Eskalasi pembangunan infrastruktur dan harga beberapa komoditas utama yang terus menguat belakangan ini seakan-akan hendak memberikan isyarat bahwa pasar alat-alat konstruksi dan tambang akan segera bangkit dari keterpurukannya. Kebutuhan alat mulai beranjak naik seiring dengan kian pesatnya program pembangunan infrastruktur Pemerintah. Di sisi lain, kian menguatnya harga batu bara mulai mendongkrak permintaan mesin-mesin tambang. Kini para pemain alat makin percaya diri bahwa permintaan barang-barang modal itu ke depan semakin menjanjikan.
Salah satu produsen yang sudah menangkap sinyal positif itu adalah CASE. Produsen alat-alat konstruksi asal Amerika Serikat itu memperkirakan adanya tren positif pada 2018. “Memasuki tahun 2018, pasar alat berat di Indonesia sangat dinamis, dan sangat dipengaruhi oleh harga-harga komoditas sebagai pendorong utama. Di sektor publik dan swasta terjadi peningkatan investasi dalam proyek pembangunan infrastruktur dan properti. Semuanya ini menyebabkan meningkatnya permintaan alat. Kami yakin industri ini akan terus tumbuh, terutama kontribusi dari sektor infrastruktur dan properti,” kata Dipta Pratangga, Business Development CNH Industrial, kepada Equipment Indonesia baru-baru ini.
Namun, tidak hanya permintaan alat yang akan mengalami peningkatan. Perubahan signifikan lain yang bakal terjadi ke depan berkaitan dengan cara kerja. Dipta bilang, sistem tenaga kerja manual akan mulai tergantikan oleh sistem tenaga kerja mekanis. Selain itu, permintaan peralatan mini akan terus berkembang, karena mesin kecil juga mampu menggantikan sebagian pekerjaan yang dulu dilakukan oleh peralatan yang lebih besar. Penggunaan beberapa jenis attachment dalam alat yang sama juga akan meningkat, seperti halnya juga sistem telematika, yang memungkinkan pemantauan peralatan jarak jauh untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi downtime.
CASE sudah mengantisipasi kebutuhan pasar yang berubah-ubah itu dengan mendisain berbagai range produk yang memungkinkan untuk mencakup berbagai jenis aplikasi: mulai dari pekerjaan infrastruktur seperti pembangunan jalan atau jembatan, bangunan residensial dan komersial, pekerjaan pemanenan kayu di kehutanan, perkebunan dan pertanian, serta pertambangan dan masih banyak lagi.
“Kehadiran CASE di Indonesia terus tumbuh, didukung oleh reputasi alat yang sangat baik dan layak, terutama jenis backhoe loader. Alat-alat buatan CASE juga terbukti produktif dan efisien; memiliki biaya perawatan yang rendah dan dapat diandalkan sehingga memberikan waktu kerja yang maksimal, serta kemudahan perawatan atau servis,” kata Dipta berpromosi.
Ia melanjutkan, dealer CASE di setiap negara terus meningkatkan layanan yang profesional dan sangat terlatih untuk memberikan saran kepada pelanggan atas pemilihan model dan spesifikasi yang tepat, paket perawatan dan rencana pembiayaan yang ideal untuk bisnis mereka, guna mengoptimalkan Total Cost of Ownership (TCO) pada produk-produk CASE. “Kami fokus mengedepankan nilai tambah yang bisa kami berikan kepada para pelanggan dengan menawarkan solusi lengkap untuk kebutuhan bisnis mereka,” tutupnya.
