Jakarta, Equipment Indonesia – Data baru dari survei global telah menggarisbawahi pentingnya target keberlanjutan dalam industri konstruksi di seluruh dunia.
Menurut survei tersebut, dilansir dari situs Aggregates Business (16/12), 70% proyek-proyek konstruksi menyertakan target-target keberlanjutan, yang menunjukkan komitmen industri untuk mengurangi emisi karbon.
Bart Vingerhoets, manajer komersial senior di Komatsu Smart Construction, telah membagikan tiga kiat tentang bagaimana industri konstruksi dan pemindahan tanah dapat mendukung praktek-praktek keberlanjutan.
Investasi teknologi untuk tingkatkan efisiensi
Karena industri konstruksi terus berupaya mengurangi tekanan-tekanan pada budget, waktu, dan keselamatan, sektor ini menjadi lebih maju secara teknologi melalui penggunaan berbagai alat yang akan mendukung tantangan-tantangan bersama ini.
Beragam teknologi kini tersedia dan pengembangan berbagai solusi, seperti sensor, pemantauan jarak jauh, serta kendali dan panduan mesin cerdas, terus meningkat.
Pabrikan-pabrikan memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak untuk membantu para kontraktor dan manajer lokasi dalam upaya untuk mematuhi kewajiban-kewajiban lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).
Dengan menyempurnakan berbagai alat yang ada dengan fitur-fitur tambahan untuk mengatasi berbagai masalah, industri ini mendorong pendekatan yang lebih berkelanjutan.
“Memanfaatkan teknologi inovatif dalam konstruksi tidak hanya menghemat waktu dan bahan bakar dengan memungkinkan pemantauan dan dukungan virtual, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap pengurangan emisi CO2. Dengan memanfaatkan solusi-solusi digital, kami dapat memberikan dampak nyata terhadap lingkungan sekaligus mendorong efisiensi dan merampingkan operasi-operasi konstruksi,” kata Vingerhoets.
“Selain memilih bahan bakar alternatif dan mesin yang tepat untuk suatu pekerjaan – perangkat lunak dan penerapan teknologi merupakan pengubah permainan dalam membuka target-target berkelanjutan dari sebuah proyek konstruksi.”
“Dengan menggunakan perangkat-perangkat yang terus memantau lokasi konstruksi, efisiensi, tantangan-tantangan, dan masalah-masalah dapat diketahui sebelum menimbulkan gangguan,” imbuhnya.
Tantangan signifikan di seluruh tujuan produktivitas adalah meminimalkan waktu perjalanan secara umum, yang mengharuskan komitmen dari para manajer untuk mengunjungi lokasi-lokasi kerja, dan perjalanan-perjalanan untuk menyelesaikan masalah, yang mungkin sulit dikendalikan meskipun telah direncanakan dengan matang.
Namun, sebuah kontraktor utama yang mengerjakan proyek HS2 secara efektif mengatasi masalah ini dengan menggunakan Remote by Komatsu Smart Construction.
Remote adalah sebuah aplikasi yang memberi para profesional konstruksi kemampuan untuk mengirim data desain ke mesin di lapangan dan mendukung operator dari jarak jauh dengan mengendalikan layar di dalam kabin, tanpa perlu bepergian ke lokasi kerja – sehingga secara signifikan mengurangi konsumsi bahan bakar dan meningkatkan produktivitas.
Sebagai hasil langsung dari penggunaan Remote, kontraktor proyek HS2 itu menghemat 81 jam kerja dan 483 liter bahan bakar dengan meminimalkan perjalanan di lokasi dan mengatasi waktu menganggur.
“Para manajer lokasi dapat menganalisis armada mereka dengan memanfaatkan teknologi di lokasi, yang memungkinkan mereka terhubung dari jarak jauh secara langsung, mengirimkan berkas-berkas desain baru ke mesin segera setelah perubahan terbaru dilakukan, bahkan saat mesin sedang offline,” kata Vingerhoets.
Mengelola lokasi kerja secara efektif
Rute-rute pengangkutan merupakan kendala umum untuk mencapai tujuan keberlanjutan dalam proyek-proyek konstruksi. Pengangkutan di jalan raya terganggu karena kemacetan lalu lintas yang disebabkan oleh kecelakaan atau jam sibuk, sementara kondisi jalan di lokasi proyek bisa saja berlubang dan bergelombang atau terlalu curam akibat erosi sehingga perjalanan terganggu dan menghabiskan banyak waktu dan biaya.
Akibatnya, konsumsi bahan bakar lebih boros, emisi lebih tinggi, komponen-komponen kendaraan lekas rusak, yang berarti biaya-biaya semakin mahal seiring perjalanan waktu.
Ketika perusahaan-perusahaan konstruksi memulai sebuah proyek, sangat penting untuk mematuhi jadwal yang direncanakan, karena penundaan merupakan menghambat konstruksi yang lebih ramah lingkungan.
Vingerhoets mengatakan, salah satu strategi yang efektif adalah menggunakan digital twin (kembaran digital) yang terus diperbarui untuk memantau aktivitas-aktivitas pemindahan tanah dan produktivitas peralatan.
Teknologi ini memberikan tinjauan jarak jauh, membantu mengidentifikasi kemacetan lokasi dan menilai kondisi rute-rute pengangkutan. Dengan menangani masalah secara proaktif, pendekatan ini meminimalkan pengerjaan ulang, mengurangi penundaan, dan pada akhirnya menurunkan konsumsi bahan bakar.
“Salah satu cara untuk memantau kondisi lokasi kerja dan jalur-jalur angkut adalah dengan membuat kembaran digital yang menerima pembaruan harian dari peralatan di lokasi, dilengkapi dengan survei drone bulanan,” kata Vingerhoets.
Memitigasi risiko dari jarak jauh untuk masa depan yang berkelanjutan
Memitigasi risiko sebelum terjadi melalui penggunaan platform jarak jauh harus menjadi prioritas utama bagi perusahaan yang mencari pendekatan berkelanjutan dalam industri ini.
“Emisi karbon dari aktivitas-aktivitas operasional diproyeksikan mencapai setengah dari total emisi global dari lingkungan yang dibangun pada tahun 2035. Oleh karena itu, sangat penting bagi sektor ini untuk berinvestasi dalam teknologi terbaru untuk memitigasi risiko dan tantangan keberlanjutan sebelum terjadi,” kata Vingerhoets.
“Kerangka kerja ‘PDCA’ (plan, do, check, act) berfungsi dengan baik dan memungkinkan praktik berkelanjutan terus diperbarui dan ditingkatkan. Industri konstruksi merupakan salah satu penyumbang emisi karbon terbesar, dan semakin banyak pengakuan bahwa kita perlu mengatasi masalah ini dengan segera.
“Teknologi baru dan kemajuan AI dapat mengoptimalkan lokasi konstruksi, mengurangi waktu yang dibutuhkan di lokasi, jumlah pengerjaan ulang, dan membatasi penggunaan bahan bakar,” ujarnya lagi.
Vingerhoets mengatakan bahwa adopsi teknologi meningkat di seluruh sektor konstruksi, dengan data baru dari Komatsu Smart Construction yang menunjukkan peningkatan penggunaan perangkat digital di seluruh Eropa, yang menyoroti perubahan perilaku di seluruh industri.
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan mengunjungi smartconstruction.io. ***