China sudah bertransformasi menjadi pusat industri alat berat dunia karena hampir semua merek mesin konstruksi yang tersebar ke berbagai belahan dunia dewasa ini diproduksi dan berasal dari China, serta produk-produknya yang semakin berkwalitas
Jakarta, Equipment Indonesia – Pameran bauma China 2024 yang diselenggarakan di Shanghai New International Expo Centre selama empat hari, 26-29 November 2024, menorehkan beberapa rekor menarik. Pameran dagang alat berat terbesar di kawasan Asia ini mencatat beberapa pencapaian baru di hampir semua bidang, menurut laporan Messe München selaku penyelenggara.
Dengan luas area lebih dari 330.000 meter persegi, bauma China 2024 mempertemukan 3.542 peserta pameran dari 32 negara, menunjukkan peningkatan sebesar 24% dari acara serupa empat tahun lalu (tahun 2020). Dengan 281.488 pengunjung dagang dari 188 negara dan kawasan, termasuk lebih dari 20% pengunjung mancanegara, pameran kali ini memperkuat posisinya sebagai pameran dagang utama Asia untuk peralatan berat, mesin-mesin bahan bangunan, kendaraan-kendaraan konstruksi dan sebagainya, yang berfungsi sebagai platform global untuk inovasi dan pertukaran tren-tren industri.

“bauma China telah bangkit kembali dengan luar biasa dan secara mengesankan menegaskan posisi terdepannya di kawasan Asia Pasifik. Kehadiran pemain-pemain terkemuka dan teknologi-teknologi luar biasa yang ditampilkan selama pameran ini sangat menginspirasi. Bagi perusahaan kami, bauma China adalah jaminan dan landasan kesuksesan kami,” kata CEO Messe München, Stefan Rummel, yang bertanggung jawab atas pameran ini.
Sementara Su Zimeng, Ketua Asosiasi Mesin Konstruksi Tiongkok, menggemakan sentimen positif dengan berkata, “Sekali lagi bauma China 2024 telah mencetak rekor sejarah baru. Selama empat hari pameran, kami menyaksikan pencapaian-pencapaian yang mengesankan oleh perusahaan-perusahaan yang melayani pasar-pasar domestik maupun internasional, dan memperoleh wawasan-wawasan berharga tentang peluang-peluang baru yang didorong oleh pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang berkualitas tinggi.”

Ironisnya, pencapaian-pencapaian itu diraih justru ketika pasar alat berat dalam negeri China sedang mandek sebagaimana diakui oleh pemain-pemain besar China seperti XCMG, SANY, Zoomlion, Shantui dalam presentasi di hadapan perwakilan-perwakilan media internasional, termasuk Majalah Equipment Indonesia pada Rabu (27/11/2024). Kondisi itu juga diakui oleh LiuGong, salah satu produsen alat berat terkemuka China yang bermarkas di Liuzhou, seperti diungkapkan Luo Guobing, Vice President & General Manager Divisi Penjualan dan Pemasaran Luar Negeri LiuGong, dalam perbincangan dengan Equipment Indonesia pada awal November silam.

Jakarta, Equipment Indonesia – Lantas, faktor-faktor apa saja yang memicu lonjakan jumlah peserta maupun pengunjug bauma China 2024? Peneliti ABCG Alan Berger dan Robert Droogleever, dilansir dari Khl.com (8/12/2024), membuat catatan menarik mengenai transformasi China dari hanya menjadi pasar untuk mesin-mesin konstruksi buatan Eropa menjadi produsen yang semakin menguasai pasar dunia. Bahkan, saat ini, di pasar domestik, merek-merek China sudah mulai menenggelamkan produk-produk Eropa. Menurut mereka, pergeseran itu terjadi karena pemain-pemain China terus melakukan improvement terhadap kwalitas produk dan servis mereka. Teknologi alat konstruksi di China semakin canggih dan mereka mampu mengembangkan rantai pasok yang memungkinkan produk-produk mereka dapat berpenetrasi ke pasar-pasar Eropa dan Amerika Utara serta berbagai belahan dunia lainnya.

Kedua peneliti itu menilai, berdasarkan data Off-Highway Research (OHR), bangkitnya produsen-produsen China di sektor mesin-mesin konstruksi tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi negeri itu yang begitu pesat dalam beberapa dekade terakhir. Pertumbuhan ini mendorong masifnya proyek-proyek konstruksi di negara itu, sehingga dibutuhkan alat-alat berat dalam jumlah besar.
Selama bertahun-tahun, China hanya menjadi pasar alat-alat konstruksi terbesar di dunia. Bahkan, ketika China sendiri sudah mampu memproduksi mesin-mesin sendiri, negara itu tetap saja menjadi pasar. Itu terjadi karena produk yang mereka hasilkan belum matang dan secara teknis dan kualitas masih kalah dari produk-produk dari luar. Akibatnya, brand-brand China tetap kalah bersaing dengan brand Eropa di pasar China sendiri.

Tetapi, itu cerita lama. Sekarang, ceritanya sudah berbeda. Pabrikan-pabrikan China sudah mampu memproduksi alat-alat berat berkualitas tinggi dan sudah diekspor ke berbagai negara. Mereka juga berhasil menemukan cara-cara inovatif untuk mengatasi problem jalur distribusi yang masih terbatas. Kondisi ini membuat pangsa pasar alat-alat berat Eropa di pasar China semakin kecil. Pada saat bersamaan China membuka pintu untuk berjualan di pasar luar neger yang sebelumnya dikunci.
Kini produk-produk China menebar pesona ke berbagai pasar dunia, baik negara-negara sedang berkembang maupun negara-negara maju. Meskipun pangsa pasar brand-brand China di Eropa masih sebesar 5%, menurut data Asosiasi Mesin Konstruksi China, tetapi angka itu saja sudah memperlihatkan bahwa alat-alat konstruksi China sudah mampu menembus pasar Eropa yang tadinya terasa sulit dan mustahil terjadi.

Sementara produk-produk Eropa yang diproduksi di China dan sempat mendominasi pasar di negeri itu, berdasarkan data Off-Highway Research yang dirujuk oleh kedua peneliti itu, kondisinya mulai berubah. Pangsa pasar mesin-mesin Eropa di China mengalami penurunan tajam dalam 6 – 8 tahun terakhir. Kondisi ini sejalan dengan semakin membaiknya kualitas produk-produk China, di satu sisi, dan masalah harga, di sisi lain, di mana harga produk-produk Eropa lebih tinggi. Faktor lain yang berpengaruh, menurut keduanya, adalah karena migrasi besar-besaran dari penggunaan wheel loader ke excavator.
Keperkasaan merek-merek China di pasar dalam negeri dan di mata dunia terlihat jelas di arena bauma China 2024. Brand-brand seperti XCMG, Sany, Zoomlion, SDLG, Lonking, Shantui, Dingli, Lovol, NFLG, TZCO, RCHI, Weichai, Mesda dan sebagainya memamerkan teknologi-teknologi mutakhir dalam bidang elektrifikasi, tenaga hidrogen, otomatisasi, dan digitalisasi, yang menggambarkan kemajuan pemain-pemain China dalam teknologi pintar dan transformasi energi baru sekaligus memperluas jangkauan internasional mereka.

Menurut laporan Messe München, dengan jumlah pengunjung yang memecahkan rekor, bauma China 2024 menunjukkan partisipasi global yang belum pernah terjadi sebelumnya, menarik 281.488 pengunjung perdagangan, lebih dari 20% di antaranya berasal dari luar negeri, yang menunjukkan pertumbuhan signifikan dibandingkan dengan tahun 2018. Tercatat 10 negara yang menjadi pengunjung teratas selain Tiongkok, yaitu Rusia, India, Malaysia, Korea Selatan, Thailand, Indonesia, Singapura, Kazakhstan, Brasil, dan Jepang.
Keberhasilan acara ini menggaris bawahi perannya sebagai penghubung utama antara pasar-pasar internasional dan industri Tiongkok yang tumbuh cepat, khususnya di tengah inisiatif “Belt and Road”, investasi infrastruktur “Visi 2030” Arab Saudi, dan rencana pertambangan Indonesia yang dipercepat, yang mendorong perningkatan permintaan peralatan konstruksi di wilayah-wilayah sepanjang jalur Belt & Road, Asia Tenggara, dan Timur Tengah.
Dari berbagai peralatan dan teknologi yang ditampilkan para eksibitor selama bauma China 2024, ada dua topik yang menjadi fokus utamanya, yaitu teknologi energi baru dan manajemen cerdas. Hampir semua produsen alat berat yang tampil pada pameran ini menghadirkan mesin-mesin ramah lingkungan mereka, terutama yang bertenaga listrik, baik peralatan konstruksi maupun pertambangan. Sebagian besar dari produk-produk itu tersebut sudah dipasarkan secara komersial. Forum-forum diskusi mengenai topik-topik tersebut selama pameran ini memberikan wawasan-wawasan menarik mengenai praktek-praktik inovatif dalam kerja sama energi baru, dan solusi-solusi integrasi cerdas dalam industri, yang membentuk masa depan industri ini. Sampai jumpa di bauma China berikutnya, 24-27 November 2026, di Shanghai New International Expo Center. EI