Jakarta, Equipment Indonesia – Daimler Truck dan Toyota Motor Corporation secara resmi mengumumkan penandatanganan kesepakatan final (Definitive Agreements) untuk melakukan merger Mitsubishi Fuso dan Hino pada Kamis (12/6/2025). Kolaborasi strategis ini akan menyatukan kekuatan kedua perusahaan guna membentuk pusat kekuatan baru industri truk asal Jepang yang lebih tangguh dan kompetitif, demi memberikan nilai lebih bagi seluruh pemangku kepentingan.
“Integrasi Mitsubishi Fuso dan Hino adalah langkah bersejarah. Dua kekuatan besar kini bersatu untuk menghadirkan solusi transportasi rendah karbon. Skala adalah kunci dalam transformasi teknologi industri ini, dan kami percaya kepemimpinan Karl Deppen akan membawa perusahaan baru ini ke level selanjutnya,” kata Karin Rådström, CEO Daimler Truck dalam keterangan resminya.
Sementara CEO Hino, Satoshi Ogiso, menyebut kesepakatan itu sebagai kesempatan langka. “Kolaborasi ini merupakan kesempatan langka. Selain sinergi operasional, kami percaya ada nilai besar dari penyatuan budaya yang berbeda. Dengan semangat yang sama, kami siap membentuk tim yang kuat dan berkontribusi positif bagi masyarakat,” ujarnya.
Kedua perusahaan yang digabung itu akan bernaung di bawah holding company baru yang berkantor pusat di Tokyo, Jepang, yang rencananya akan mulai beroperasi pada April 2026 dengan lebih dari 40.000 karyawan. Korporasi baru ini akan memiliki skala operasi, sumber daya, dan kepemimpinan teknologi yang mumpuni untuk membentuk masa depan industri kendaraan niaga di kawasan Asia-Pasifik dan pasar global lainnya.
Berdasarkan kesepakatan, Mitsubishi Fuso dan Hino akan bergabung secara setara dan bekerja sama dalam pengembangan, pengadaan, dan produksi kendaraan-kendaraan niaga. Daimler Truck dan Toyota masing-masing akan memiliki 25% saham di perusahaan holding tersebut, dan holding company akan memiliki 100% saham Mitsubishi Fuso dan Hino.
Melalui merger Mitsubishi Fuso dan Hino, para pihak berharap dapat meningkatkan efisiensi operasional—mulai dari pengembangan hingga produksi—sekaligus memperkuat daya saing industri kendaraan niaga Jepang dan memperkokoh fondasi industri otomotif di kawasan Asia.
Holding company baru ini akan menjadi kontributor penting bagi pelanggan dan industri otomotif secara global. Fokusnya meliputi dekarbonisasi, efisiensi logistik, dan pengembangan teknologi masa depan seperti CASE (Connected, Autonomous, Shared, Electric), termasuk teknologi hidrogen.
“Hari ini adalah momen penting bagi semua pemangku kepentingan. Dengan menyatukan kekuatan, merek, dan keahlian, kami siap mendukung pelanggan dengan lebih baik. Saya merasa terhormat dipercaya memimpin perusahaan baru ini,” kata Karl Deppen, CEO Mitsubishi Fuso yang terpilih menjadi CEO holding company yang segera di bentuk. Detail lebih lanjut, termasuk nama resmi perusahaan holding, akan diumumkan dalam beberapa bulan ke depan. Proses ini masih menunggu persetujuan dari dewan direksi, pemegang saham, dan otoritas terkait.