Heavy Duty Tyres Di Tengah Krisis Tambang
Pabrikan India
Beberapa pabrikan ban asal India menampilkan produk ban untuk aplikasi kelas berat dengan performa yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Adalah PT. Harta Ban Indonesia yang memasarkan ban-ban buatan Malhotra Rubbers Ltd. Pada ekspo Tyre & Rubber 2014 kali ini, perusahaaan tersebut memboyong beberapa ban berukuran besar yang khusus digunakan di sektor perkebunan dan pertanian.
Menurut Agung Anugroho, marketing executive Harta Ban Indonesia, ban-ban pabrikan India, termasuk Malhotra, memiliki karakter khusus yakni karetnya yang lebih tebal. Hal itu membuat ban-ban ini cocok digunakan pada kondisi yang khusus seperti di sektor agrikultur, industrial dan OTR.
“Di segmen perkebunan kelapa sawit, misalnya, secara kualitas ban Malhotra cukup bersaing bahkan bila dibandingkan merk-merk yang sudah ada seperti seperti GT dan Bridgestone,” Agung berujar.
Malhotra sendiri memiliki range produk ban yang komprehensif. Perusahaan yang berdiri tahun 1954 ini memproduksi jenis-jenis ban untuk berbagai macam aplikasi. Di sektor agrikultur, perusahaan ini memiliki tipe ban radial farm, drive wheel, tractor front, irrigation tyres dan agriculture implement tyres.
Perusahaan ini juga memproduksi ban-ban untuk aplikasi industrial yang digunakan pada alat-alat seperti industrial tractor, grader, earthmover, forklift, dan sebagainya. Sementara untuk jenis on-the-road, Malhotra memiliki varian yang beragam bagi truk berat maupun ringan, kendaraan komersial, serta kendaraan roda dua.
“Di Indonesia kami lebih fokus untuk menggarap pasar agrikultur. Di sektor ini, brand Malhotra cukup punya nama dan mampu bersaing dengan merk-merk lainnya,” klaim Agung.
Merk ban asal India lainnya yang ikut dipamerkan kali ini adalah Apollo. Ban buatan Apollo Tyres Ltd. ini diageni oleh Banama, sebuah perusahaan distributor ban OTR yang berpusat di Singapura namun memiliki perwakilan di di Indonesia. Produk ini masuk ke Indonesia sejak 2011.
“Apollo menawarkan pilihan ban yang cerdas bagi konsumen pada produk untuk berbagai kebutuhan pelanggan di sektor off-the-road yakni industrial, pertambangan dan pertanian,” ujar Huzer Imram, Head of Business Development PT. Banama Equipment Support Indonesia.
Di sektor pertanian, lanjut Huzer, Apollo memiliki berbagai tipe ban yang dapat diaplikasikan pada traktor. Salah satu contohnya adalah Agrex 85 yang merupakan ban premium untuk traktor yang memiliki ukuran 24, 30 dan 34 inchi. Produk ban ini diklaim memiliki traksi yang baik di berbagai kondisi tanah, memiliki tingkat ketahanan tinggi serta menawarkan kenyamanan dalam berkendara dengan steering dan handling yang halus.
Bicara soal kualitas Apollo, Huzer mengklaim bahwa ban Appolo memiliki cost per hour yang berbeda dari merk lain di kelas yang sama. Efiesiensi menjadi daya saing produk ini dengan ban-ban kompetitor lain. “Di India, Apollo merupakan produk nomor satu. Sementara untuk dunia, produk ban yang kami ageni ini masuk 20 besar,” tambah Huzer.
Dari sisi layanan purna jual, Huzer memastikan selalu memberikan yang terbaik bagi para customer. “Di Indonesia banyak agen yang jual putus, namun tidak dengan Banama. Karena kami selalu mengutamakan repeat customer, maka kami selalu memonitor produk-produk Apollo yang sudah berada di tangan mereka dan memastikan mereka mendapatkan produk yang terbaik dengan layanan yang prima,” katanya.
Namun performa pasar tambang yang saat ini kembang kempis membuat penjualan produk Apollo di sektor tersebut turun signifikan. Di sektor ini, Banama menjual XTRAX, ban Apollo untuk earthmover. “Penjualan di sektor ini sedang down, namun kami optimistis pasar akan kembali bergairah suatu waktu, entah setelah pemilu,” Huzer berharap.
Dominasi Pabrikan China
Di sudut lain area pameran, booth milik PT. Tri Mitra Agung Lestari (TMAL) memamerkan sekaligus dua brand ban ukuran besar yang diageninya. Produk pertama adalah brand ECED keluaran pabrikan Cina yang khusus untuk truk on-the-road.
Alyanto, Regional Sales Executive TMAL, menjelaskan, TMAL menyediakan produk ban radial untuk truck dari ukuran 750 hingga 1200. “ECED memiliki komposisi bahan karet dan benang kawat yang berkualitas, diproduksi dengan teknologi mesin terkini, sehingga memiliki kualitas premium dengan harga yang terjangkau,” jelasnya.
Aylanto menambahkan, ban radial ECED yang dipasarkan TMAL memiliki masa pakai yang lebih lama, daya cengkram yang kuat, jarak pengereman yang lebih pendek dan tekanan yang merata pada pada seluruh permukaan area kontak. “ECED tidak mudah panas sehingga meningkatkan keamanan berkendara,” ia menambahkan.
Brand kedua yang diageni TMAL adalah Kaizen. Dijelaskan Alyanto, ini merupakan brand asal India yang didisain khusus untuk aplikasi off-the-road. “KZ50L dan L001 adalah salah satu dari produk Kaizen untuk aplikasi OTR. Ban ini menggunakan kompon khusus sehingga tidak rentan terhadap benda-benda tajam seperti bebatuan dan sebagainya. Ban ini juga memiliki performa tinggi untuk armada bertonase berat seperti pengangkutan tambang, pasir, tanah, besi, paku bumi, dan sebagainya,” Alyanto menerangkan.
Triangle adalah salah satu produk heavy duty tyre buatan negeri tirai bambu yang meramaikan Tyres & Rubbers 2014. Produk ini diageni oleh PT Tirta Situjaya. Diungkapkan Juli Jenny Junaidi, Vice President PT Tirta Situjaya, perusahaannya hanya menyediakan tipe ban radial untuk aplikasi LTR, TBR, dan off the road. “Dulu kami juga menyediakan tipe ban bias untuk aplikasi di atas. Kini tidak lagi,” ungkapnya.
Juli mengakui ban pabrikan Cina dikenal ekonomis dari segi harga, namun memiliki kekurangan dari segi kualitas. Tapi ia mengklaim hal tersebut tidak berlaku untuk ban Triangle yang masuk dalam 10 besar merk ban terbaik di Cina. Sementara di Indonesia, Juli mengatakan produk-produk ban Triangle yang mereka pasarkan telah banyak digunakan oleh truk-truk kontainer di pelabuhan Tanjung Priuk. “Mereka menggunakan produk kita sejak tahun 1998. Ini membuktikan bahwa Triangle memiliki kualitas yang tidak kalah dengan kompetitor,” sahut Juli.
Untuk menjaga hubungan baik dengan para customer setianya, Tirta Situjaya menyediakan garansi dan layanan purna jual yang baik. Teknisi untuk produk ban Triangle ini disiapkan langsung oleh Tirta Situjaya karena perusahaan itu memang merupakan perwakilan Triangle di Indonesia. “Jika ada kerusakan, kami menyiapkan teknisi yang akan datang ke site untuk melakukan pemeriksaan. Sementara soal penggantian, hal itu tergantung pada kondisi. Jika kerusakan dari produksi, akan kita ganti,” ungkap Juli.
Juli melanjutkan, khusus untuk aplikasi OTR dan sektor pertambangan, perusahaan ini memberikan perlakuan istimewa. Teknisi dari Tirta Situjaya akan terlebih dahulu melakukan survey lokasi sebelum customer membeli ban dari pihaknya. Ini untuk memastikan apakah ban yang akan dibeli cocok atau tidak dengan kondisi lingkungan dimana produk tersebut digunakan. “Dikarenakan harga ban itu mahal, maka layanan after sales service menjadi prioritas kami,” ucapnya.
Ditambahkan Juli, Triangle juga memproduksi sejumlah ban OEM beberapa brand besar seperti Caterpillar. “Karena itu kami juga banyak bekerjasama dengan pihak Caterpillar dalam kaitan dengan layanan purna jual,” tutupnya. eq