Jakarta, Equipment Indonesia – Sektor konstruksi adalah salah satu penyumbang terbesar emisi CO2 (karbondioksida) secara global. Sektor ini menyumbang 40% dari total CO2 global. Ini angka yang sangat besar dalam memengaruhi pemanasan global.
Itu sebabnya industri alat konstruksi juga memainkan peran sangat penting dalam upaya menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan serta mencegah pemanasan global.
Caranya, selain dengan menghasilkan mesin-mesin yang bersahabat dengan lingkungan, pada saat bersamaan produsen-produsen alat berat juga harus tetap menghasilkan mesin-mesin yang dapat meningkatkan produktivitas.
Volvo Construction Equipment (Volvo CE) merupakan salah satu pabrikan yang memiliki komitmen yang kuat dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup dan mencegah pemanasan global di satu pihak, tetapi juga menghasilkan mesin-mesin yang memastikan efisiensi dan tingkat produktivitas yang tinggi di pihak lain. Ini sudah menjadi komitmen, nilai utama, dan ambisi Volvo CE.
Semua produk dan solusi Volvo CE tidak pernah bergeser sedikit pun dari nilai utama tersebut. Peralatan konstruksi Volvo memiliki tingkat efisiensi konsumsi bahan bakar yang tinggi.
Teknologi yang digunakan juga mudah beradaptasi dengan aplikasinya. Bahkan lebih dari itu, Volvo CE juga sudah berhasil memproduksi dan memasarkan mesin-mesin bertenaga listrik murni.
Elektrifikasi Alat Konstruksi
Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai mesin bertenaga baterai buatan pabrikan asal Swedia ini telah menarik perhatian industri karena telah digunakan dalam berbagai proyek di seluruh Asia.
Perjalanan ini dimulai pada Maret 2022 di Korea Selatan saat Volvo CE meluncurkan mesin elektrik pertama mereka di Asia yaitu compact excavator ECR25 Electric. Disusul compact wheel loader L25 Electric.
Kedua mesin elektrik ini diperlihatkan kepada publik di Jepang pada Mei 2023 dalam sebuah pameran bertajuk “the 5th Construction & Survey Productivity Improvement Expo (CSPI-EXPO)”. Kemudian satu tahun berselang, tepatnya pada Mei 2024, Volvo CE memperkenalkan model excavator elektrik yang lebih besar, yakni EC230 Electric.
Pada Juni 2023, Singapura menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mendapatkan keuntungan baik dari sisi lingkungan maupun operasional dari mesin-mesin elektrik Volvo CE. Ketika itu, Volvo CE memperkenalkan tiga model mesin elektrik yaitu compact wheel loader L25 Electric, Compact Excavator ECR25 Electric, dan Excavator EC55 Electric.
Kemudian pada November 2023, Volvo CE mengumumkan bahwa compact excavator ECR25 Electric dan compact wheel loader L25 Electric sudah tersedia juga di pasar Indonesia. Bahkan Volvo CE sudah memperlihatkan wheel loader L120 Electric pada Mining Expo 2024. Unit sudah akan dijual di pasar pada kuartal pertama 2025.
Volvo CE juga fokus pada penyediaan aplikasi-aplikasi alternatif yang lebih ramah lingkungan. Permintaan pasar akan aplikasi-aplikasi berbasis tenaga baterai juga sangat tinggi dewasa ini. Sebagai contoh, Volvo CE menghadirkan hybrid excavator EC300E yang dilengkapi dengan fitur teknologi hydraulic hybrid. Fitur ini memungkinkan aplikasi tersebut memanfaatkan boom down motion (pergerakan boom ke bawah) sebagai kesempatan untuk mengisi daya akumulator.
Sementara energi yang tersedia digunakan untuk menggerakkan assist motor untuk menghidupi sistem engine. Sistem kerja seperti ini dapat meningkatkan penghematan konsumsi bahan bakar pada mesin hingga 17%.
Mencari Solusi
Atau pertimbangkan keberlanjutan masa pakai mesin yang lebih lama, di mana penggantian lebih jarang diperlukan, dan kinerja di lokasi dioptimalkan melalui waktu henti yang lebih sedikit, sehingga menghilangkan pemborosan. Dengan cara ini, teknologi ActiveCare cerdas Volvo CE membantu pelanggan meningkatkan operasi dan laba mereka. Ada juga Co-Pilot Volvo CE yang membantu mengotomatiskan dan mengurangi pemborosan selama operasi penggalian, pemuatan, dan pengangkutan.
Atasi Keterbatasan
Meskipun peralatan yang lebih bersih memiliki banyak keuntungan dan sikap positif masyarakat terhadapnya, masih ada keraguan dan ketidakpastian mengenai kinerja dan laba atas investasi dari mesin-mesin ini.
Namun, seiring dengan mesin-mesin yang terus memberikan hasil seperti yang diharapkan di lokasi kerja, dan para pelanggan mulai memahami bahwa alat bertenaga listrik paling efisien baik untuk bahan bakar maupun perawatan. Persepsi industri juga akan mulai bergeser.
Persepsi ini juga dibantu oleh beberapa insentif pemerintah yang kini muncul di banyak negara, di mana kecenderung untuk membeli peralatan yang ramah lingkungan (environmentally preferable purchasing atau EPP) atau perjanjian pengadaan yang radam lingkungan ditawarkan kepada para kontraktor yang menggunakan peralatan rendah karbon dalam konstruksi.
Untuk mendukung hal ini, dan adopsi yang lebih tinggi secara keseluruhan terhadap mesin konstruksi yang lebih berkelanjutan, Volvo CE tetap berkomitmen untuk berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan di seluruh ekosistem konstruksi sebagai bagian dari visinya untuk masa depan yang berkelanjutan – di mana target emisi rantai nilai nol bersih Volvo CE sudah dimajukan 10 tahun hingga tahun 2040.
“Jalan menuju masa depan berkelanjutan adalah sesuatu yang harus kita bangun bersama. Volvo CE menciptakan jalan ke sana dengan cara menciptakan mesin-mesin dan teknologi yang akan menjadikan itu sebagai sebuah kenyataan. Pada saat bersamaan kami menghadirkan keuntungan baik finansial maupun operasional kepada para pelanggan. Kami akan terus menciptakan kemajuan terutama dalam menghasilkan inovasi-inovasi berkelanjutan sehingga bisa membantu mentransformasi sektor konstruksi,” kata Presiden Regio Asia Volvo CE, Tomas Kuta, dalam keterangan resminya, Minggu (24/11).