Equipment APP.
back to top
Thursday, November 6, 2025
spot_img
More
    HomeConcrete Show Siap Digelar Oktober 2014

    Concrete Show Siap Digelar Oktober 2014

    Concrete Show Siap Digelar Oktober 2014

     

    UBM, sebuah agensi pameran global, kembali menyelenggarakan Concrete Show South East Asia 2014, 15-17 Oktober mendatang. Pameran ini akan menjadi ajang bagi pemain-pemain industri precast di kawasan Asia umumnya dan Indonesia khususnya. Eksibisi perdana setahun lalu menuai sukses, dan pameran tahun ini yang akan digelar di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta,  diklaim akan menampilkan lebih banyak peserta.

     

    Christopher Eve selaku Presiden Direktur PT. UBM Pameran Niaga Indonesia mengungkapkan, perusahaan-perusahaan besar dari Indonesia Australia, Denmark, Prancis, Jerman, Inggris, Italia, Belanda, Spanyol, Amerika Serikat, Kanada, Malaysia, Singapura, Jepang, Cina, Vietnam, dan Turki telah mengonfirmasi partisipasi mereka di Concrete Show South East Asia 2014.

    “Dengan perkiraan akan dikunjungi oleh lebih dari 5000 profesional industri, pameran ini akan menjadi platform yang unik dan fokus untuk memamerkan produk-produk dan pelayanan dari seluruh Indonesia maupun Asia,” Christopher memaparkan.

    Pada penyelenggaraan kali ini UBM akan bekerjasama dengan American Concrete Institute cabang Indonesia. Perusahaan yang memiliki kantor di Surabaya ini akan menyediakan pengetahuan dan informasi bermanfaat mengenai penggunaan beton.

    Christopher melanjutkan, Concrete Show awalnya merupakan acara pameran rutin yang mereka selenggarakan di Brazil. Konsep yang sukses di negara tersebut membuat UBM kemudian melakukan ekspansi dengan menyelenggarakan event yang sama di  negara lain yakni Meksiko, India dan Cina. Sementara di Indonesia sendiri, Concerete Show pertama kali diadakan pada 2013 silam. “Respon yang positif dalam penyelenggaran Concrete Show yang pertama memberi UBM keyakinan akan kesuksesan  pameran ini pada tahun 2014 dan tahun-tahun mendatang,” ucapnya meyakinkan.

    Ia menambahkan, sebagaimana penyelenggaraan Concrete show tahun lalu, pameran tahun ini agaknya masih akan didominasi oleh perusahaan-perusahaan dari luar negeri. “Namun, kami berharap, dengan semakin besarnya pertumbuhan industri precast di Indonesia yang didukung pula oleh kondisi ekonomi yang terus stabil, semakin banyak perusahaan lokal yang akan turut ambil bagian pada pameran-pameran ini di tahun-tahun mendatang,” Christopher berharap.

     

    Teknologi Precast

     

    Menurut Christopher, pertumbuhan industri precast di Indonesia semakin bergairah akhir-akhir ini, meski perkembangannya masih tertinggal jauh dibandingkan negara-negara lain seperti Eropa dan Jepang. Di dua kawasan itu, industri precast sudah sangat maju. Pembangunan gedung, jalan dan jembatan lebih banyak menggunakan teknologi precast ketimbang membangun di tempat.

    Di Indonesia, tren pemakaian precast semakin meningkat. Ini ditandai dengan hadirnya perusahaan-perusahaan yang mengkhususkan diri dalam memproduksi precast beton untuk keperluan konstruksi maupun infrastruktur. Sebut saja PT. Adhimix Precast Indonesia, anak perusahaan BUMN Adhi Karya yang bergerak di bidang industri beton & konstruksi.

    Aplikasi precast beton di Tanah Air diprediksikan akan terus meningkat pada tahun-tahun mendatang seiring dengan makin cepatnya laju pembangunan proyek-proyek infrastruktur sebagai bagian program Masterplan Percepatan Pengembangan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Setidaknya ada 132 proyek akan di-groundbreaking hingga akhir tahun dengan nilai proyek Rp 443,5 triliun. Semenjak program MP3EI diluncurkan, sudah 383 proyek yang dikerjakan dengan nilai investasi mencapai Rp 864 triliun.

    Penggunaan teknologi precast, menurut Christopher, memberikan lebih banyak manfaat dari berbagai sisi dibandingkan metode konvensional. Pada pembangunan gedung, ia mencontohkan, waktu pelaksanaan proyek bisa lebih cepat lantaran pekerjaan dilakukan secara overlapping. Menggunakan bahan precast juga menjamin mutu yang jauh lebih bagus karena dilakukan dengan metode dan  perawatan yang baik di pabrik pembuat beton pracetak.

    Selain itu, ia menambahkan, biaya produksi dapat direduksi, karena upah pekerja pabrik pembuat pracetak lebih rendah daripada upah pekerja di proyek. Membangun dengan menggunakan precast juga tidak membutuhkan banyak tenaga manusia, sehingga biaya tenaga kerja dapat ditekan.

    Yang tak kalah pentingnya, precast lebih ramah lingkungan karena lokasi proyek tidak banyak kotoran dari sisa-sisa beton dan begesting. Dari sisi safety, teknologi precast juga lebih aman, baik selama proses kerja maupun sesudahnya. Christopher mengatakan, karena tidak melibatkan tenaga manusia, maka tidak banyak pekerja yang berada di sekitar lokasi kerja, sehingga keselamatan pekerja lebih terjamin. Di samping itu, konstruksi menggunakan precast lebih tahan gempa.

    Christopher berharap, pameran Concrete Show South East Asia 2014 dapat menjadi ajang untuk semakin menggairahkan pertumbuhan industri precast di Indonesia. EQ

    RELATED ARTICLES

    Most Popular

    Recent Comments