Equipment APP.
back to top
Thursday, May 15, 2025
spot_img
More
    HomeLubricationEMLI Tetap Optimistis di Tengah Kondisi Ekonomi Penuh Tantangan

    EMLI Tetap Optimistis di Tengah Kondisi Ekonomi Penuh Tantangan

    Sejumlah indikator memperlihatkan kondisi perekonomian Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Banyak tantangan yang dihadapi para pelaku usaha sejak awal 2025. Di sektor industri pertambangan, misalnya, harga komoditas batu bara dan nikel serta komoditas-komoditas lain terus menurun dan stagnan dalam beberapa tahun terakhir.

    Penyebabnya macam-macam, mulai dari kondisi geopolitik global seperti perang di Eropa Timur dan Timur Tengah yang mengganggu rantai pasok, hingga kebijakan dalam negeri yang mencemaskan para investor dan pelaku usaha. 

    Kondisi sulit itu berdampak juga pada pertumbuhan rantai bisnis lainnya seperti di lini penjualan alat berat dan pelumas. Meski demikian, di balik tantangan-tantangan yang tidak mudah itu selalu tersimpan peluang.

    Dan, peluang-peluang ini, sekecil apa pun, harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk terus menjaga pertumbuhan di tengah situasi sulit. 

    Itu yang dilakukan PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (EMLI) yaitu bahwa tantangan-tantangan ekonomi yang tidak mudah itu harus dimanfaatkan sebagai peluang untuk mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhan bisnis, seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.

    Demikian disampaikan Presiden Direktur PT ExxonMobil Lubricants Indonesia Syah Reza menjawab pertanyaan wartawan dalam acara buka puasa bersama dengan insan pers di sebuah restoran di Jakarta Pusat, Selasa 18 Maret 2025. Hadir juga pada acara itu General Manager Brand Marketing PT ExxonMobil Lubricants Indonesia, Norman Ikhsan.

    Lebih lanjut Syah Reza menjelaskan, dalam kondisi yang penuh tantangan seperti sekarang ini, para pelaku usaha, termasuk di sektor industri pertambangan dan manufaktur tentu akan melakukan sejumlah terobosan untuk menciptakan efisiensi di satu pihak dan mendongkrak produktivitas di pihak lain. 

    Bagi EMLI ini adalah sebuah peluang karena kekuatan pelumas-pelumas buatan ExxonMobil Lubricants yang jumlahnya mencapai 500 jenis adalah kualitas bagus sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas para pelanggannya.

    Baca Juga :  Kantor Baru dan Harapan Baru LGMG Machinery Indonesia

    Dengan menggunakan pelumas berkualitas milik ExxonMobil Lubricants, para pelaku usaha di sektor industri pertambangan dan manufaktur bisa mengurangi down time (waktu berhenti kerja) pada alat-alat mereka dan pada akhirnya bisa menekan biaya produksi secara keseluruhan atau total cost ownership (TCO).

    Para konsumen EMLI di sektor pertambangan dan manufaktur, yang menyumbang 70% penjualan, tidak hanya terbantu oleh kualitas pelumas yang dimiliki sehingga bisa meningkatkan efisiensi dan produktivitas, tetapi juga dengan layanan purna jual (after sales service) yang bagus. Mulai dari ketersediaan pelumas untuk seluruh wilayah Indonesia hingga tenaga ahli bersertifikat internasional yang berjumlah sekitar 20 orang saat ini.

    Untuk layanan purna jual, PET EMLI memiliki lima pusat distribusi (distribution center/DC) yaitu Banten, Jakarta, Surabaya, Balikpapan, dan Makassar. Banten untuk melayani Banten dan Sumatera Bagian Selatan. Jakarta melayani wilayah Jakarta, Jawa Barat, DIY, dan Jawa Tengah. Surabaya melayani Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT. Balikpapan untuk wilayah Kalimantan dan Makassar melayani Sulawesi, Maluku, Maluku Utara hingga Papua yang industri pertambangannya, terutama nikel, juga mengalami kemajuan pesat. 

    Selain kelima pusat distribusi itu, tambah Norman Ikhsan, PT EMLI juga memiliki distributor-distributor di kota-kota lain seperti Batam dan Medan yang bisa melayani wilayah Sumatera bagian utara hingga Aceh. Begitu juga di kota-kota lain.

    Pusat-pusat distribusi dan distributor-distributor di berbagai kota tersebut mendistribusi 100 juta liter pelumas yang diproduksi PT EMLI per tahunnya di Indonesia.

    Syah Reza lebih jauh menjelaskan, layanan purna jual PT EMLI lainnya tidak hanya terbatas pada distribusi yang bagus tetapi juga menyediakan fasilitas teknologi seperti Mobil Lubricant Analysis (MLS) dan Mobil Lubricant Analysis Grease (MLA Grease).

    Baca Juga :  Pasar Alat Off-Road Global Tumbuh 4,2% Hingga 2024

    EMLI juga menciptakan MACHINEXT yang diluncurkan di Surabaya pada 2024 lalu. Ini adalah sebuah teknologi manajemen pelumasan yang menyediakan solusi layanan langsung di lokasi. Layanan ini dapat membantu pelanggan mengoptimalkan performa peralatan, mengurangi total biaya kepemilikan serta mengurangi limbah operasional.

    Terkait ini Norman Ikhsan mengatakan, “Respon pasar terhadap MACHINEXT sangat positif. Hal ini terbukti dengan meningkatnya permintaan di berbagai wilayah. Tahun ini kami akan menambah delapan unit MACHINEXT, sehingga totalnya menjadi 10 unit yang akan ditempatkan di kawasan industri strategis seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera, dan Sulawesi. Ekspansi ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk menghadirkan solusi yang lebih dekat dan responsif bagi pelanggan.”

    Penjualan Meningkat

    Sementara itu saat ditanya tentang penjualan, Syah Reza menjelaskan, penjualan EMLI di Indonesia terus bertumbuh setiap tahunnya. Walaupun persaingannya cukup ketat karena pemain lubrikasi di Indonesia cukup banyak, baik sesama pemain asing maupun pemain lokal.

    Namun begitu tahun lalu EMLI justru mencatat pertumbuhan yang sangat positif dibanding tahun sebelumnya. Hanya saja, Syah Reza enggan menyebut angka pertumbuhan yang dimaksudnya itu.

    “Industri pertambangan dan manufaktur menjadi kontributor utama yang berhasil menyumbang hampir 70% dari total volume penjualan. Kontribusi penjualan merata di semua wilayah. Misalnya, Jawa untuk sektor manufaktur, sedangkan Kalimantan dan Sulawesi untuk sektor pertambangan. Sementara Sumatera dan Papua juga berkontribusi untuk penjualan nasional EMLI. Hal ini menunjukkan tingginya kepercayaan pelanggan terhadap produk, solusi pelumas, dan layanan yang memastikan keunggulan dan meningkatkan efisiensi operasional mesin,” jelas Syah Reza.

    Untuk meningkatkan pertumbuhan penjualan ini, EMLI juga terus berinovasi untuk menciptakan produk-produk baru yang dibutuhkan pasar. Dan, inovasi itu akan selalu disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan teknologi yang juga semakin maju dan canggih di sektor manufaktur. Namun, baik Syah Reza maupun Norman Ikhsan, tidak menyebutkan apakah pada 2025 ini, ELMI akan mengeluarkan produk baru.

    Baca Juga :  Teknologi Dynavis, Jagoan Performa Pelumas Hidrolik

    Adapun terkait dengan membanjirnya mesin-mesin tambang dari China ke pasar Indonesia, baik Syah Reza maupun Norman Ikhsan sama sekali tidak khawatir. Sebab, pelumas buatan ExxonMobil ini juga banyak dipakai dan direkomendasikan oleh manufaktur-manufaktur China.

    Apalagi 35.000 equipment builder di dunia yang merekomendasikan pelumas ExxonMobil juga termasuk equipment builder yang ada di Negeri Tirai Bambu. Belum lagi di China sendiri, pelumas ExxonMobil juga menjadi salah satu pemain utama di pasar pelumas.

    Justru semakin maraknya alat-alat tambang China masuk ke Indonesia menjadi kabar gembira bagi EMLI karena pasarnya akan semakin besar bagi mereka. Dengan jaminan kualitas pelumas yang dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas plus layanan purna jual yang bagus, maka dengan masuknya alat-alat tambang China ini justru akan membuat EMLI optimistis bisa terus meningkatkan penjualan meski tantangan perekonomian Indonesia tidak terlalu mudah sejak awal 2025 ini. [EI] 

    RELATED ARTICLES

    Most Popular

    Recent Comments