JCB menginvestasikan £100 juta pada sebuah proyek untuk memproduksi mesin-mesin hidrogen super-efisien dan nol-emisi.
Produsen peralatan off-road asal Inggris, JCB, membentuk sebuah tim yang terdiri dari 100 insinyur untuk menggarap pembuatan mesin-mesin berbahan bakar hidrogen yang super efisien dan tanpa emisi. Produsen itu menargetkan akhir tahun 2022 engine pertama tersedia untuk dijual kepada customer.
Sebuah prototipe backhoe loader JCB bertenaga hidrogen telah diluncurkan dan mesin kedua – sebuah Loadall telescopic handler – kini telah diluncurkan pada sebuah acara di pusat kota London pada 19 Oktober silam yang dihadiri oleh Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.
Teknologi hidrogen JCB tampil di segmen Green Zona pada acara COP26 di Glasgow saat para pemimpin dunia memperdebatkan langkah-langkah untuk mengurangi emisi rumah kaca secara drastic baru-baru ini.
“Produsen Inggris Raya seperti JCB sedang mengembangkan solusi-solusi inovatif untuk memangkas emisi rumah kaca dan memajukan revolusi industri hijau Inggris,” komentar Boris Johnson.
“Sungguh luar biasa melihat engine bertenaga hidrogen super-efisien JCB, yang dapat merombak manufaktur Inggris, membantu kami dengan cepat mencapai target iklim dan meningkatkan ekonomi hidrogen Inggris – area menarik yang akan penting untuk mengatasi perubahan iklim, menciptakan lapangan-lapangan kerja baru dan menarik investasi.”
Chairman JCB, Lord Anthony Bamford, mengatakan: “Jenis engine JCB ini menggunakan bahan bakar yang bukan fosil. Kami selama ini membuat mesin-mesin yang ditenagai oleh diesel, sehingga kami harus menemukan sebuah solusi dan kami sedang melakukan sesuatu untuk itu sekarang. Kami melakukan investasi hidrogen karena kami tidak melihat listrik sebagai solusi menyeluruh, terutama untuk industri kami, karena hanya dapat digunakan untuk memberi tenaga pada mesin-mesin yang lebih kecil.”
Sebagai gantinya, kata Lord Anthony Bamford, JCB akan terus mengembangkan berbagai engine, tetapi produk-produk itu akan menjadi motor-motor hidrogen berteknologi tinggi yang sangat efisien, terjangkau, dengan nol emisi CO2, yang dapat dibawa ke pasar dengan cepat menggunakan basis pasokan yang sudah dimiliki JCB pabrikan ini.
JCB telah memproduksi berbagai engine sejak tahun 2004, yang dibuat pada pabrik di Derbyshire dan Delhi (India). Tahun ini JCB akan merayakan produksi engine yang ke 750.000.
Untuk mewujudkan ambisinya di segmen mesin-mesin bertenaga hidrogen, JCB awal November 2021 ini telah menandatangani kesepakatan yang bernilai miliaran euro untuk membeli hidrogen hijau dari perusahaan energi Australia, Fortescue Future Industries (FFI). Transaksi itu akan menjadikan FFI sebagai pemasok bahan bakar bersih terbesar di Inggris, sekaligus mendorong rencana JCB untuk meluncurkan peralatan konstruksi bertenaga hidrogen ke pasar.
Produsen ini akan membeli 10% dari total produksi hidrogen hijau FFI dan mengelola distribusi hidrogennya kepada para pelanggannya di Inggris, dalam kemitraan dengan Ryze Hydrogen, sebuah perusahaan yang didirikan oleh putra Lord Bamford.
Dengan harapan pemerintah Inggris mengembangkan infrastruktur untuk energi bebas bahan bakar fosil, Lord Bamford mengatakan, “Bagus kalau memiliki sebuah mesin yang ditenagai oleh hidrogen hijau, tetapi tidak baik jika para pelanggan tidak bisa mendapatkan hidrogen hijau untuk mentenagai mesin-mesin mereka.”
JCB diketahui berinvestasi besar-besaran untuk mengembangkan mesin-mesin bertenaga hidrogen dan menargetkan mesin-mesin bertenaga hidrogen pertama masuk ke pasar pada akhir tahun depan. Baru-baru ini pabrikan ini meluncurkan telehandler bertenaga hidrogen pertama. “Ini adalah kemajuan besar untuk menjadikan hidrogen hijau menjadi solusi yang layak,” komentar Lord Bamford tentang produk ini. (Sumber: JCB)