Apa yang harus menjadi fokus perhatian produsen-produsen alat konstruksi dari China supaya kompetitif di pasar global?
Banyak produsen alat berat/konstruksi asal China yang berpartisipasi pada CONEXPO-CON/AGG di Las Vegas pertengahan Maret lalu. Kehadiran mereka tidak asal meramaikan pameran itu, tetapi sekaligus ingin mewujudkan ambisi besar mereka untuk merebut pangsa pasar yang lebih besar di pasar global, khususnya di Amerikat Serikat, seperti dilansir dari worldhighways.com (9/3/2017).
Produsen-produsen China semakin menyadari bahwa mesin-mesin yang berdaya tahan tinggi plus dukungan layanan purna jual yang baik menjadi kunci untuk meningkatkan penjualan, sebagaimana diutarakan Wang Min, chairman XCMG. Sayangnya, di kalangan mereka sendiri belum ada titik temu untuk men-share cara-cara pembuatan mesin terbaik demi kepentingan sektor industri ini, kata Wang dalam sebuah presentasinya yang berapi-api.
Zeng Guang’an, chairman LiuGong, sepakat dengan itu. Ia menjelaskan bahwa banyak perusahaan China sudah membelanjakan hingga 4% dari pendapatan global mereka pada bidang riset dan pengembangan. Tetapi pabrikan-pabrikan China mengerti bahwa semakin dibutuhkan banyak investasi uang dan waktu untuk mengembangkan jaringan dealer dan untuk membenahi after-sales service bagi klien-klien mereka.
Yang penting, “para customer datang dulu,” timpal Yu Hongfu, chairman Sany, berbicara mengenai hubungan dengan para dealer dan end-user. Tetapi, perusahaan-perusahaan China harus menggali lebih dalam relasi itu untuk mengetahui dan memahami tekanan-tekanan yang dihadapi oleh customer-customer mereka. “Para pelanggan datang dulu tetapi ini harus disertai dengan respek terhadap kebutuhan-kebutuhan para pengguna akhir,” ujarnya.
Zhang Xiuwen, chairman Shantui, mengatakan bahwa perusahaan AS, Caterpillar, yang sukses dalam bisnis global, menjadi sebuah model dan contoh untuk perusahaannya, sebagaimana untuk banyak perusahaan lainnya di China. “Pertama-tama produksi kami harus bagus setiap waktu,” kata dia. Ini satu poin untuk menambah nilai pada mesin-mesin tetapi poin kunci dalam hubungan dengan para customer adalah menambah nilai pada bisnis mereka. Sebuah pembelian lebih daripada sekedar sebuah mesin dan para produsen harus bekerja lebih keras bersama pelanggan-pelanggan mereka untuk mengerti bisnis mereka.
Pabrikan-pabrikan China ini paham betul keinginan presiden AS Donald Trump supaya lebih banyak produk buatan Amerika diproduksi oleh orang-orang Amerika. Dalam iklim global dewasa ini, banyak pabrikan China sudah melangkah jauh dengan memproduksi mesin-mesin mereka langsung di AS daripada merakit ulang produk-produk mereka di sana.
Apa yang mendorong perusahaan-perusahaan China melakukan lebih banyak produksi di AS adalah untuk menekan selisih biaya manufaktur antara China dan negara-negara lain, termasuk Amerika. “Ini sudah berjalan selama hampir sekitar 10 tahun,” ungkap Zeng Guang’an dari LiuGong. “Sekarang ini selisih biaya produksi menjadi begitu kecil.”
Banyak komponen, seperti engine dibuat secara global untuk penggunaan pada alat-alat China sehingga sebuah produk China bukan lagi semata-mata berasal dari China. Rantai pasok produk-produk China sudah semakin canggih dan mendunia. Tetapi, Zeng mencatat, untuk membuat produk-produk China di AS, perusahaan-perusahaan China juga harus meningkatkan penjualan dan market share untuk menjamin produk-produk itu feasible secara ekonomi.
Pada akhirnya, ucap Wang Min dari XCMG, fokus presiden Trump pada bidang infrastruktur menjadi khabar baik bagi sektor peralatan konstruksi secara keseluruhan. @
