Memulai bisnis dari penjualan suku cadang, tower lamp dan genset diesel yang disuplai ke berbagai industri, termasuk pertambangan, kini PT Traktor Utama Nusantara (TUN) memasarkan Dayun Truck.
Jakarta, Equipment Indonesia – Terdapat setidaknya dua tuntutan utama dalam operasi yang melibatkan aplikasi peralatan berat dan produk-produk terkait lainnya di industri pertambangan, konstruksi, perkebunan, forestry dan sebagainya, yaitu biaya operasional yang wajar dan konsumsi bahan bakar yang sesuai. Kedua hal itu tentu saja terkait erat satu sama lain. Kalangan pabrikan sudah melakukan berbagai inovasi untuk merespon kedua tuntutan itu.
Pengembangan mesin-mesin bertenaga hybrid (kombinasi antara tenaga diesel dan listrik) serta bertenaga daya elektrik murni, misalnya, tidak hanya mampu menekan ongkos operasional secara signifikan melainkan juga memungkinkan pemakaian bahan bakar yang semakin hemat dan ramah lingkungan. Produk-produk seperti inilah yang dibutuhkan pasar saat ini.

PT Traktor Utama Nusantara (TUN), salah satu perusahaan Importir dan Distributor Alat Berat, menawarkan solusi yang berusaha menjawab tantangan tersebut. Adapun jenis-jenis produk yang diageni TUN saat ini adalah Tower Lamp Diesel dan Hybrid, Generator Set Diesel dan Hybrid dan Dump Truck. Selain itu, sejak awal berdirinya, perusahaan ini menggeluti bisnis suku cadang alat berat dan truk.
PT TUN merupakan Dealer Eksklusif untuk produk Tower Lamp dan Genset brand “SWT”. Perusahaan ini sudah cukup lama menjual kedua produk tersebut dan populasinya cukup banyak yang tersebar di seluruh Indonesia seperti Kalimantan, Sumatera, Sulawesi dan daerah lainnya.
“Tower Lamp yang kami ageni terdiri dari beberapa jenis, yaitu Tower Lamp menggunakan Lampu Metal Halide dan Lampu LED. Sedangkan untuk penggerak menggunakan Hybrid Solar Panel dengan Engine Diesel dan Gasoline. Sedangkan untuk tipe Tower Lamp, customer bisa pilih menggunakan Skid atau Roda,” kata Bister Panjaitan selaku pimpinan PT Traktor Utama Nusantara dalam perbincangan dengan Majalah Equipment Indonesia jelang akhir 2024.
Sepanjang tahun 2024, ia melanjutkan, jenis Tower Lamp yang di-delivery ke pelanggan lebih banyak yang menggunakan tenaga engine diesel. Namun, menjelang akhir tahun 2024, PT TUN memasok Tower Lamp jenis Hybrid Solar Panel dengan engine Diesel dan bensin ke industri pertambangan dan sektor-sektor lainnya.

Produk-produk Tower Lamp dan Genset perusahaan ini menyasar berbagai industri seperti pertambangan, konstruksi, perkebunan, penanganan bencana dan berbagai aplikasi lainnya. Tetapi, Bister mengakui, permintaan paling banyak masih dari sektor pertambangan, baik batubara, nikel dan mineral lainnya.
Untuk Genset, TUN menyediakan dari range 10kVA sampai genset yang paling besar. Bahkan di beberapa customer sudah disuplai yang kapasitas lebih dari 1600kVA. Mesin-mesin pembangkit itu menyasar industri pertambangan, konstruksi, perhotelan, rumah sakit, perumahan, hingga tempat-tempat usaha seperti pusat perbelanjaan, restoran dan lain sebagainya. Sebagaimana Tower Lamp, TUN menawarkan Genset dengan opsi bahan bakar yang beragam.
“Kami tidak hanya menawarkan Genset yang menggunakan Diesel Engine, tapi juga Genset Hybrid Solar Panel. PT TUN sangat mendukung program Green Energy dari pemerintah Indonesia. Sebab itu kami memasarkan Hybrid Genset,” ujarnya.
Kebutuhan Tower Lamp maupun Genset di Indonesia cenderung meningkat dari tahun ke tahun. “Kalau bicara target penjualan Tower Lamp untuk tahun 2024, jumlah yang kami jual belum begitu banyak, kurang lebih 350 unit. Pada tahun 2025 kami punya target sesuai kebutuhan pelanggan untuk Tower Lamp dan Genset yang terdiri dari Diesel dan Hybrid. Dimana stock unit tersedia di Jakarta dan kantor cabang di Samarinda,” jelasnya.
Namun, pada tahun 2025, TUN akan lebih fokus memasarkan produk-produk Hybrid untuk mendukung program Green Energy. “Tower Lamp dan Genset Hybrid akan menjadi salah satu prioritas sales kami pada tahun depan karena produk-produk ini sejalan dengan program green energy dari pemerintah. Produk-produk ini lebih ramah lingkungan dan efisiensi biayanya tinggi. Dan, yang tidak kalah pentingnya, adalah good looking dan warna bisa sesuai pesanan,” ungkapnya dengan sedikit promosi.
Genset Hybrid mengusung banyak keunggulan. Unit-unit ini beroperasi nyaris tanpa suara sehingga sangat ramah terhadap lingkungan di sekitarnya. Itu sebabnya Genset hybrid dapat dipasang berdampingan dengan ruangan kerja. Bister mencontohkan pemasangan Genset Hybrid pada kontainer 20 Feet. Kontainer itu terbagi menjadi dua bagian. Separuhnya untuk Genset Hybrid dan sisanya untuk peralatan lain atau ruangan untuk bersantai. Sementara pada bagian atas kontainer itu terpasang solar panel. Bentuknya sangat indah untuk dilihat dan ramah lingkungan. “Bahkan orang-orang bisa tidur nyenyak di dekat genset itu karena saking tenangnya,” ujarnya sembari tersenyum.
Teknologi Hybrid pada produk-produk yang dipasarkan TUN sudah dilengkapi dengan auto-controller. Fitur ini sangat penting untuk mengontrol kondisi daya. “Ketika baterai hybrid sudah hampir habis, dan terjadi hujan secara terus menerus, sistemnya secara otomatis beralih ke engine diesel. Tetapi selama pasokan cahaya matahari maksimal, produk-produk tersebut akan sepenuhnya beroperasi dengan sistem hybrid, sehingga sangat menghemat biaya operasional,” terangnya.

Setelah sukses menjual Tower Lamp dan Genset, kini PT Traktor Utama Nusantara merambah ke bisnis transportasi untuk segmen off-road dengan mengageni Dayun Truck. Sebetulnya alat angkut heavy duty ini bukan brand baru di pasar Indonesia. Sebelumnya, pada 2018, sekitar 200 unit produk Dayun sudah beroperasi pada tambang nikel di Sulawesi. Truk-truk itu dibeli langsung ke pabriknya di Tiongkok.
TUN sudah ditunjuk menjadi distributor truk Dayun di Indonesia, dan proses penjualannya sudah dimulai pada Desember 2024. Meski diperkenalkan belakangan dibandingkan produk-produk lainnya, namun bisnis truk bukan hal baru bagi para petinggi TUN karena sudah menggeluti bisnis ini sebelumnya.
“Manpower kami di PT Traktor Utama Nusantara sudah berpengalaman bekerja di industri alat berat, mulai dari level mekanik, elektrik, supervisor, manager, general manager hingga direksi. Bahkan tenaga-tenaga mekanik dan elektrik sudah tersertifikasi dari pabrikan,” kata Bister meyakinkan.
Menjelaskan kelebihan-kelebihan Dayun Truck dibandingkan produk-produk sejenis buatan Tiongkok yang sudah terlebih dahulu masuk ke pasar Indonesia, Bister mengatakan, “Kalau kita bicara yang sekelas truk 6×4 atau 10 roda, Dayun Truck yang kami bawa ke Indonesia sudah di-custom. Ada beberapa komponen yang sudah kami ganti. Untuk powertrain, mulai dari engine, transmisi hingga diferensial, semuanya kami sudah rekayasa. Transmisi untuk 10 roda kami gunakan yang lebih besar dari beberapa produk lain sekelas, tetapi ada juga yang sama,” ungkapnya.
TUN juga meng-upgrade beberapa komponen. Untuk silinder dump, misalnya, perusahaan ini menggunakan merek Hyva. Transmisinya merek Fast Gear, sedangkan Axle-nya dari teknologi MAN yang sudah di-rebranding menjadi Dayun. Sementara dapur pacunya dihuni oleh engine Weichai. Mesin ini merupakan tipe konvensional, Tier 2. “Supaya customer masih tetap aman saat menggunakan bahan bakar biofuel, baik B30 maupun ketika kadarnya semakin meningkat,” ujarnya. Komponen-komponen lainnya sudah diproduksi sendiri oleh Dayun, seperti sasis dan kabin.
TUN melakukan modifikasi-modifikasi itu karena belajar dari pengalaman di produk-produk Tiongkok lain sebelumnya. “Di Dayun Truck yang kami jual semuanya sudah berdasarkan perhitungan engineer yang sangat kompeten. Saya sebagai salah satu pimpinan PT TUN, saya berani menggaransi, normalnya pada tahun pertama kami tidak akan memberikan mekanik untuk backup warranty, karena kami merasa tidak perlu. Namun, hal ini tetap dibutuhkan oleh customer dan kami akan tetap berikan untuk transfer pengetahuan,” ungkapnya.
Mengingat banyaknya pemain truk Tiongkok di Tanah Air saat ini, TUN tidak mematok target penjualan yang komprehensif. Bister mengatakan, yang menjadi fokus usaha perusahaan pada tahun-tahun awal ini adalah memperkuat after sales service (ASS). Untungnya, sejak awal perusahaan ini bergerak di bidang penjualan spareparts.
“Jadi, kami menyediakan suku cadangnya dulu baru menjual unitnya, dan didukung pula oleh tenaga-tenaga mekanik yang rata-rata sudah tersertifikasi, sehingga mampu melayani customer secara memuaskan dan beres. Kami akan menempelkan informasi customer service center 24 jam dan nomor khusus yang dapat dihubungi. Kami juga punya sistem yang nantinya langsung terkoneksi dengan para engineer terdekat di lokasi customer,” urainya.
Untuk ketersediaan suku cadang, Bister memastikan TUN sudah sangat siap karena perusahaan ini sejak awal sudah menggeluti bisnis aftermarket (jualan spare parts dan tenaga mekanik). “Berbicara mengenai ketersediaan suku cadang, saya pastikan, kami sudah sangat siap. Sebab, sampai saat ini, produk-produk yang tidak kami ageni unitnya saja, spareparts-nya kami stok, apalagi produk-produk kami sendiri. Spare Parts (Fast moving, Critical Parts, dan Component) kami tersedia sesuai dengan sebaran dan pertumbuhan populasi unit.”
Dengan ketersediaan suku cadang yang memadai dan tim servis yang kompeten mulai dari kantor pusat hingga kantor-kantor cabang, dia yakin para pelanggan akan lebih tertarik untuk memilih produk-produk yang dipasarkan PT Traktor Utama Nusantara. “Produk apapun akan survive ketika spare parts dan tim servisnya mumpuni. Kita mau menggunakan produk negara manapun jika tidak tersedia suku cadang dan mekanik untuk servis secara profesional, hasilnya tidak maksimal. PT TUN memiliki stok suku cadang yang memadai dan tim servis yang siap melayani customer secara profesional kapan pun dan di mana pun mereka beroperasi,” tutupnya. #