
Ini cerita di balik kegigihan Sumitomo mengejar ketertinggalannya dalam menggarap pasar Indonesia. Sumitomo masuk ke Indonesia ketika pemain-pemain lain, terutama brand-brand yang sama-sama berasal dari Jepang, sudah menguasai pasar. Meski datang belakangan, Sumitomo tidak butuh waktu lama untuk benar-benar eksis di pasar alat-alat konstruksi.
“Pangsa pasar Sumitomo Excavator saat ini sudah berada di urutan ke-5, dan dalam waktu yang tidak lama lagi akan meloncat ke posisi nomor empat. Itu komitmen kami dan kami akan membuktikan itu. Kami yakin bisa melakukannya karena kami hanya fokus memasarkan mid range excavator,” kata Kazuhiko Sasaki selaku President Director PT. Sumitomo S.H.I Construction Machinery Southeast Asia.
Dia bilang, kompetitor-kompetitor Sumitomo memasarkan range produk yang sangat lebar dengan varian yang begitu banyak, dari yang paling kecil hingga giant excavator. Sementara Sumitomo bermain di excavator-excavator yang menyasar proyek-proyek infrastruktur, pekerjaan logging dan agro, terutama perkebunan kelapa sawit.
Alasan lain mengapa pasarnya makin kuat adalah karena Sumitomo sudah punya pabrik sendiri di Indonesia yang beroperasi sejak tahun 2011. “Excavator-excavator Sumitomo dibuat dengan semangat Indonesia, dengan local content yang makin tinggi, dan yang jauh lebih penting adalah dekat dengan pasar,” ungkap Sasaki lagi. Kapapabrik ini sekarang hingga 2.000 unit per tahun, yang dipasarkan tidak hanya di Indonesia tetapi juga diekspor ke negara-negara ASEAN lainnya. Selain itu, dengan diproduksi secara lokal, produk-produk Sumitomo unggul dari sisi ketersediaan unit (penjualan), lead time makin pendek dan semakin memudahkan layanan purna jual.
Hal yang membanggakan, menurut Williem Tanjung selaku Presdir PT Oscar Mas, hampir semua jasa leasing dan perbankan mendukung produk-produk Sumitomo. “Sekitar 95 persen penjualan kami dalam dua tahun terakhir didukung oleh leasing. Saat ini kami sudah bekerja sama dengan 15 perusahaan leasing,” ujarnya.@


