Pasar alat berat listrik di Indonesia masih jalan di tempat. Inovasi para produsen semakin pesat, tetapi pasarnya di tanah air masih sulit tumbuh.
Jakarta, Equipment Indoensia – Rangkaian pameran Indonesia Energy & Engineering (IEE) 2025 yang diselenggarakan pada tanggal 10-13, 17-20 September silam menjadi ajang untuk menampilkan inovasi-inovasi teknologi baru di industri alat berat. Dalam pameran kali ini semakin banyak eksibitor (produsen) memperkenalkan mesin-mesin ramah lingkungan, baik hybrid maupun murni bertenaga listrik. Jumlahnya jauh lebih banyak dibandingkan event serupa pada tahun sebelumnya karena semakin banyak produsen yang memproduksi alat-alat yang hemat energi ini. Jenis produk yang mulai menerapkan energi-energi baru ini pun semakin beragam. Tidak hanya wheel loader dan excavator, tetapi sudah menular ke peralatan angkat seperti forklift dan reach stacker hingga truk untuk operasi logistik maupun off road (tambang).
Shandong Heavy Industry (SDHI) yang tampil pada pameran Mining Indonesia, misalnya, meluncurkan berbagai unit alat berat yang bisa mendukung elektrifikasi industri pertambangan. Booth SDHI yang nan luas dihuni oleh beberapa brand terkemuka mulai dari Weichai, Shantui, Sinotruk, Shacman hingga Lovol. Salah satu terobosan SDHI selama pameran ini adalah pengenalan inovasi teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk berbagai alat berat brand Shantui.
Setelah tahun ini mengubah logo brand-nya untuk menegaskan fungsi AI dalam pengoperasian alat, pada Mining Indonesia 2025 ini Shantui menegaskan pentingnya elektrifikasi untuk mendukung pengoperasian alat berat, seperti memberikan notifikasi kondisi mesin dan pemakaian bahan bakar sehingga bisa mengurangi interval perawatan, berkomunikasi dengan operator untuk menjawab berbagai kebutuhan, bersinergi dengan operator lain yang sedang mengendalikan alat lain, meningkatkan keselamatan kerja, dan juga memperbaiki kinerja ESG di area proyek. Hadirnya kecanggihan AI dalam alat berat seperti ini dapat menjadi solusi bagi tantangan konsumsi bahan bakar diesel dan emisi, dimana bisa membantu mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, menekan emisi, dan juga mengurangi kebisingan operasional.
Produsen China yang sudah lama memperkenalkan alat berat listrik ke Indonesia adalah SDLG. Pabrikan ini dikenal sebagai salah satu pelopor alat berat listrik di China. SDLG menawarkan beberapa alat berat listrik seperti Excavator E660F-EX dan Wheel Loader L980HEV. Produk-produk ini menggunakan tenaga baterai lithium canggih untuk pengoperasian yang ramah lingkungan dan efisien. Perusahaan ini juga sudah memproduksi seri excavator listrik dari 2 hingga 20 ton. Namun, yang ditampilkan pada pameran kali ini adalah Wheel Loader L936HEV.
Untuk mendorong operasi pertambangan yang berkelanjutan, XCMG melalui GM Tractors menghadirkan wide dump truck EV dengan tonase 120 ton dan excavator Hybrid EV (HEV). GM Tractors menyatakan akan terus mendukung niatan para pelaku industri untuk melengkapi jajaran alat berat mereka dengan alat berat EV. “Beberapa klien kami sudah menunjukkan niat mereka untuk perlahan-lahan mengganti semua alat berat di proyek mereka dengan alat berat elektrik. Memang membutuhkan proses dan waktu, terutama terkait ekosistem yang perlu disiapkan. Namun, kami juga meyakinkan mereka bahwa kami akan terus menghadirkan inovasi elektrik ke tengah mereka. Kami sudah memiliki truk EV yang mampu membawa baterai kapasitas besar, dan bisa berfungsi untuk melakukan pengisian daya alat berat elektrik, langsung di area terdalam proyek,” ungkap Yulius Sikku, Sales & Marketing Director GM Tractors.
Produsen China lainnya, Zoomlion, menampilkan wide body dump truck EV ZT 160HEV berkapasitas 120 ton. Unit ini sudah diboyong ke area pameran sejak pekan pertama. Zooomlion ZT160HEV adalah dump truck tambang elektrik berbadan lebar yang dirancang untuk performa bertenaga di tambang terbuka. Truk yang ramah lingkungan ini didukng oleh mesin bertenaga 775 tenaga kuda dan sistem motor ganda untuk kapasitas beban tinggi dan efisiensi energi. Keunggulan utamanya meliputi konsumsi energi rendah, kapasitas beban tinggi, dan performa tangguh untuk operasi-operasi pertambangan berat.
Pada pameran Mining Indonesia 2025 ini, pionir wide body truck China, Tonly, memboyong kendaraan hybrid berpostur super bongsor, DTHq45. Alat ini merupakan truk tambang berpenggerak hybrid diesel yang mencapai mode hybrid-drive dari mesin dan motor dengan mengintegrasikan teknologi kontrol listrik dan pengembangan teknologi energi hijau yang dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan alat skala besar, ramah lingkungan dan otonom dari tambang-tambang terbuka skala besar.
Sementara SANY, menampilkan dua jenis mesin elektrik, yaitu Wheel Loader SW956E dan truk. SW956E merupakan wheel loader listrik yang dirancang untuk efisiensi tinggi dan biaya operasional rendah, dengan kapasitas bucket standar 3,5 m³. Alat ini menggunakan baterai berkapasitas besar, menawarkan kecepatan pengisian daya cepat, dan dilengkapi sistem pengereman regeneratif untuk menghemat energi dan memperpanjang waktu operasi. SW956E juga dilengkapi kabin yang nyaman dan fitur keselamatan canggih, menjadikannya pilihan yang andal untuk berbagai aplikasi industri.
Sayangnya, tingginya antusiasme kalangan produsen maupun para produsen terhadap kehadiran alat-alat berat bertenaga listrik belum didukung oleh kesiapan infrastruktur pengecasan. Selain itu, sejauh ini Pemerintah Indonesia belum menyediakan insentif untuk menggerakkan pertumbuhan pasar teknologi yang ramah lingkungan ini. Perlakuannya sedikit berbeda dengan yang diterapkan pemerintah terhadap mobil penumpang yang mendapatkan banyak kemudahan sehingga populasinya terus meningkat signifikan. Berbagai tantangan tersebut menghambat laju pertumbuhan pasar alat-alat berat listrik di Indonesia.