Equipment APP.
back to top
Tuesday, November 11, 2025
spot_img
More
    HomeEquipmentAtlas Copco Perkenalkan Drill Rig Multiguna, Diamondback

    Atlas Copco Perkenalkan Drill Rig Multiguna, Diamondback

    Drill Rig Diamonback
    Drill Rig Diamonback

    Atlas Copco memperkenalkan drill rig multiguna, Diamondback, yang diklaim sangat sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Mesin bor ini menawarkan kepada para customer rig yang benar-benar mereka butuhkan dengan waktu pesanan yang makin pendek. Bongkar pasang komponen-komponen modular rig ini – sebuah konsep baru dalam desain rig – menjadikannya sebuah rig yang benar-benar multiguna. Diamondback memiliki kemampuan pengeboran miring pada posisi 90 hingga 45 derajat.

    Rig dirancang dengan mengedepankan inovasi-inovasi terpercaya dari mesin-mesin drill rig Atlas Copco yang lain. Sebagaimana Atlas Copco T2W dan Atlas Copco TH60, sumber tenaga dari operasi-operasi pengeboran Diamondback adalah dari PTO (Power Take-off) engine truk berkekuatan 600 hp. Tersedia modul engine dek opsional bagi mereka yang lebih menyukai engine terpisah untuk pekerjaan pengeboran.
    Atlas Copco sangat memperhatikan fitur-fitur keselamatan pada mesin bor anyar ini, termasuk opsi-opsi tambahannya untuk semakin meningkatkan safety selama operasi.
    Seri pertama dari Diamondback rig diperkenalkan pada kelas penarikan mundur 178 kN. Tarik mundur rata-rata 133 kN. Tambahan selanjutnya yang didasarkan pada model pertama ini akan berkisar dari rig 111 kN hingga 445 kN.

    Rig produksi pertama akan keluar pada musim panas 2015, dengan lebih terjadwal untuk keluar dari fasilitas Atlas Copco di Garland, Texas, jelang akhir tahun.

    Keuntungan desain modular

    Manajer Pengembangan Bisnis Atlas Copco untuk segmen Deep Hole Drills yang berkedudukan di AS, Tom Moffitt, mengatakan bahwa manfaat terpenting yang diperoleh para pelanggan dari desain Diamondback rig yang berbentuk modular adalah memperpendek waktu pesanan (lead time) secara signifikan. Titik-titik bongkar pasang berbagai komponen dan persambungan berada pada posisi yang sama.

    “Ini berarti slot-slot pabrik tidak akan terbatas pada beberapa rig model pilihan saja dengan sedikit kesamaan di antara parts spesifik rig,” Moffitt menjelaskan. “Para customer hanya memilih opsi-opsi mereka sendiri. Satu konfigurasi tidak perlu menghabiskan waktu yang lebih lama dari yang lain pada saat membuatnya. Waktu tunggu antar order dan pengiriman berkurang.”

    Baca Juga :  COVID-19 Menekan Produksi Alat Berat Hingga 4%

    Para customer menentukan paket udara dan lumpur, rod carousel atau kotak, menggunakan rod handling systems (atau tidak), rotary head type, ukuran spindle, tubular tower ukuran 34- atau 38-foot (10,3 hingga 11,6 m), dan apakah dilengkapi meja yang dipasang pada pengangkut ataukah dipasang di menara. Namun, hanya konfirgurasi meja yang dipasang pada menara dapat digunakan untuk pengeboran miring. Tersedia dua meja, yang menawarkan bukaan 24 inci (610 mm) atau 17 inci (273 mm).

    Truk dan menara

    Di AS, Diamondback digandeng oleh truk Peterbilt (600 hp), dengan operasi pengeboran menggunakan tenaga PTO sama dengan penataan mesin Atlas Copco TH60. Tetapi, tower yang berbentuk tabung akan lebih familiar bagi para operator T2W Atlas Copco.

    Secara global rig ini akan dipasang pada truk yang ukurannya sesuai dengan lokasi operasi pelanggan. Rasio bobot – kekuatan dari menara-menara berbentuk pipa lebih kuat dari desain-desain berbentuk kisi-kisi. Desainnya yang terbuka juga memberikan banyak ruangan di dek untuk bekerja di sekitar pipa atau mengelas pipa.

    Putaran konsol dari alat bor ini menjamin visibilitas yang baik selama operasi, bahkan dengan bagian atas yang condong ke sisi kanan untuk menjalankan casing, atau sambil mengebor pada satu sudut.

    Pilihan menara ukuran 34 dan 38 kaki pada Diamondback rig dengan opsi tiang miring dapat disetel untuk mengebor pada kemiringan dari 90 derajat vertikal hingga 45 derajat miring, atau naik dan turun dalam posisi vertikal untuk menyesuaikan dengan ketinggian meja.

    Upgrade

    Mesin bor anyar besutan Atlas Copco ini dilengkapi jalan kecil untuk meningkatkan keselamatan, terutama pada saat bekerja di industri minyak dan gas.

    Baca Juga :  XCMG Melompat ke Urutan 4 pada Daftar Top 50 Yellow Table KHL 2020

    Juga tersedia kunci pembuka yang dapat diadaptasikan baik untuk penggunaan dengan Petol maupun tanpa tangan.
    Fokus utama proyek ini adalah manajemen selang untuk menara dan dek, didasarkan pada ribuan jam untuk melakukan engineering design dan uji coba. Pemasangan selang pada Diamondback membentang di sisi dek, tidak melewati bagian tengah, yang sangat memudahkan akses ke selang-selang itu ketika hendak melakukan servis.
    Permintaan (alat) hidrolik sudah meningkat melebihi tawaran pasar lain dengan desain yang lebih sederhana dan kokoh.

    Juga diperkenalkan konsol putar untuk meningkatkan ergonomic dari lingkungan kerja mesin bor ini. Konsol putar menawarkan visibilitas yang baik pada saat operasi, bahkan sembari mengebor di kemiringan.

    Alex Grant, Product Line Manager untuk Deep Hole Rigs pada Atlas Copco Drilling Solutions, mengatakan konsep Diamondback merespon kebutuhan pasar global yang berubah.

    “Kita semua melihat akhir-akhir ini bagaimana para kontraktor bisa menemukan diri mereka sendiri tiba-tiba perlu mengembangkan peralatan bor mereka atau bahkan beralih dari satu keahlian ke bidang lainnya. Diamondback adalah rig satu-satunya di pasar yang memungkinkan para pemilik untuk melakukan itu tanpa modifikasi intensif setelah pembelian,” kata Grant berpromosi dalam rilis yang diterima Majalah EQUIPMENT, Selasa (21/7).

    RELATED ARTICLES

    Most Popular

    Recent Comments