
JCB telah memulai produksi penuh Hydradig yang baru setelah mesin itu melakukan debut internasionalnya pada pameran dagang bauma di Munich, April 2016.
Sumber JCB menyatakan pihaknya sudah menerima ratusan order untuk mesin 10 ton baru yang dibuat pada pabrik JCB Heavy Products di Uttoxeter, Staffordshire, Inggris. Sekitar 85 orang sudah direkrut untuk proses produksi itu, terdiri dari para engineer, tukang las dan para pekerja bidang assembly line.
JCB Hydradig dikembangkan secara sangat rahasia selama lebih dari tiga tahun dengan nama kode Project 710. Sebuah pernyataan dari JCB menyebutkan visi dari proyek ini adalah untuk mendisain “solusi yang paling inovatif dalam merespon terhadap lima tantangan kunci yang dihadapi para pelanggan dalam sektor konstruksi dewasa ini – visibility, stability, manoeuvrability, mobility and serviceability”.
JCB chairman, Lord Bamford, yang memprakarsai proyek ini, mengatakan, Hydradig “akan mentransformasikan industri ini.”
Chief executive JCB, Graeme Macdonald, menyebutkan bahwa Hydradig adalah revolusi produk ketiga yang sudah dilakukan pabrikan asal Inggris ini di pasar dalam enam bulan terakhir. “Kami sudah meluncurkan sebuah backhoe loader yang 35 persen lebih kecil dari model standar yang membuka peluang-peluang penjualan baru di berbagai belahan dunia. Bagi para customer kami di bidang pertanian, kami baru saja memperkenalkan sebuah brand transmisi berteknologi ganda yang baru untuk produk-produk Loadall telehandler JCB yang membuat unit-unit itu 25 persen lebih produktif dari model-model competitor,” ungkap Lord Bamford seperti dilansir dari worldhightways.com (Juni 2016).
Chief innovation & growth officer JCB, Tim Burnhope, mengungkapkan bahwa JCB bekerja sama dengan para customer untuk melakukan analisis yang mendalam mengenai aplikasi-aplikasi potensial untuk Hydradig, yang mencakup konstruksi jalan, tata kota, konstruksi umum, tata taman, dan rupa-rupa aplikasi lain yang bisa dilakukan dengan menggunakan solusi baru ini. Dengan kondisi berbagai jobsite yang makin padat, baik di lingkungan perkotaan maupun di jalan raya yang ramai sekali, menjadi jelas bahwa diperlukan suatu pemikiran ulang mengenai desain mesin.
“Jarak penglihatan (visibility) dari ruang kabin adalah pertimbangan utama para pelanggan karena mereka sangat peduli dengan keselamatan di tempat kerja,” tukas Burnhope.
“Prioritas berikutnya adalah kestabilan alat, seiring dengan meningkatnya aplikasi mesin untuk mengangkat beban berat (heavy lifting), tidak hanya menggali. Dengan kondisi area kerja yang makin sempit banyak customer memerlukan mesin-mesin yang memiliki kemampuan maneuver yang lebih gesit, sementara yang lain memerlukan alat yang mobilitasnya makin tinggi untuk berpindah dari satu lokasi kerja ke lokasi lain dengan lebih cepat,” pungkasnya.


