Equipment APP.
back to top
Wednesday, November 12, 2025
spot_img
More
    HomeEquipmentSDLG, Produk Cina Dengan Standar Volvo

    SDLG, Produk Cina Dengan Standar Volvo

    _MG_8793
    Wheel Loader SDLG
    PT Indotruck Utama menawarkan opsi menarik bagi kontraktor di bidang infrastruktur. Anak usaha dari Indomobil Group ini menawarkan alat konstruksi buatan Cina dengan basis teknologi Eropa (Volvo Construction Equipment) tetapi dengan harga sangat kompetitif. Produk yang dimaksudkan adalah SDLG (San Dong Ling Gong).
    Eka Lovyan, Chief Operating Officer (COO) PT Indotruck Utama, mengatakan bahwa saat bisnis tambang terus tertekan, para pemain alat kini mengalihkan perhatian mereka ke pasar konstruksi dengan membidik proyek-proyek infrastruktur. Tetapi karena proyek-proyek yang ada sekarang masih sedikit dan jangka pendek, maka kalangan kontraktor sangat selektif dalam melakukan investasi alat.
    “Sekarang ini eranya infrastuktur, konstruksi. Itulah sebabnya mengapa kami sengaja mempromosikan produk-produk SDLG karena memiliki banyak varian yang cocok untuk pekerjaan konstruksi. Hebatnya, produk-produk SDLG ini menggunakan teknologi Volvo tetapi harganya sangat kompetitif,” ungkap Eka yang didampingi Priyonggo Setyoadi Prabowo selaku Product Manager SDLG.
    _MG_8790
    Motor Grader SDLG
    Dari segi kwalitas, Eka menjamin produk-produk SDLG tidak kalah dari mesin-mesin Eropa. “Coba saja Anda berdiri di dekat alat-alat SDLG. Pengecatannya rapih, demikian juga pengelasannya. Ini menandakan kalau mesin-mesin SDLG dikerjakan dengan cermat,” tukasnya meyakinkan.
    Selain SDLG, Indotruck Utama merupakan salah satu dealer alat berat Volvo di Indonesia. Tetapi, menurut Priyonggo, meski memasarkan dua merk berbeda dengan varian yang kurang lebih sama, keduanya tidak berbenturan di lapangan karena segmennya tidak sama.
    “Kalau customer butuh alat berkapasitas besar untuk proyek jangka panjang, maka yang kami tawarkan adalah produk-produk Volvo. Sebaliknya, kalau volumenya kecil dan budget relatif kecil, dengan jangka waktu pengerjaan relative pendek, maka kami lebih cenderung menawarkan mesin-mesin SDLG,” kata Priyonggo.
    Ia menambahkan, dalam memasarkan produk-produk ini, Indotruck Utama bertindak sebagai konsultan. “Kalau ada customer yang mau membeli, kami mesti mengarahkan. Mana yang lebih cocok untuk customer, apakah SDLG ataukah Volvo? Misalnya untuk proyek yang tak lebih dari 10 tahun, kami sarankan membeli SDLG. Kalau memang ada yang butuh untuk proyek 10 tahun ke atas, tentunya kami sarankan membeli Volvo. Jadi, kami di sini bertindak sebagai konsultan,” urainya.
    Menurut Eka, salah satu tantangan utama dalam memasarkan alat-alat buatan Cina selama ini di Indonesia adalah persoalan layanan purna jual. Para customer kerap mengeluh sulit mendapatkan suku cadang. Atau parts yang dikirim tidak sesuai dengan pesanan. “Mesin-mesin Cina selama ini dikenal suka ‘hit & run’. Kami harus mengubah image itu di SDLG. Parts-nya kami harus persiapkan, demikian juga mekanik yang akan melayani kebutuhan para pelanggan. Kami mendidik mereka secara khusus untuk menangani produk-produk SDLG,” paparnya.
    Sistem kerja yang dibangun Indotruck untuk SDLG saat ini persis sama dengan Volvo CE. “Kami benar-benar mengadopsi sistem servis dari Volvo CE ke SDLG. Kami menyiapkan gudang suku cadang dan support system di Singapura. Kami juga punya fasilitas yang sama di Cina dan Indonesia,” ujarnya. Sistem kerja seperti itu membuat para pelanggan tenang saat mengoperasikan mesin-mesin SDLG.
    Di samping itu, SDLG Indonesia berusaha meningkatkan sistem kerja, termasuk dengan QC (Quality Control). “Jadi, para customer yang sudah lama mengenal Volvo CE tidak perlu khawatir karena hal serupa sudah diterapkan di SDLG,” tukasnya menyakinkan. @
    Baca Juga :  PMP: Concrete Mixer Specialist
    RELATED ARTICLES

    Most Popular

    Recent Comments