
Penggunaan mesin-mesin telehandler dalam pekerjaan penanganan material, dengan fungsinya yang serbaguna dan teknologi yang aman, mendorong penjualan global, menurut laporan riset pasar baru dari Future Market Insights (FMI), Kamis (20/8).
Meski mesin-mesin telehandler amat popular di pasar-pasar AS dan Eropa, karena menjadi pengguna awal, pertumbuhan pasar di masa depan akan bergantung pada permintaan-permintaan dari China, India, Brasil, GCC (Gulf Cooperation Council – suatu kerja sama politik dan ekonomi dari negara-negara Arab yang berbatasan dengan Teluk Persia), dan negara-negara yang akan mengerjakan mega proyek.
Mengingat fitur-fitur multiguna yang memungkinkan alat-alat ini melakukan pekerjaan mengangkat, memuat, dan sebagai peralatan akses di beberapa industri, telehandler merupakan mesin pertama yang dapat digunakan di lokasi-lokasi operasi untuk penanganan material tanpa mempersiapkan lahan terebih dahulu.
Para pengguna akhir yang mencari solusi-solusi khusus dengan harga yang sedikit lebih tinggi akan menemukan nilai tambah pada mesin-mesin telehandler karena biaya secara keseluruhan dan penggunaan alat di proyek-proyek akan membenarkan investasi awal pelanggan pada mesin tersebut.
Poin-poin utama dari studi pasar telehandler meliputi:
- Penjualan produk-produk telehandler di seluruh dunia melampaui AS$ 6 miliar pada tahun 2030
- Kalangan produsen akan meraup keuntungan substansial dari mesin-mesin telehandler yang memiliki ketinggian angkat maksimal 9 – 18 meter (30 – 60 kaki)
- Elektrifikasi dan bobot yang ringan muncul sebagai kekuatan yang mengganggu di pasar global
- AS dan Eropa tetap menjadi pasar yang paling menguntungkan untuk telehandler
“Mesin-mesin telehandler dilengkapi dengan berbagai attachment yang meliputi jib dan crane, pallet fork, tire handler, serta bucket multiguna, dan beragam attachment ini terus bertransformasi untuk menjajaki potensi-potensi aplikai baru,” kata seorang analis laporan FMI tersebut.
Dampak Covid-19 terhadap pasar telehandler

Pandemi Covid-19 berdampak langsung pada tatanan ekonomi global dan efek itu berlaku di setiap industri, termasuk konstruksi. Pertumbuhan konstruksi di seluruh dunia telah merosot menjadi 0,5% CAGR dari yang diharapkan 3,1% untuk tahun 2020.
Sektor konstruksi global kemungkinan akan menghadapi gangguan dalam beberapa bulan mendatang karena pandemi Covid-19 terus menekan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia melalui gangguan-gangguan rantai pasokan dan pasar tenaga kerja.
Proyek-proyek konstruksi telah ditunda, dan operasi-operasi manufaktur telah dihentikan karena kebijakan penguncian nasional di tengah krisis COVID-19. Dengan penurunan tajam dalam operasi-operasi di lokasi-lokasi konstruksi dan manufaktur, permintaan telehandler sangat terpengaruh. Namun, begitu proyek-proyek konstruksi kembali bergairah, pasar telehandler akan ikut meningkat.
Pasar telehandler global sangat terkonsolidasi dengan pemain-pemain terkemuka yang menguasai sekitar dua perlima dari nilai pasar secara keseluruhan.
Produsen-produsen sedang mengembangkan mesin-mesin telehandler yang dipersenjatai dengan fitur-fitur baru dalam upaya untuk mengunci para pelanggan dan mencapai skala ekonomis.
Misalnya, JCB telah meluncurkan telehandler barunya – Hydraload 555-210R – dengan telescopic handler yang berputar. Mesin ini memiliki ketinggian angkat maksimum 20,5 m dan kapasitas angkat maksimum 5,5 ton.
Contoh lain, Xtreme Manufacturing telah memperkenalkan mesin-mesin telehandler dengan kapasitas angkat maksimal 8 ton (17.000-lb). Alat-alat ini diperlengkapi dengan desain kabin modular yang baru dari produsen itu, yang memungkinkan mereka untuk dengan mudah dialihkan dari terbuka ke tertutup, atau sebaliknya, dengan roda gigi opsional. Alat ini menawarkan kepada para pelanggan fleksibilitas lebih tinggi saat menjalankan mesin-mesin telehandler di beberapa kondisi kerja. #


