Truck Tonly mengkombinasikan desain truk off-road dengan konstruksi seperti truk on-road untuk operasi heavy duty.
PT Airindo Sakti memperkenalkan heavy duty dump truck merek Tonly kepada para pelanggan dan calon pelanggannya di lokasi tambang quarry milik PT Lotus SG Lestari di daerah Rumpin, Bogor (Jawa Barat), Kamis (23/8/2017). Truk berat ini dirancang khusus untuk operasi heavy duty di sektor konstruksi, quarry hingga tambang batu bara dan mineral. Tonly merupakan produk buatan Shaanxi Tonly Heavy Industries Co., Ltd. yang dikenal sebagai pabrikan berteknologi tinggi yang khusus membuat alat angkut off-road.
“Tonly adalah kombinasi antara rigid dump truck dengan on-road dump truck untuk konfigurasi 6×4, dan kombinasi antara ADT (articulated dump truck) dan on-road dump truck untuk konfigurasi 6×6,” Didik Eko Prasetyo, General Manager PT Airindo Sakti, menerangkan konsep desain produk ini kepada Equipment Indonesia. “Tonly membuat alat yang bisa off-road, tetapi konstruksinya seperti on-road.”
Desain truk seperti ini memberikan banyak benefit bagi pengguna, Didik melanjutkan. Produk Tonly ini juga disebut wide off-road dump truck karena ukuran baknya lebih lebar dibandingkan truk-truk off-road yang lain di kelasnya. “Rata-rata ukuran bak dump truck merk lain adalah 2,4 meter, sementara lebar bak Tonly 3,1 meter. Itu berarti kapasitas angkutnya lebih banyak dibandingkan truk kompetitor,” ujarnya.

Kombinasi desain off-road dan on-road berdampak terhadap pemakaian bahan bakar truk menjadi sangat hemat. “Efisiensi pemakaian bahan bakar bisa sampai 30 persen dibandingkan produk-produk kompetitor,” komentar Justin Gunawan, Director PT Lotus SG Lestari, yang mengoperasikan empat unit Tonly saat ini.
Didik menjelaskan, kunci efisiensi itu terletak pada konsep pembuatannya. Dirancang menggunakan kombinasi truk off-road dan on-road dengan kecepatan maksimal 45 km/jam, maka semua tenaga dari engine lari ke torsi (tenaga putaran) dan bukan ke speed. Jadi, truk ini bermanuver dengan RPM rendah, sehingga pemakaian BBM-nya lebih hemat. Sementara truk on-road, justru RPM tinggi karena harus memacu kecepatan di jalan raya. Ketika dipakai di off-road, kendaraan seperti ini harus menggunakan gigi satu atau dua, sehingga otomatis pemakaian bahan bakarnya boros.@