Equipment APP.
back to top
Sunday, November 2, 2025
spot_img
More
    HomeINPALME 2015

    INPALME 2015

    Ki-Ka: Yanto Santoso, Wagub Sumut Tengku Erry Nuradi dan Pindi Kisata  pada saat pembukaan Inpalme.
    Ki-Ka: Yanto Santoso, Wagub Sumut Tengku Erry Nuradi dan Pindi Kisata pada saat pembukaan Inpalme.

    Pameran International Palm Oil Exhibition (Inpalme) kembali digelar  di Medan International Convention Center (MICC), 23-25 April 2015.  Pameran yang fokus membidik industri kelapa sawit ini dibuka oleh  Wakil Gubernur Sumatera Utara. Erry Tengku Nuriadi. Pameran kali  ini melibatkan 68 perusahaan dari 8 negara, mengalami kenaikan  signifikan dari pameran serupa tahun sebelumnya.

    “Indonesia merupakan penghasil kelapa sawit terbesar di dunia.  Lahannya  luas. Namun, teknologi dan pengembangannya masih kalah  jauh  dibandingkan dengan negara-negara seperti Malaysia,” ungkap  Wagub  Tengku Erry Nuradi. Ia mengatakan, pengembangan industri  kelapa sawit  jangan hanya fokus di hulunya, tetapi harus sampai di  hilirnya juga. Di  Sumatera Utara sendiri, usaha kelapa sawit merupakan  industri unggulan  dan berada pada urutan kedua setelah Riau.

    Inpalme 2 Pameran ini melibatkan para pelaku industri kelapa sawit dari hulu hingga  hilir. Yanto Santoso, Ketua Panitia Inpalme, berharap, eksibisi ini mampu  menggairahkan bisnis kelapa sawit di Indonesia umumnya dan Sumatera  Utara khususnya, di samping sebagai ajang bertemunya para pelaku bisnis  kelapa sawit.

    Founder International Network Group, Pindi Kisata, mengatakan  permintaan produk kelapa sawit terus meningkat setiap tahunnya seiring  dengan kegunaannya yang sangat beragam. “Dunia sangat membutuhkan  produk kelapa sawit dan turunannya.  Kebutuhan pangan dan energi menjadi masalah besar pada masa mendatang. Kita bisa memanfaatkan kelapa sawit untuk bahan makanan dan sebagai sumber energi,” ujarnya seusai peresmian pameran ini.

    Pindi mengakui, posisi Indonesia memang lemah dari sisi penentuan harga, meski  lahan sawitnya cukup luas. Salah satu penyebabnya adalah karena Indonesia belum serius me­nggarap bisnis CPO.

    Pameran ini menampilkan beragam bisnis yang terkait dengan industri kelapa sawit mulai dari hulu hingga hilir. Produk-produk hulu yang ditampilkan, antara lain, benih dan pupuk. Sejumlah peserta pameran menampilkan mesin-mesin untuk aplikasi perkebunan kelapa  seperti traktor pertanian merk Sonalika yang dipasarkan oleh PT TSU, kendaraan pickup Mahindra (Bolero), generator dan sebagainya. Beberapa eksibitor memperlihatkan teknologi terkini dalam pengelolaan CPO dan produk-produk turunannya, seperti teknik penyulingan minyak kelapa sawit.

    RELATED ARTICLES

    Most Popular

    Recent Comments