Equipment APP.
Engine Technology Top News

Hyundai Perkenalkan Konsep Wheeled Excavator Bertenga Hidrogen

Hyundai menawarkan suatu visi teknologi sistem tenaga masa depan di Bauma 2022 dengan wheeled excavator konsep HW155H. Foto: Hyundai CE

Meminjam teknologi dari perusahaan saudaranya, Hyundai Motors, yang telah mengembangkan kendaraan-kendaraan dan truk-truk berat elektrik bertenaga hidrogen, Hyundai Construction Equipment memperkenalkan wheeled excavator bertenaga sel bahan bakar hidrogen pada pameran Bauma 2022 di Jerman baru-baru ini.

Excavator konsep HW155H dari pabrikan asal Korea Selatan ini dilengkapi dengan driveline bertenaga sel bahan bakar hidrogen, yang memasok tenaga listrik untuk mengoperasikan mesin tanpa emisi sedikit pun yang menyembur dari knalpotnya.

Sel bahan bakar, yang dipasang di bagian belakang struktur atas mesin, menghasilkan energi listrik dari reaksi kimia antara hidrogen yang tersimpan dan oksigen yang ada di udara. Kemudian sel bahan bakar itu mengubah energi ini menjadi tenaga listrik yang dapat digunakan untuk menggerakkan pompa hidrolik, untuk menyalakan mesin seperti yang lain.

Hidrogen disimpan di sisi kanan alat, di seberang kabin operator, dalam tangki bertekanan tinggi. Air adalah satu-satunya emisi yang dilepaskan dari tumpukan sel bahan bakar.

Hyundai Construction Equipment telah mengembangkan teknologi tersebut sejak tahun 2020, ketika menandatangani Nota Kesepahaman dengan Hyundai Motors dan Hyundai Mobis di Pusat Penelitian Mabuk di Yongin-si, Gyeonggi-do. Ketiga perusahaan itu bekerja sama untuk mengembangkan sel bahan bakar hidrogen untuk menggerakkan forklift dan unit-unit excavator ukuran sedang/besar, dengan Hyundai sebelumnya menyebutkan 2023 sebagai batas waktu target produksi dan distribusi massal.

Teknologi ini sudah digunakan pada mobil penumpang yang menggunakan sel bahan bakar Nexo milik Hyundai. Mobil itu menggunakan sel bahan bakar generasi kedua Hyundai Motors, yang lebih kecil, lebih ringan dan lebih kuat dari aslinya yang terlihat pada mobil ix35, kata Hyundai.

Dengan konsumsi bahan bakar sekitar 16 liter (2 galon) H2 per sekitar 115 km, Nexo memiliki jangkauan mengemudi hingga sekitar 675 km. Menurut Pusat Data Bahan Bakar Alternatif, energi dalam 18 liter (2,2 pound) gas hidrogen hampir sama dengan energi dalam 8 liter (1 galon) bensin. Sebagaimana mesin-mesin yang bertenaga diesel, pengisian bahan bakar membutuhkan waktu beberapa menit, bukan selama berjam-jam yang dibutuhkan untuk mengisi ulang kendaraan listrik baterai penuh.

Baca Juga :  Mesin-mesin Hyundai Sudah Lengkap Untuk Dukung Tambang Batu Bara

Hyundai mengatakan, transfer teknologi ke pasar peralatan konstruksi akan memungkinkan perusahaan ini untuk memberikan power dan kinerja yang dibutuhkan kontraktor, dengan nol emisi di tempat kerja. Ketika hidrogen diproduksi menggunakan energi terbarukan, seperti angin lepas pantai, hal itu menciptakan powertrain karbon yang sangat rendah.

“Pengembangan excavator pertama yang ditenagai oleh hidrogen sangat menarik, karena kami bekerja menuju dunia bebas karbon,” kata Gert Peeters, manajer produk Hyundai CE Eropa.

“Selama beberapa bulan mendatang, HCE akan terus mengembangkan dan menyempurnakan teknologi ini lebih lanjut dan dengan demikian mengejar tujuan kami untuk memimpin transisi menuju masa depan tanpa karbon. Meski sudah dicapai kemajuan besar dalam pengembangan teknologi kendaraan listrik, ada risiko bahwa kita mengabaikan hidrogen sebagai solusi praktis dan segera untuk mengurangi emisi dan meningkatkan kualitas udara.

“Proyeksi kami menunjukkan bahwa kendaraan-kendaraan bertenaga bahan bakar akan lebih hemat biaya daripada kendaraan bertenaga baterai atau diesel di masa depan. Kami di Hyundai Construction Equipment yakin bahwa hidrogen akan menjadi yang terdepan dalam energi terbarukan dalam jangka panjang. Kami ingin memanfaatkan potensi ini dan membuatnya tersedia bagi pengguna dalam solusi berorientasi praktis.” Sumber: HCE/Equipment World

Berita Terkait