Alat-alat tambang Lovol diklaim lebih produktif dan efisien dibandingkan produk-produk dari merek-merek lain di kelasnya.
Lovol Construction Machinery alias Lovol menghentakkan publik alat berat Indonesia melalui kehadiran beragam tipe dan model alat berat pada acara The 3rd Shandong Heavy Industry (SHI): Weichai Power Global Partners Conference di ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten, 22-23 Januari 2024. Mesin-mesin itu tertata apik di area pameran outdoor.
Adapun mesin-mesin yang ditampilkan terdiri dari excavator, wheel loader, backhoe loader, hingga dump truck. Untuk excavator, ukurannya mulai dari midi excavator (kelas 5 ton dan 8 ton), medium excavator (kelas 20 ton) hingga mining excavator. Wheel loader ditawarkan dalam dua opsi, yakni loader konvensional yang mengkonsumsi bahan bakar fosil dan loader elektrik yang tampil dengan warna hijau.
Yang paling banyak menyedot perhatian para pengunjung adalah kehadiran peralatan tambang Lovol yang terdiri dari excavator FR 800 yang berpasangan dengan dump truck LT 90. Majalah Equipment Indonesia mewawancarai secara khusus Director PT Sahabat Karya Maju (SKM) pada Selasa (23/1). Perusahaan ini adalah salah satu dealer Lovol. Ia menjelaskan secara khusus mengenai peralatan tambang Lovol.
Pertama, excavator kelas 80 ton, FR 800F, dengan spesifikasi yang lebih unggul dibandingkan merek-merek lain di kelas yang sama. Excavator ini dilengkapi dengan bucket 5,5 kubik, yang ukurannya lebih besar dari merek-merek lain di kelas yang sama. Keunggulan lain alat pengeduk ini adalah konsumsi bahan bakar yang jauh lebih hemat dari brand lain. “Excavator FR 800F rata-rata 15 persen lebih hemat dari merek-merek lain untuk kelas yang sama. Adapun konsumsi bahan bakar untuk FR 800 ini adalah 50 liter/jam,” kata Martin.
Kedua, excavator Lovol FR 700, dengan keunggulan yang sama dengan FR 800F. Konsumsi bahan bakar FR 700 sebanyak 40 liter/jam. Excavator ini, klaim Martin, lebih unggul dari merek-merek lain di kelas yang sama. Ia secara khusus membandingkan alat ini dengan PC 700 (Komatsu) dan SY 750 (Sany) yang rata-rata menghabiskan bahan bakar sebanyak 45 liter per jam.
Ketiga, mining excavator kelas 100 ton, yaitu FR 1000. Excavator yang berpostur jumbo ini didukung oleh bucket 7 kubik. Padahal, menurut Martin, bucket sebesar itu biasanya dipakai oleh excavator kelas 125 ton seperti PC 1250 dan XE 1250 dari XCMG. Bahkan beberapa merek, untuk kelas yang sama, menggunakan bucket di bawah 7 kubik. Sebagaimana excavator tambang Lovol terdahulu, FR 1000 juga sangat hemat bahan bakar, yaitu hanya menghabiskan 70 liter per jam. “Ini jauh lebih hemat dari brand-brand lain untuk kelas yang sama,” ujarnya seraya menambahkan bahwa tingkat produktivitasnya pasti lebih tinggi tetapi konsumsi bahan bakarnya lebih rendah, sehingga biaya produksi dapat ditekan.
Keempat, dump truck LT 90 RA, yaitu alat angkut heavy duty dengan bobot 90 ton dan payload 60 ton. Dump truck ini menggendong engine berkekuatan 530 hp dan transmisi kelas 250. Menurut Martin, dari segi spesifikasi, dump truck ini berada di atas teman-temannya. Sementara dari sisi pemakaian bahan bakar, LT 90 RA hanya menghabiskan 165 liter per 100 kilometer dalam kondisi penuh muatan (full load). “Ini jauh lebih hemat dibandingkan dengan merek-merek lain di kelas yang sama yang perkaliannya besar sekali,” imbuhnya.
Martin menambahkan bahwa beberapa alat tambang Lovol yang dipasarkan SKM sudah berada di lokasi-lokasi tambang pelanggan-pelanggannya. Ia mencontohkan excavator FR 700 yang sudah beroperasi di lokasi tambang di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Selain itu, FR 1000 belum lama ini sudah beroperasi di Tanjung Selor, Kalimantan Utara.
Lovol Construction Machinery adalah bagian dari Weichai Group dengan induknya Shandong Heavy Industry Group, sebuah grup perusahaan besar dengan lini produk yang komplit. Sebagai salah satu korporasi besar di Tiongkok dengan fokus pada industri permesinan, Martin memastikan Lovol dengan dukungan dealer–dealer-nya mampu memberikan layanan terbaik kepada pelanggan-pelanggannya di Indonesia, baik ketersediaan suku cadang maupun tenaga mekanik.
Salah satu keunggulan SHIG, lanjut Martin, sebagian besar komponen dan spareparts diproduksi sendiri oleh grup ini. Dia mencontohkan Weichai Engine, Fast Transmision, dan Hande Axle yang semuanya berada di bawah SHIG. “Hampir seluruh komponen alat-alat ini diproduksi oleh Weichai Group,” ujarnya.
Untuk layanan purna jual, saat ini sudah tersedia Weichai Service Center. Meskipun layanan ini masih terpusat di Jakarta dan Balikpapan, namun, Martin memastikan sebentar lagi layanan yang sama dibuka di Samarinda, ibukota Kalimantan Timur.
Untuk suku cadang, Weichai memiliki satu gudang di Marunda, Jakarta Utara. Martin mengakui product range Weichai Group cukup banyak, sehingga butuh waktu untuk mengelolanya secara cepat. Tetapi, dari sisi positifnya, dia melihat komitmen SHIG cukup bagus. “Shandong Heavy Industry Group tidak cuma sekedar jargon-jargon marketing. Secara teknikal, SDM juga sudah lumayan tersedia,” pungkasnya. @
