SSAB telah mempersenjatai para operator tambang dengan baja HiAce untuk mengatasi dua masalah utama: keausan abrasif dan korosi. Sebagaimana diketahui, mesin-mesin tambang, hari demi hari, harus berhadapan dengan agregat yang keras dan abrasif sehingga rentan mengalami keausan parah. Untuk melindungi mesin-mesin yang sangat berharga ini, banyak tambang memasang pelat yang tahan aus dan abrasi di titik-titik penting.
Pelat aus Hardox dari SSAB tergolong yang paling kuat, paling keras dan paling tahan di pasaran, tidak terkecuali penambahan produk terbaru pada rangkaian Hardox ini, yaitu HiAce. Hardox HiAce merupakan pengembangan dari rangkaian Hardox yang sudah ada untuk menyediakan berbagai pilihan bagi pengelola tambang saat mencari pelat aus yang sesuai dengan aplikasi mereka.
Menurut manajer penjualan regional SSAB untuk Australia Barat, Graham McClelland, dikutip dari Quarrymagazine.com, kekuatan dari HiAce sama dengan Hardox 450. Namun, HiAce didesain khusus untuk mengatasi abrasi dan korosi.
“Hardox memakai bahan kimia yang sangat berkualitas sehingga tidak bermasalah saat dilas, dipotong, dan dibengkokkan,” ujarnya.
Dia meneruskan, “Ketika terjadi korosi, ada risiko permukaannya mulai mengalami kerusakan. Bila itu terjadi, maka pelat-pelat aus itu akan kehilangan ketajaman sehingga tidak dapat bekerja secara penuh dan maksimal lagi. Karena itu, Hardox HiAce menawarkan pelat yang yang memiliki daya tahan yang lebih tinggi terhadap korosi. Dengan demikian, ketika bersentuhan dengan material-material yang yang mudah menimbulkan korosi, Hardox HiAce tidak akan mengalami kerusakan karena sangat kera.”
Karena itu, lanjut Graham McClelland, dengan karakternya yang seperti itu, Hardox HiAce sangat bisa menjawab tantangan harian yang dihadapi industri quarry dan tentu saja tambang lainnya. “Di industri quarry, banyak sekali bagian pelat yang yang mudah mengalami abrasi dan korosi, lebih-lebih lagi di Australia yang kondisi lingkungannya sangat keras sehingga memungkinkan terjadinya abrasi dan korosi pada pelat alat berat.”
Tambang batu pada umumnya berada di lingkungan yang keras seperti ini. Jika sudah terjadi korosi maupun abrasi, mesin terpaksa semakin sering dirawat dan diperbaiki. Itu berarti, biaya perawatan dan perbaikan akan semakin meningkat dan masa pakai mesin akan semakin pendek. Problem inilah yang kerap membuat manajer armada di sektor quarry pusing tujuh keliling.
Untuk mengatasi persoalan itu, SSAB mendesain Hardox HiAce secara khusus dengan menggunakan baja pilihan. “Tingkat korosi meningkat sejalan dengan temperatur dan kelembaban udara. Karena itu, di negara-negara seperti Australia, tingkat risiko korosi sangat tinggi. Namun dengan desain yang begitu keras, Hardox HiAce sangat cocok untuk kondisi lingkungan seperti Australia ini,” kata Graham McClelland lagi.
Hardox HiAce memiliki sifat yang sangat fleksibel. Graham McClelland mengatakan, fleksibilitas yang sangat tinggi itu memungkinkan baja Hardox HiAce dapat digunakan dalam beberapa aplikasi, termasuk mesin-mesin quarry dan alat-alat berat lainnya di industri pertambangan. Di Queensland yang suhunya lebih panas dan lembab, Hardox HiAce sudah dipakai untuk memperkuat kontainer-kontainer sampah sehingga terbebas dari korosi. Sementara di Australia Barat, sebagai salah satu lingkungan pertambangan paling keras, Hardox HiAce dipakai untuk memperkuat trailer-trailer pertambangan yang mengangkut bijih besi.
Hardox HiAce dibuat dengan perpaduan antara tingkat pH, bahan-bahan kimia, temperatur yang rendah serta perawatan yang minimal sehingga membuat material baja tidak mudah mengalami kerusakan yang disebut “pitting corrosion” atau lubang korosi.
Lubang terjadi ketika korosi pada permukaan baja terlokalisasi, yang kemudian menyebabkan terjadinya lubang. Lubang itu akan merusak struktur dalam baja, sekalipun lubang itu belum terlalu banyak merusak permukaan material.
Lubang-lubang korosi tersebut sesungguhnya sudah terdeteksi selama bertahun-tahun dalam proses pembuatan mesin di beberapa industri alat berat mulai dari material pertambangan, quarry, hingga konstruksi. Nah, masalah ini bisa teratasi dengan menggunakan Hardox HiAce.
“Dalam sejumlah kasus, sulit dipahami betapa besar masalah yang ditimbulkan oleh korosii. Uji Hardox HiAce sangat minim risiko karena tingkat kekerasan material yang dipakai sudah sama dengan Hardox 450. Sehingga, Skenario terburuk adalah bahwa performa Hardox HiAce ini sama dengan Hardox 450,” tutup McClelland.
Hardox 500 Tuf untuk pasar Indonesia
Produk-produk baja SSAB sudah lama hadir di Indonesia dan sudah banyak industri yang memanfaatkannya. Khusus untuk industri alat berat dan industri-industri terkait lainnya yang banyak memanfaatkan baja, SSAB memperkenalkan Hardox 500 Tuf sebagai baja tahan abrasi dan benturan (impact) terbaik di dunia, sebagaimana diungkapkan Yoanita Dirnanto, Regional Sales Manager PT. SSAB Swedish Steel Indonesia kepada Equipment Indonesia pada Juni 2024.
“Kekerasan yang ditawarkan Hardox 500 Tuf sesuai dengan namanya, yakni 500 brinnel (HBW). Abrasi atau gesekan terjadi hampir di semua segmen dan industri. Hardox 500 Tuf sangat cocok untuk industri-industri yang mengalami berbagai tantangan abrasi seperti di industri pertambangan, karoseri, quarry serta Pulp & Paper. Material-material yang keras cocok berhadapan dengan baja yang keras,” ungkapnya.
Yoanita mengatakan, semakin tinggi kekerasan pelat baja, kemampuannya untuk menahan abrasi pun semakin kuat. “Baja yang tahan abrasi memberikan life time yang lebih lama,” ujarnya menambahkan.
Terdapat banyak industri yang memerlukan baja tahan abrasi dan korosi di Indonesia, seperti pertambangan, karoseri, quarry, pulp & paper, kelapa sawit, dan lain-lain. Alat-alat berat, dump body, attachment, dan mesin-mesin yang bekerja di industri-industri tersebut akan berbenturan langsung dengan material-material keras. Jika menggunakan material baja yang tidak tahan benturan dan abrasi, terang Yoanita, biaya maintenance, perbaikan dan pembelian baja baru akan sangat mahal.
“Grade baja Hardox 500 Tuf sangat cocok untuk pembuatan dump body dan berbagai attachment yang rentan mengalami abrasi dan gesekan. Mesin-mesin yang menggunakan baja Hardox 500 Tuf akan sangat tahan abrasi dan benturan sekaligus,” kata Yoanita.
Dia menyebut beberapa contoh alat berat maupun attachment yang sangat cocok menggunakan Hardox 500 Tuf, di antaranya, chute, hopper, liner, dump truck, shovel, bulldozer, excavator, loader, feeder, screener, jaw crusher, conveyor, hammer crusher, tipper/dump body dan sebagainya. “Bucket dan berbagai attachment bisa terkikis karena abrasi dan benturan (tumbukan). Hardox 500 Tuf memungkinkan customer untuk mengoptimalkan produktivitas dan masa pakai alat-alat mereka,” ujarnya.
Contoh lainnya adalah tipper body atau dump body yang bobotnya bisa dioptimalkan tanpa plat-plat stiffener (penguat) di bagian side wall dan floor. Dengan memanfaatkan Hardox 500 Tuf, maka kapasitas muat, masa pakai dan efisiensi bahan bakar dapat ditingkatkan untuk setiap ton material yang dimuat.
“SSAB yakin Hardox 500 Tuf paling sesuai dengan kondisi menantang di industri-industri tambang, karoseri, quarry serta Pulp & Paper di Indonesia karena karena rentan mengalami gesekan dan benturan dengan level yang ekstrem. Hardox 500 Tuf didesain untuk tahan abrasi dan benturan sekaligus sehingga menjadi primadona untuk industri-industri tersebut,” pungkasnya.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai baja Hardox 500 Tuf maupun Hardox HiAce, silahkan mengunjungi www.ssab.com. EI