
Alih-alih memikirkan bagaimana mengembangkan produk-produk yang low cost dalam proses pembuatannya, CASE CE lebih memilih untuk fokus mengembangkan mesin-mesin premium dengan performa premium, mesin-mesin yang makin cerdas, makin produktif tetapi dengan total biaya kepemilikan yang lebih rendah.
Komitmen itu disampaikan Fabrizio Cepollina, Vice President CNH Industrial Construction Segment untuk Afrika, Middle East dan Asia Pacific, dalam perbincangan dengan Majalah Equipment Indonesia di kantor pusat PT Altrak 1978 di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan. PT Altrak 1978 adalah distributor produk-produk CASE CE di Indonesia.
Mencermati tren industri alat berat dewasa ini, terutama produsen asal China yang lebih mengutamakan peralatan berbiaya murah (low-cost), ia menilai ini sebagai persoalan pilihan saja, yaitu antara low-cost machine dan produk premium. “CASE CE selalu berusaha untuk mengembangkan produk-produk premium dengan performa premium dan menyasar pelanggan premium pula,” ungkapnya sembari bercerita mengenai fasilitas produksi CASE CE di India yang mampu memproduksi mesin-mesin dengan mutu yang bagus dengan harga yang bersaing.

Fabrizio Cepollina mengatakan, industri alat berat memang sangat dinamis. Dalam lima tahun terakhir kehadiran mesin-mesin buatan Cina di berbagai pasar global terasa sangat agresif dan menggerus pasar brand-brand terkemuka dari Eropa, Amerika, Jepang dan Korea. Namun, belakangan ini tren pasar kelihatan semakin terkonsolidasi dan pasar kembali stabil.
“Dalam kondisi ini CASE CE melihat bahwa ke depannya, tren low-cost product asal China akan mulai bergeser ke premium product. Merk China juga akan meningkatkan level performa dari mesin-mesin yang mereka hasilkan dan meningkatkan mutu layanan purna jualnya,” ucapnya berharap. CASE CE mengambil keputusan strategis untuk tidak memproduksi mesin-mesinnya di China tetapi di India dan Amerika Selatan.
CASE CE adalah produsen alat berat global yang sudah berusia lebih dari 180 tahun. Menurut Fabrizio Cepollina, ada dua tipe produk CASE CE yang secara historis memiliki pasar yang kuat secara global, yakni backhoe loader dan skid steer loader. “CASE CE adalah salah satu pemain besar di dua segmen produk tersebut di pasar global. Produk-produk ini yang terus kami tingkatkan pangsa pasarnya,” ungkapnya.
Pabrik CASE di Pithampur, Madhya Pradesh, India terkenal dengan produk Backhoe Loader-nya yang sudah mendunia. Pabrik yang memiliki fasilitas-fasilitas produksi yang canggih ini telah melampaui tonggak produksi Backhoe Loader ke-50.000. CASE Backhoe Loader terkenal karena karena keserbagunaan, keandalan, produktivitas, fleksibilitas, keselamatan, dan kenyamanan operatornya yang tak tertandingi. Didirikan pada 1989, pabrik ini telah memproduksi berbagai peralatan konstruksi canggih yang meliputi Backhoe Loader, Compactor, dan Crawler Excavator. Selain melayani pasar India, fasilitas tersebut mengekspor produk-produknya ke lebih dari 75 negara yang tersebar di kawasan Asia Pasifik, Afrika dan Amerika Latin.

Fabrizio Cepollina menyoroti tiga tren yang menjalar di industri alat berat global dewasa ini: digitalisasi, otomatisasi dan elektrifikasi. Ketiga fenomena tersebut, kata dia, sangat kuat di pasar-pasar yang sudah matang seperti di Eropa, Amerika dan juga Jepang. Isu lainnya yang sedang dikembangkan CASE CE saat ini adalah digitalisasi.
“Tantangan utama kami saat ini bukan bagaimana membuat semakin banyak alat berat dan dengan ukuran yang makin besar, melainkan bagaimana mengembangkan sebuah mesin yang makin cerdas, yang semakin produktif dan efisien sehingga total biaya kepemilikannya lebih rendah. Itu upaya yang sedang kami upayakan,” urainya bersemangat.
Sebagaimana diketahui, CASE CE sudah mengembangkan solusi, seperti CASE SiteWatch dan CASE SiteConnect, yang membantu membuat produk-produknya makin pintar, mudah dimonitor posisi dan performanya, produktivitas dan efisiensi yang semakin tinggi. “Kami mengembangkan digitalisasi untuk memberikan kemudahan baik dalam hal operasi unit maupun layanan purna jual bagi para pelanggan. Ini persoalan yang menantang kami saat ini dan pada masa mendatang,” tukasnya.
CASE SiteWatch adalah perangkat manajemen armada secara telematik yang menyediakan geolokasi, sebagai fitur tambahan keamanan di lokasi, bersama dengan berbagai data kinerja, seperti konsumsi bahan bakar, tingkat penggunaan, jam kerja alat berat, dan idle time, untuk pengelolaan armada yang lebih baik.
Fabrizio Cepollina memastikan bahwa tren digitalisasi, otomatisasi dan elektrifikasi saat ini nyaris tidak terbendung karena sudah menjadi arus global yang berlari kencang. Menurutnya, pertanyaan penting untuk dijawab para produsen dan juga dealer terkait dengan digitalisasi khususnya adalah keuntungan apa yang dinikmati oleh pelanggan. Apa peluang yang riil bagi customer dari digitalisasi? Di sektor agrikultur, dia mencontohkan, digitalisasi sangat penting untuk pertanian yang presisi. “Mesin-mesin pertanian yang presisi sangat membantu meningkatkan hasil pertanian dan mempermudah pekerjaan di sektor tersebut,” ujarnya.
Di sektor konstruksi, dia mengangkat contoh lain, digitalisasi sangat membantu dalam menganalisa kinerja dan kondisi mesin, pemakaian bahan bakar, dan juga membantu mempermudah servis dan layanan purna jual. Dalam kaitan dengan layanan purna jual, kemampuan untuk memprediksi downtime mesin, mengantisipasi ketersediaan suku cadang, dan mengurangi waktu henti, semuanya ini sangat penting untuk menjamin availability mesin. Digitalisasi juga membantu mengetahui perilaku operator dalam mengoperasikan alat, memudahkan dalam melakukan analisis data operasi mesin yang berguna untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Otomatisasi berguna untuk mengoperasikan mesin dari jarak jauh. Sedangkan elektrifikasi merupakan tren yang semakin menguat seiring dengan tuntutan global untuk memproduksi mesin-mesin yang makin ramah lingkungan. Produsen-produsen mesin didorong untuk mengembangkan mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
Merespon tuntutan pasar tersebut, kata Fabrizio Cepollina, CASE CE telah mengembangkan semua mini excavator yang bertenaga listrik, termasuk mini excavator dari Sampierana yang baru saja diakuisisi sekitar tiga tahun yang lalu oleh CNH Industrial – induk dari CASE CE dan New Holland. Sampierana merupakan salah satu brand mini excavator terkemuka di Italia. “Mengapa kami fokus pada mesin-mesin kecil dan bukan yang besar karena mini excavator bekerja di area perkotaan yang standar lingkungannya tinggi. Dua tahun lalu, CASE CE telah mengembangkan prototipe backhoe loader bertenaga listrik yang dinamakan Project Zeus,” ujarnya tanpa merinci lebih lanjut.
Selain investasi yang cukup besar di bidang digitalisasi dan telematika, langkah strategis lainnya yang dilakukan CNH Industrial untuk memperkuat posisi pasarnya di Asia, termasuk di Asia Pasifik, lanjut Fabrizio Cepollina, adalah investasi yang cukup besar dalam 10 tahun terakhir pada fasilitas produksi di India untuk mengembangkan produk yang lebih terjangkau untuk pasar Asia Pacific. “Secara umum pemegang saham kami terus mendorong kami untuk melakukan investasi strategis tidak hanya di sektor peralatan agrikultur di mana kami sangat kuat, tetapi juga di sektor peralatan konstruksi,” ungkapnya meyakinkan.
Di Indonesia, sejarah kemitraan antara CNH Industrial bersama PT Altrak 1978 sudah cukup panjang. Berawal dari keagenan traktor pertanian New Holland yang sudah berlangsung selama puluhan tahun hingga saat ini, pada tahun 2019, Altrak mendapat kepercayaan untuk mengageni peralatan konstruksi CASE CE. “CASE CE bersama-sama dengan produk-produk CNH Industrial lainnya seperti New Holland sudah merangkai suatu perjalanan yang cukup panjang bersama PT Altrak 1978. Perusahaan ini memiliki jaringan bisnis yang luas dengan cabang-cabang yang tersebar di berbagai belahan Indonesia. Sebab itu, kami tidak ragu bahwa bersama Altrak 1978, kami dapat tumbuh bersama,” tambah Dipta Pratangga, Business Manager CASE Construction Equipment di Indonesia.
“Bagi kami, Indonesia merupakan pasar yang besar dengan jumlah penduduk yang luar biasa banyak. Kami menawarkan ke pasar Indonesia mesin-mesin premium yang performanya bagus, efisien dan biaya kepemilikan yang rendah. Alat-alat ini dipasarkan oleh perusahan yang memiliki kapasitas untuk memberikan layanan purna jual terbaik. Kami masih harus bekerja lebih keras lagi untuk menggarap pasar Indonesia agar semakin memenuhi harapan para customer dengan produk dan layanan yang terjangkau,” tutup Fabrizio Cepollina.