Dump truck LGMG CMT96 adalah model yang paling diminati para kontraktor tambang batubara di Indonesia.
Alat-alat berat buatan Tiongkok semakin menjadi pilihan kontraktor-kontraktor tambang di Indonesia paska pandemi Covid-19. Banyak faktor yang memungkinkan produk-produk China semakin menjadi pilihan para pemain peralatan tambang nasional belakangan ini.
Salah satunya adalah proses delivery yang relatif cepat karena produk-produknya ready stock. Sebagaimana diketahui, problem rantai pasok yang mendera produsen-produsen alat berat terkemuka dunia selama pandemi Covid-19 kurang berdampak terhadap produsen-produsen alat berat dari negeri tirai bambu itu. Pasalnya, selama terjadinya krisis kesehatan global itu, pabrik-pabrik alat berat di Tiongkok tetap beroperasi meski dengan volume produksi yang berkurang. Itu sebabnya mereka lebih siap untuk mendukung operasi-operasi tambang ketika kondisi perekonomian semakin membaik.
Faktor harga juga memiliki kontribusi besar mengapa makin banyak pengguna alat berat beralih ke mesin-mesin buatan China. Ketika perekonomian Indonesia mengalami pemulihan yang begitu cepat setelah dihantam badai pandemi, yang ditandai dengan kembali bangkitnya industri pertambangan, para kontraktor lebih memilih mesin-mesin China karena nilai investasinya lebih terjangkau, ditambah lagi dengan kemudahan dalam cara membayar cicilannya.
Freeman, Marketing Commercial Manager PT LGMG Machinery Indonesia, melihat pemulihan ekonomi Indonesia yang cepat, permintaan batubara yang masih tinggi untuk pasar ekspor maupun pasar domestik membuat bisnis mesin-mesin tambang buatan Tiongkok semakin menggiurkan di Indonesia saat ini hingga tahun-tahun mendatang. PT LGMG Machinery Indonesia adalah pemasok alat-alat tambang merek LGMG yang terdiri dari dump truck dan excavator.
Hal itu diamini oleh Doddy Sitompul, Product Manager PT LGMG Machinery Indonesia. “Bisnis batubara tetap menjanjikan dalam beberapa tahun ke depan. Berdasarkan data yang kami peroleh, produksi batubara Indonesia masih berjalan sesuai target dari Pemerintah. Setahun ke depan masih diasumsikan berjalan sesuai rencana,” kata Doddy.
Ia melanjutkan, produk-produk LGMG hadir untuk mendukung peningkatan produksi batu bara Indonesia guna memenuhi permintaan pasar nasional maupun ekspor. “Dari sisi LGMG, sektor bartubara merupakan pangsa pasar yang paling sesuai sampai untuk produk-produk kami hingga saat ini,” ujarnya.
Freeman menambahkan, produksi batubara Indonesia semakin meningkat untuk memenuhi kedua pasar tersebut. “Dari sudut pandang ini, permintaan terhadap produk-produk LGMG akan semakin tinggi karena alat-alat kami sangat cocok untuk aplikasi di tambang batubara.”
LGMG merupakan salah satu pabrikan peralatan tambang terkemuka di China. Menurut Doddy, saat ini kapasitas produksi LGMG di China mampu memenuhi permintaan pasar yang ada, termasuk dari Indonesia. Apalagi, tambah Freeman, kapasitas delivery produk-produk LGMG ke Indonesia saat ini sudah berjalan lancar.
Salah satu produk andalan LGMG untuk mendukung operasi tambang batubara adalah dump truck CMT96. Menjelaskan spesifikasinya, Doddy mengatakan, sumber tenaga truk tersebut berasal dari Engine WP13G530E310 dengan Power 530 Hp, AT FC6A250, dan Axle Load (Ton) 25/35/35. Payload maksimalnya 60 T dengan Curb Weight 34 Ton. Sementara spesifikasi ban-bannya adalah 16.00 R25. Kecepatan maksimal truk ini 48 Km/j.
Adapun ukuran CMT96 adalah 9770 x 3670 x 4290 (mm). Untuk memonitor performa dan operasi unit, di ruang kabin tersedia LCD Display dan Rear Camera untuk memantau kondisi bagian belakang unit. “Sejauh ini truk LGMG CMT96 merupakan model yang paling diminati para kontraktor tambang batubara di Indonesia,” kata Doddy sembari mengatakan bahwa aplikasi yang paling cocok truk ini adalah untuk pekerjaan OB (overburden) batubara.
Ketika ditanya kesiapan infrastruktur LGMG Indonesia untuk mendukung operasi produk-produknya di pasar Indonesia, Doddy mengatakan bahwa LGMG saat ini fokus pada kreativitas dan inovasi dari divisi aftersales-nya. “Bagaimana memastikan ketersediaan suku cadang dan tenaga mekanik sehingga operasi unit-unit pada proyek-proyek customer bisa sesuai yang diharapkan,” tutupnya. EI