Equipment APP.
back to top
Saturday, November 1, 2025
spot_img
More
    HomeFeatureMengapa penjualan Excavator di China Februari 2017 Melonjak Lebih dari 300%?

    Mengapa penjualan Excavator di China Februari 2017 Melonjak Lebih dari 300%?

    Penjualan excavator di China melonjak pada Februari lalu di tengah upaya pemerintah mendukung pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan belanja infrastruktur. Beberapa tahun belakangan penjualan mesin-mesin pengeduk tersebut merosot sebelum mulai bergairah kembali tahun lalu dan mencapai penjualan tertinggi selama 15 tahun sebanyak 14.530 unit pada Februari 2017, naik hampir 300% dari periode yang sama tahun lalu, menurut laporan Asosiasi Mesin Konstruksi China.

    Sany Heavy Industry Co. Ltd., produsen mesin-mesin konstruksi terbesar negeri itu, menyatakan pihaknya menjual lebih dari 3.600 excavator Februari lalu — lebih tiga kali lipat dari jumlah yang terjual pada Februari 2016.

    Pabrikan-pabrikan excavator besar lain juga mengalami lonjakan penjualan pada bulan yang sama. Penjualan XCMG Construction Machinery Co. Ltd. tumbuh mencapai 1.405 unit, menurut sebuah laporan Zhongtai Securities, sementara penjualan Guangxi Liugong Machinery Co. Ltd. dilaporkan meningkat tiga kali lipat.

    Iklim bisnis di China dilaporkan mulai membaik sejak tahun lalu. Salah satu faktor pemicunya adalah kembali pulihnya pasar perumahan yang mendorong laju penjualan mesin-mesin earth-moving ini, yang banyak digunakan untuk berbagai proyek bangunan. Sekitar 70.320 excavator terjual selama 2016, meningkat 16,2% dari setahun sebelumnya. Sejak tahun 2012 penjualan mesin-mesin ini melempem.

    Ditopang oleh kebijakan-kebijakan pemerintah untuk mendinginkan pasar perumahan dan pembangunan perumahan baru, momentum penjualan excavator terus meningkat sejak Desember 2016. Langkah-langkah ini meliputi peraturan-peraturan yang membatasi pembelian rumah dan memperketat peminjaman kepada para pengembang dan pembeli rumah.

    “Sekarang ini, kontributor terpenting untuk pertumbuhan penjualan excavator adalah meningkatnya pengerjaan proyek-proyek infrastruktur dan aktivitas-aktivitas yang terkait dengan sumber daya, yang meliputi pekerjaan-pekerjaan konstruksi skala besar, eksplorasi mineral dan pembangunan proyek-proyek infrastruktur di berbagai daerah,” kata sumber Sany dalam sebuah pernyataan dalam website-nya baru-baru ini. “Pengaruh dari sektor real estate berkurang.”

    Baca Juga :  United Tractors Raih Penghargaan K3 Zero Accident Award 2024 dari Kemnaker

    Recovery penjualan mesin-mesin excavator mungkin menunjukkan bahwa perekonomian China sedang membaik seperti “industri excavator sangat bertepatan dengan siklus ekonomi,” kata Shen Jianguang, chief economist di  Mizuho Securities Asia Ltd.

    “Sebuah excavator merupakan peralatan yang esensial untuk pekerjaan civil engineering, dan civil engineering adalah prasyarat utama untuk semua proyek infrastruktur,” kata seorang sumber Sany.

    Permintaan untuk jenis-jenis peralatan lain, seperti mesin-mesin concrete mixer dan concrete pump, diperkirakan akan naik juga tahun ini.

    Dorongan pembangunan infrastruktur dari pemerintah terkait dengan peningkatan program public-private partnership (PPP). Pemerintah China sudah membolehkan  keikutsertaan modal swasta melalui kesepakatan PPP untuk mendanai program-program infrastruktur daripada terus membebani anggaran pemerintah daerah.

    Tahun lalu investor-investor swasta sudah menyetujui untuk mendukung lebih dari 1.300 proyek dengan anggaran sekitar 2,2 triliun yuan ($319 miliar) pada akhir 2016, kata Menteri Keuangan Xiao Jie.

    Wang Tao, peneliti ekonomi pada perusahaan sekuritas China UBS, memperkirakan proyek-proyek PPP dengan nilai hingga 4 triliun akan dikerjakan tahun ini. proyek-proyek tersebut kemungkinan besar akan menaikkan investasi proyek-proyek infrastruktur hingga 18%, kata dia.

    Pabrikan-pabrikan excavator mengalami booming penjualan selama tahun-tahun setelah krisis finansial 2008 berkat paket stimulus yang sangat besar dari  pemerintah China sebesar 4 triliun. Pada 2011, penjualan excavator per tahun sudah naik menjadi 194.000 unit — penjualan tertinggi selama sembilan tahun — sebelum turun menjadi 60.500 pada tahun 2015, menurut Wind, seorang penyedia informasi finansial.

    Kebutuhan untuk proyek-proyek konstruksi baru telah mendorong perusahaan-perusahaan yang mengoperasikan mesin-mesin excavator untuk menggantikan alat-alat lama mereka, yang biasanya berlangsung tidak lebih dari 10 tahun. Banyak mesin lama kini tidak bisa digunakan lagi setelah masa krisis finansial, saat proyek-proyek infrastruktur mengalami booming, menurut analis Zhongtai, Wang Huajun. (Artikel ini berdasarkan tulisan berjudul “Demand for Digging Equipment Offers Fresh Hope for Growth” pada situs caixinglobal.com, 14/3/2017)

    RELATED ARTICLES

    Most Popular

    Recent Comments