PT. Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA), perusahaan yang bergerak di bidang distribusi alat berat merek Hitachi, mencatat penurunan laba bersih pada tahun 2020. Tahun lalu HEXA membukukan laba bersih sebesar US$ 20,68 juta. Ini berarti turun 38,10% (yoy) dibandingkan laba bersih di tahun 2019. Di tahun 2019, perseroan membukukan laba bersih sebesar US$ 33,41 juta.
Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan Bursa Efek Indonesia, pada tahun 2020, penghasilan neto perseroan turun sebesar 46,29% (yoy) menjadi US$ 172,09 juta. Padahal pada tahun 2019 perusahaan meraup penghasilan neto sebanyak US$ 320,43 juta.
Dari laporan tersebut dijelaskan segmen penjualan alat berat dan jasa komisi mendominasi penghasilan neto HEXA tahun lalu, yakni sebesar US$ 78,47 juta. Kemudian disusul penghasilan neto dari segmen penjualan suku cadang sebesar US$ 49,14 juta dan jasa pemeliharaan dan perbaikan sebesar US$ 44,47 juta.
Sementara beban pokok penghasilan HEXA pada tahun 2020 tercatat sebesar US$ 123,62 juta atau menyusut 61,42% (yoy) dibandingkan realisasi di tahun sebelumnya sebesar US$ 240,38 juta. Beban penjualan HEXA juga berkurang 29,18% (yoy) dari US$ 21,45 juta di tahun 2019 menjadi US$ 15,19 juta di tahun 2020.
Kemudian total aset HEXA hingga akhir tahun 2020 mencapai US$ 245,35 juta. Jumlah ini berkurang 7,77% (yoy) dibandingkan total aset perusahaan di tahun 2019 sebesar US$ 266,02 juta. Di tahun 2020, HEXA memiliki total liabilitas sebanyak US$ 77,09 juta dan total ekuitas sebanyak US$ 168,20 juta.
