Equipment APP.
back to top
Friday, November 7, 2025
spot_img
More
    HomeBusinessHino akui memalsukan hasil uji emisi

    Hino akui memalsukan hasil uji emisi

    Truk Hino Ranger sudah ditarik dari penjualan di Jepang Bersama dengan dua model lainnya. Foto:  Cars Guide

    Pabrikan kendaraan-kendaraan komersial asal Jepang, Hino Motors, dilaporkan sudah mengakui pemalsuan data mesin. Tipe-tipe mesin yang terlibat dalam skandal ini meliputi mesin ringan (medium-duty) A05C dan mesin heavy-duty  A09C dan E13C. Produsen kendaraan-kendaraan komersial dan pemasok engine untuk Toyota dan Isuzu Motors, penipuan tersebut dapat memengaruhi lebih dari 100.000 kendaraan, atau dua kali lipat penjualan tahunan pabrikan kendaraan niaga itu di Jepang.

    Hino dilaporkan telah memanipulasi hasil emisi mesin dengan menggunakan sistem pembuangan non-stock untuk memproduksi hasil pengujian yang diperlukan. Hino sekarang telah menghentikan pengiriman model-model truk dan bus yang terlibat dalam skandal tersebut.

    Hino, yang dimiliki oleh Toyota Motor Corporation, membuat pengakuan itu baru-baru ini. Buntutnya, kantor pusat pabrikan ini diperiksa oleh kementerian transportasi Jepang. “Hino telah mengidentifikasi pelanggaran terkait dengan prosedur-prosedur sertifikasi untuk beberapa model mesin yang tunduk pada peraturan-peraturan emisi 2016 … dan standar-standar penghematan bahan bakar di Jepang dan menemukan problem-problem dalam kinerja mesin,” kata pabrikan itu dalam sebuah pernyataan.

    Engine Hino A05C engine: Foto: Hino Motors

    Hino sudah menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan kepada para pelanggan dan para pemangku kepentingan lainnya”. Menurut Hino, pihaknya mengidentifikasi pelanggaran terkait pemalsuan data kinerja engine dalam pengujian ketahanan emisi untuk mesin setelah memperluas penyelidikan ke dalam operasinya di Amerika Utara.

    Dalam pernyataannya, perusahaan itu mengakui alasan pemalsuan data dan bertanggung jawab atas tindakannya itu. “Berdasarkan temuan hingga saat ini, Hino percaya bahwa pihaknya gagal merespons tekanan-tekanan internal dengan tepat untuk mencapai target-target tertentu dan memenuhi jadwal yang ditempatkan pada karyawan-karyawan Hino. Manajemen Hino menanggapi temuan ini dengan sangat serius.”

    Hino telah menangguhkan penjualan model-model Jepang yang dilengkapi dengan mesin-mesin yang bemasalah itu, yang meliputi Ranger (medium duty truck), Profia (heavy duty truck), dan S-elega (heavy duty bus). Terdapat lebih dari 115.000 contoh model yang terpengaruh pada jalan-jalan di Jepang.

    Baca Juga :  Volvo Disain Beragam Solusi Demi Customer

    Hino telah menerapkan langkah-langkah untuk memastikan hal ini tidak terjadi lagi, termasuk meningkatkan sistem tata kelola, restrukturisasi organisasi, peninjauan proses internal, dan memastikan kesadaran kepatuhan semua karyawan.

    Hino, yang diperkirakan menguasai 33% pangsa pasar kendaraan komersial Jepang, sedang mencari cara untuk mengembangkan kendaraan listrik. Upaya ini termasuk perjanjian berbagi teknologi dengan unit truk dan bus Traton milik Volkswagen Group yang ditandatangani pada 2018.

    Sebelumnya pabrikan ini punya masalah-masalah lain yang berkaitan dengan emisi oksida nitrogen dengan penarikan sekitar 47.000 unit kendaraan. Problem-problem saat ini menyusul kegagalan untuk menerima sertifikasi AS untuk mesin-mesinnya, yang mengakibatkan penghentian sementara produksi pada pabrik Hino di West Virginia, yang dibuka pada 2019. (Artikel ini dirangkum dari berbagai sumber)

    RELATED ARTICLES

    Most Popular

    Recent Comments