Kalau Anda ingin membeli alat berat China, cari tahu secara pasti siapa dealernya dan kemampuannya untuk menyediakan layanan purna jual terbaik. PT Berca Mandiri Perkasa menyediakan dukungan purna jual terbaik untuk produk-produk Lonking.
Brand-brand China terus mencuri hati pelanggan-pelanggan alat berat di Indonesia. Mereka semakin gencar menyerbu pasar dan sudah masuk ke hampir semua sektor, termasuk usaha pertambangan batu bara yang selama ini diyakini belum cocok untuk digarap menggunakan peralatan buatan pabrikan-pabrikan asal negeri Tirai Bambu itu. Produk-produk China pun semakin diperebutkan oleh dealer-dealer lokal. Apakah ini indikasi mereka sudah menguasai pasar Indonesia?
“Pabrikan-pabrikan China, meski belum semuanya, terus melakukan improvement atas produk-produk dan kemampuan mereka dalam menyediakan dukungan purna jual. Berbagai upaya itu membuat tingkat penerimaan terhadap produk-produk China semakin tinggi,” kata Jonny, manajer produk Lonking di PT Berca Mandiri Perkasa, kepada Majalah Equipment Indonesia baru-baru ini.
Namun, dia mengingatkan agar customer benar-benar selektif dalam memilih produk-produk China. “Terdapat banyak pabrik yang memproduksi alat berat di China. Namun, belum semuanya melakukan improvement seperti yang diharapkan. Untuk wheel loader saja, jumlahnya tidak terhitung,” ujarnya sembari menyarankan para calon pembeli dan/atau dealer untuk melakukan survei langsung ke pabrik-pabrik di China supaya tidak salah memilih produk.
Jonny merujuk pada pengalaman PT Berca Mandiri Perkasa dalam memilih brand. “Kami harus melakukan survei terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk mengageni satu merek. Kami melihat bagaimana produk-produk dibuat dan bagaimana kesiapan pabrikan untuk memberikan dukungan purna jual. Kami memilih Lonking karena kami sudah melihat pabriknya dan kemampuan pabrikan untuk memberikan dukungan,” tuturnya.
Jonny berkeyakinan bahwa menjual itu gampang. Apalagi kalau dengan iming-iming harga lebih murah. Tetapi me-manage dan me-maintain produk itu tidak mudah. Ketersediaan spareparts dan servis itu penting setelah alat terjual.
Kemudian, kalau brand dan produk-produknya sudah bagus, faktor penting lain yang harus dipertimbangkan oleh customer saat membeli alat berat adalah siapa yang menjual. Apakah dealernya mampu menyediakan layanan purna jual yang bagus? Jangan sampai dealernya sibuk mengejar volume penjualan tetapi mengabaikan after sales services (ASS).
“Para customer membeli produk-produk Lonking karena PT Berca Mandiri Perkasa yang menjualnya. Kami memiliki jaringan cabang yang tersebar hingga ke pelosok-pelosok, dan membangun depo-depo di banyak lokasi strategis agar dapat melayani kebutuhan-kebutuhan purna jual para pelanggan dengan cepat,” kata Jonny.
“Pilih dealer yang menjamin aktivitas para pelanggan tidak terganggu. Kami hadir di mana-mana karena kami hendak menunjukkan bahwa kami mampu memberikan dukungan penuh kepada para pelanggan di mana pun mereka beroperasi. Jangan hanya sibuk mengejar volume penjualan tetap mengabaikan after sales services. PT Berca Mandiri Perkasa tidak seperti itu. Kami menjual produk-produk China dengan dukungan purna jual terbaik.”
PT Berca Mandiri Perkasa merupakan bagian dari PT Altrak 1978. Sebab itu, kata Jonny, di mana ada Altrak, Berca juga pasti hadir di sana. Saat ini, total cabang yang dimiliki PT Altrak 1978 sebanyak 44 cabang yang tersebar di berbagai pelosok negeri. Perusahaan ini bersama induknya, Altrak, sudah memiliki beberapa depo untuk memudahkan para pelanggan mendapatkan dukungan suku cadang. “Kelengkapan utama depo-depo tersebut adalah stok suku cadang dan tim servis (mekanik). Ketika terjadi masalah, pelanggan tidak menunggu waktu lama untuk perbaikan, sehingga mencegah down time,” kata Jonny sambil mencontohkan depo baru di daerah Morowali yang sangat membantu para customer di sana.
Perusahaan ini merasa beruntung karena mengageni produk-produk Lonking yang memiliki sejarah cukup panjang di industri ini. Sebelum memproduksi alat berat, awalnya Lonking dikenal sebagai produsen spareparts dan komponen seperti transmisi, axle, pompa dan sebagainya. Komponen-komponen itu disuplai ke pabrik-pabrik alat berat di China. Baru pada tahun 1996 Lonking tergoda untuk memproduksi alat berat. Menurut Jonny, sekitar 70 persen major component Lonking adalah buatan sendiri.
Lini produk Lonking cukup beragam dan variannya banyak. Di segmen wheel loader, misalnya, tersedia mulai dari kapasitas bucket 0,9 m3 hingga 4,5 m3. Adapun jajaran Wheel Loader Lonking terdiri dari CDM 816 (0,9 m3), CDM 833 (1,7 m3) dan CDM 835 (1,8 m3).
Pada Wheel Loader 5 ton dengan kapasitas bucket 3m3, variannya cukup banyak. ZL50 dengan kapasitas bucket 3m3 menggunakan engine Weichai. Jonny mengatakan, Wheel Loader ini sebetulnya jenis heavy duty karena bentuk bucket-nya lebih kokoh. Di atas ZL50 terdapat CDM 856 yang menggunakan engine Cummins dan transmisi Lonking. Di samping itu, ada juga CDM 856 yang menggunakan engine Cummins tetapi dengan transmisi ZF. “Unit yang menggunakan transmisi ZF lebih smooth dibandingkan transmisi Lonking,” imbuh Jonny.
Ada juga varian engine Weichai dengan transmisi ZF, namun populasinya belum terlalu banyak di Indonesia karena permintaannya belum banyak, “Pasar Indonesia lebih familiar dengan engine Weichai dan Cummins, tetapi orang-orang lebih cenderung memilih yang ZL50 dibandingkan dengan yang Weichai dengan transmisi ZF karena torsinya lebih besar. Ini berdampak terhadap pemakaian bahan bakar,” terang Jonny.
Di kelas yang lebih besar terdapat Wheel Loader CDM 860 dengan kubikasi 3,5 m3 (kelas 6 ton) yang menggunakan engine Weichai. Di atasnya terdapat LG876, kelas 7 ton, dengan kapasitas bucket 4,5 m3.
Di segmen excavator, Lonking mengeluarkan mulai dari CDM 6060 dengan kapasitas 6 ton, CDM 6080 (8 ton), CDM 6135 (13,5 ton), CDM 6150 (15 ton) dan CDM 6225 (20 ton). “Yang menarik pada CDM 6225, kapasitasnya 20 ton, tetapi kapasitas riilnya hampir 22 ton. Itu karena kapasitas bucket-nya sebesar 1,1 m3 dan bukan 0,9 atau 1 m3 yang umum pada excavator kelas 20 ton,” kata Jonny.
Di kelas yang sedikit lebih besar, Lonking mengeluarkan CDM 6306 (kelas 30 ton). Baru-baru ini Lonking merilis excavator varian baru, CDM 6490N, di kelas 50 ton. Excavator ini merupakan jenis heavy duty yang menyasar pasar tambang batu bara.
Di segmen Compactor, rangkaiannya mulai dari 3 ton hingga 20 ton. Jonny mengingatkan bahwa Lonking baru menyediakan alat pamadat dengan single drum, dan belum mengeluarkan yang double drum. Ini karena pabrikan ini tidak fokus pada Compactor, tetapi wheel loader dan excavator.
Lonking juga mengeluarkan Motor Grader yang terdiri dari tiga varian: LG1165, LG1185 dan LG1220. Untuk Bulldozer hanya memiliki dua varian, yakni LG 160 dan LG 230. LG160 setara dengan D6 Komatsu.
Selain Wheel Loader, Excavator, Compactor, Motor Grader dan Bulldozer, PT Berca Mandiri Perkasa juga sudah memasarkan skid steer loader Lonking, yang terdiri dari tiga model: CDM 307, CDM 308 dan CDM 312. “Belakangan ini mesin-mesin kecil Lonking ini menjadi primadona karena harganya sangat kompetitif,” kata Jonny dengan sedikit berpromosi. #