
Meski membeli alat bekas adalah opsi yang tepat dalam kondisi anggaran terbatas, tetapi Ivan Lie, Division Head Rental & Used Equipment PT Trakindo Utama, mengingatkan para pelanggan untuk tetap cermat sebelum memutuskan melakukan pembelian.
Pertama, penting sekali untuk mengetahui histori alat yang dibeli. Kedua, perhatikan juga ketersediaan spareparts. “Karena alat bekas itu konsumsi suku cadang paling banyak, pelanggan harus yakin bahwa dia beli alat bekas yang ada spereparts-nya. Harga menurut saya itu nomor dua, karena ada barang ada harga,” ujarnya.
Ketiga, pertimbangkan resale value. Jadi, pastikan brand alat bekas yang dibeli itu tetap laku dijual apabila kelak hendak dijual kembali. “Ada merek-merek yang karena sudah besar brand-nya dan image-nya baik, ketika mau dijual lagi, entah kedua kali, ketiga kali, masih ada yang mau beli,” ujarnya.
Alat-alat bekas yang dijual Trakindo, jelas dia, memiliki nilai lebih tersebut. Selain dilengkapi dengan histori alat, Trakindo juga memiliki jaringan yang luas di seluruh Indonesia dan memiliki ketersediaan spareparts yang bisa dibeli kapan pun oleh customer.
“Nilai jual kembali unit-unit merek Caterpillar tinggi sekali. Karena Caterpilar itu merek global dan alat-alat berat Caterpillar telah menjadi komoditi dunia. Artinya, harga sebuah excavator 20 ton di Indonesia dengan di luar negeri itu mirip-mirip. Harga bekasnya yang ada di sini dihargai sama dengan di Amerika, Eropa, di Asia, di Afrika, sama. Jadi, alat-alat bekas bisa berseliweran dari Jepang ke Indonesia, Indonesia ke Australia, Australia ke Amerika, karena sudah jadi komoditi dunia sekarang ini,” ungkapnya meyakinkan. #

