Equipment APP.
back to top
Saturday, March 15, 2025
More
    HomeBusinessSugema Group Dorong Dealer Alat Berat Semakin Responsif

    Sugema Group Dorong Dealer Alat Berat Semakin Responsif

    Menggeluti bisnis rental dengan beragam brand, Sugema Group menuntut dealer-dealer alat berat untuk semakin responsif dalam memberikan dukungan purna jual.

    Jakarta, Equipment IndonesiaBerawal dari usaha rental mobil operasional di berbagai jobsite, kemudian merambah bisnis sewa alat berat untuk sektor agrikultur, khususnya untuk harvesting akasia di RAPP Group dan HTI (Hutan Tanaman Industri) lainnya, kini Sugema Group lebih dikenal sebagai pemain rental dan sekaligus kontraktor tambang.

    Founder Sugema Group, Ali Satibi (ke-7 dari kiri) berfoto bersama anggota rombongan lainnya dari Indonesia dalam acara LiuGong Global Dealer Conference di Liuzhou, China pada 6 November 2024. Foto: EI
    Founder Sugema Group, Ali Satibi (ke-7 dari kiri) berfoto bersama anggota rombongan lainnya dari Indonesia dalam acara LiuGong Global Dealer Conference di Liuzhou, China pada 6 November 2024. Foto: EI

    “Awalnya saya bisnis rental mobil, termasuk dump truck, baik di agro maupun tambang, melalui CV Surya Sugema. Seiring berjalannya waktu, karena kapasitas CV Surya Sugema kecil, bisnisnya saya pecah. Untuk urusan tambang, saya dirikan PT Prima Inti Kapuas. Sedangkan bisnis agri dan HTI berada di bawah PT Multi Karya Sugema. Namun, orang-orang bank, dealer, dan finance lebih mengenalnya sebagai Sugema Group, karena payung awalnya adalah Surya Sugema,” kata Ali Satibi, pemilik Sugema Group, dalam perbincangan dengan Majalah Equipment Indonesia di sela-sela acara LiuGong Global Dealer Conference di Liuzhou, China, 5-7 November 2024.

    Khusus untuk operasi tambang, Sugema Group tidak hanya menawarkan peralatan rental tetapi sekaligus menyediakan jasa sebagai kontraktor juga. “Sebenarnya bisnis rental dan kontraktor di pertambangan saling menopang. Ada saatnya kami hanya menyewakan alat berat maupun kendaraan operasional kepada kontraktor-kontraktor tambang. Namun, kadang-kadang mereka menyerahkan semuanya kepada kami. Jadi, kami menjadi kontraktor paket, dari hulu ke hilir. Kami mengerjakan semuanya dengan menggunakan armada peralatan yang kami miliki,” jelasnya.

    Menjalankan bisnis rental memungkinkan Sugema Group mengelola peralatan tambang dari berbagai tipe. Mereknya pun cukup beragam. Namun, belajar dari pengalaman selama ini, terutama yang berkaitan dengan dukungan  purna jual, Ali mengatakan akan semakin membatasi jumlah brand alat berat yang dipakai. “Sekarang yang paling banyak ya LiuGong, disusul Sumitomo, Komatsu dan Sany. Ditambah 1 atau 2 unit XCMG untuk tipe khusus,” ujarnya.

    Baca Juga :  Epiroc Tampilkan Produk-produk Baru di MINExpo 2021

    Ketika ditanya kriteria-kriteria dalam memilih produk, Ali menyebut jumlah populasi yang paling utama. “Kalau populasinya banyak, otomatis cabang-cabangnya ada di mana mana. Itu yang paling utama. Yang kedua adalah pelayanannya. Seperti apa after sales support-nya? Bagaimana pasokan spareparts-nya dan layanan purna jualnya? Dan, yang tidak kalah pentingnya, apakah komunikasi dapat terjalin dengan baik?” ungkapnya.

    Terhitung hingga akhir Oktober 2024, jumlah total alat berat, tidak termasuk dump truck, yang bekerja di pertambangan dan forestry sekitar 167 unit, yang tersebar di berbagai area. Sedangkan dump truck jumlahnya hampir 200 unit, dari berbagai merek asal Jepang. Tetapi dalam waktu dekat, Sugema Group berencana untuk mulai menggunakan truk Howo yang diageni oleh anak perusahaan PT Probesco Disatama.

    “Kebetulan Probesco sudah membangun service point di area pekerjaan saya. Jadi, itu sangat support-lah,” dia menjelaskan alasannya.

    Ali mengaku berhubungan baik dengan semua dealer. Namun, karena dukungan purna jual sangat penting dalam menjalankan bisnis alat berat, maka dia mengutamakan distributor-distributor yang mampu menjaga komunikasi yang baik dan sangat responsif. Dia mencontohkan Probesco yang mengageni alat berat LiuGong dan truk Howo melalui salah satu anak usahanya.

    “Support dari LiuGong melalui Probesco itu sangat intens. Saya bandingkan komunikasi tim kami dengan Probesco. Setiap dua atau tiga  minggu tim mekanik Probesco selalu tanya ke tim mekanik saya. Sementara beberapa dealer lainnya tidak pernah nanya. Bagi kami sebagai pelanggan, ini bukan masalah harga tetapi dukungan. Respon yang cepat dari tim dealer kepada tim mekanik kami, bukan ke saya, itu sangat dibutuhkan. Akhirnya, tim mekanik saya rekomendasikan untuk berhubungan dengan Probesco saja untuk produk LiuGong.  Bagi saya, mana yang paling enak, yang bisa produktif ke depannya, itu yang kita jalankan,” dia membuka rahasia menjaga loyalitas pelanggan.

    Baca Juga :  SANY Sudah Menyerahkan Crawler Crane 4.000 Ton

    Ali menambahkan, attitude dealer sangat penting dalam menjaga loyalitas pelanggan. Produk sebagus apapun, jika dealernya tidak punya komitmen untuk menyediakan layanan purna jual yang mumpuni, pasarnya akan berantakan. Itu sebabnya dia menyarankan para pemilik brand untuk lebih selektif dalam menunjuk dealer. Sebab servis yang buruk akan merusak brand. Dalam konteks itu dia mengkritik produk-produk China yang asal-asalan dalam memilih dealer. Mereka cenderung menunjuk beberapa dealer, dan repotnya tidak semua dealer itu memiliki servis yang bagus. Dealer yang buruk itu akan merusak brand.

    “Ini yang sering saya sampaikan kepada para principal brand China. Mereka harus lebih selektif dalam memilih distributor. Kunci sukses menggarap pasar ada di situ. Jangan sampai dealer sepeda motor atau mobil langsung ditunjuk menjadi dealer alat berat. Dukungan purna jual yang berantakan akan merusak brand Anda,” tutupnya. #

    RELATED ARTICLES

    Most Popular

    Recent Comments