Deutz mengatakan pihaknya sudah setuju dengan mitranya, Volvo, untuk tidak melanjutkan usaha patungan mereka, Deutz Engine, di Cina. Keputusan itu diambil setelah keduanya melakukan kajian komprehensif tentang kelayakan kerja sama itu, terutama mencermati melemahnya pasar Tiongkok akhir-akhir ini. Joint venture itu, sejauh ini, belum melakukan investasi yang berarti.
Meski demikian, Deutz meyakini besarnya potensi pasar Cina dalam jangka panjang. “Tetap menjadi tujuan kami untuk menggunakan fasilitas-fasilits produksi Cina demi memenuhi permintaan pasar lokal dari Volvo dan customer-customer lain yang menjadi target kami dan, untuk tujuan ini, kami akan fokus pada bisnis patungan Deutz Dalian Engine (DDE),” jelas Dr Helmut Leube, chairman dari Deutz Board of Management.
Sejak tahun 2007, Deutz dan First Automotive Works (FAW) Group, salah satu pabrikan kendaraan terkemuka Cina, sudah menggarap usaha patungan dalam memproduksi DDE di Dalian, Cina, yang membuat engine-engine diesel dari tiga hingga delapan liter – terutama untuk pasar Cina. (aggbusiness.com)


