunggulan yang kurang lebih sama,” ucapnya berahap.
Sebetulnya PT Karunia Armada Indonesia tidak asing dengan mesin-mesin SDLG karena perusahaan ini sudah mengoperasikan unit excavator kelas 20 ton, dan 3 unit excavator 30 ton. “Tantangan utama produk-produk China di Indonesia dewasa ini bukan hanya jaminan ketersediaan suku cadang, tetapi kepastian bahwa parts dengan nomor seri yang sama bisa dipasang pada unit yang dimaksud. Ini problem yang masih belum terpecahkan sampai saat ini,” ujarnya.
Dia mengakui banyak mesin China mengalami downtime yang lama karena suku cadang yang tersedia tidak dapat dipasang ada unit yang bermasalah, meski nomor serinya sama. Bahkan komponen-komponen dan/atau parts yang dicopot dari unit-unit dengan model dan nomor serial yang sama pun tidak tidak cocok. Kondisi ini bisa terjadi karena vendor-vendor yang memasok suku cadang banyak dan quality control-nya jelek. Kondisi seperti ini jelas merugikan pelanggan karena downtime unit-unit mereka lebih lama.
Dengan merujuk pada persoalan itu, ia menyarankan SDLG untuk menyediakan komponen-komponen dan/atau suku cadang yang benar-benar sesuai dengan serial number. Dia juga menyarankan SDLG untuk menyediakan stok suku cadang yang lengkap di wilayah Kalimantan dan lokasi-lokasi lain sehingga waktu delay-nya tidak terlalu lama.
Namun, Ilman Rijaya Putra, Director PT Karunia Armada Indonesia, senang dengan terobosan yang sudah dilakukan BSM untuk mengatasi masalah suku cadang dari produk-produk yang diageninya selama ini. “Perusahaan ini melakukan R&D, kontrol kualitas dan setelah itu baru melakukan pemasaran. Banyak perusahaan lain justru melakukan sebaliknya. Mereka melakukan pemasaran terlebih dahulu baru QC. Ini good point mengapa kami memilih BSM,” tutupnya. #