JAKARTA, Equipment Indonesia – PT United Tractors Tbk (UT) menetapkan target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 30% dan peningkatan bauran energi terbarukan hingga 22% pada 2030.
Hal itu disampaikan Head of Corporate Governance and Sustainability Division UT Sara K Loebis dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis 8 Mei 2025.
Dikatakan, sepanjang 2024, UT mencatat total emisi sebesar 3.939.808,32 ton CO₂e. Meskipun terjadi peningkatan intensitas emisi akibat ekspansi operasional, hal ini menjadi momentum strategis bagi perusahaan untuk memperkuat inovasi dan efisiensi energi secara berkelanjutan.
Dalam rangka mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2050, UT yang merupakan anak usaha PT Astra International Tbk, mengimplementasikan berbagai inisiatif pengelolaan energi dan dekarbonisasi.
Paling tidak ada lima upaya yang dilakukan perusahaan tersebut dalam mewujudkan target itu.
Fuel Switch ke Biodiesel B35
UT menggunakan bahan bakar biodiesel B35 yang lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar fosil. Langkah ini sejalan dengan kebijakan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam mendorong penggunaan energi terbarukan di sektor industri.
Pemanfaatan Renewable Energy Certificate (REC)
Sejak 2022, UT menjalin kerja sama dengan PT PLN dalam penggunaan energi bersih. Pada tahun 2024, UT menerima 28 REC dari sumber energi terbarukan seperti PLTA Ulubelu, PLTA Bakaru, dan PLTP Lahendong, yang berkontribusi terhadap pengurangan emisi GRK sebesar 12.596 ton CO₂e.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (Solar PV)
Melalui anak usaha PT Energia Prima Nusantara (EPN), UT telah memasang rooftop solar PV di sejumlah gedung operasional. Pada tahun 2024, inisiatif ini menghasilkan 3.707,60 MWh listrik terbarukan, yang secara signifikan mengurangi ketergantungan pada listrik berbasis fosil maupun generator diesel di area kerja terpencil.
Green Building di Kantor Pusat UT
UT menerapkan prinsip bangunan hijau melalui optimalisasi pencahayaan alami, penggunaan lampu LED, sistem Heating, Ventilation, and Air Conditioning (HVAC) hemat energi, serta pemantauan konsumsi listrik berbasis teknologi Internet of Things (IoT).
Elektrifikasi dan Efisiensi Operasional
Lebih jauh dijelaskan, perusahaan melakukan pelatihan operator, penggunaan alat berat hemat energi, serta pemanfaatan dashboard big data, termasuk fitur intelligence availability dan intelligence operational untuk memantau dan meningkatkan efisiensi energi secara real-time.
Dalam kegiatan pertambangan, UT menerapkan standar pengoperasian alat berat yang ketat untuk mengendalikan konsumsi energi dan menjaga produktivitas. Desain tambang dirancang agar efisien dan aman, sementara pemantauan penggunaan bahan bakar dilakukan secara berkala.
Langkah ini tidak hanya menekan biaya operasional tetapi juga memperkuat kinerja keberlanjutan Perusahaan.
UT percaya bahwa masa depan industri harus dibangun di atas fondasi keberlanjutan, inovasi, dan kolaborasi. Melalui pendekatan berbasis teknologi dan inisiatif energi bersih, UT berkomitmen untuk terus menjadi pionir dalam transisi menuju operasional rendah karbon, serta menciptakan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan. ***
Sumber: PT United Tractors Tbk