Volvo Construction Equipment (Volvo CE) memperkenalkan teknologi otonom dan hybrid untuk mendorong perubahan dalam industri alat berat pada masa mendatang. Apa kontribusi teknologi ini terhadap performa, efisiensi, produktivitas, safety dan sustainability barang-barang modal tersebut?
Majalah Equipment Indonesia bersama dua media nasional lainnya, beberapa waktu lalu, mendapat kehormatan untuk menghadiri acara Xploration Forum di Eskilstuna (Swedia) guna menyaksikan pengenalan cara kerja mesin-mesin konsep yang sedang dikembangkan oleh Volvo Construction Equipment. Rombongan kecil ini didampingi oleh Asep Mupid selaku Key Account Director PT Volvo Indonesia.
Produk-produk canggih yang diperkenalkan pada forum ini adalah mesin-mesin masa depan. Setidaknya terdapat dua keunikan utama unit-unit futuristik ini, yakni sumber pasokan energi dan cara kerja mereka. Alat-alat ini mengandalkan tenaga elektrik sehingga sangat efisien bahan bakar dan meminimalisir emisi karbon secara signifikan. Mesin-mesin ini juga mampu bekerja secara otonom (tanpa awak).
Terdapat tiga kategori produk yang ditampilkan Volvo CE pada kesematan ini. Pertama, hybrid wheel loader, LX1, yang mampu mencapai efisiensi bahan bakar hingga 50 persen dibandingkan model-model yang ada sekarang.
Kedua, alat angkut (load carrier) bertenaga bateri-elektrik yang bekerja otonom, HX1, yang dirancang khusus untuk proyek riset quarry Electric Site Volvo CE.
Ketiga, sepasang wheel loader dan articulated hauler yang bekerja secara otonom (tanpa awak).
Dengan memperkenalkan produk-produk inovatif tersebut, Volvo CE hendak menunjukkan bahwa mengoperasikan mesin-mesin pintar yang bekerja secara otonom pada proyek-proyek konstruksi, operasi-operasi tambang dan aplikasi-aplikasi lainnya bukan lagi sebuah ide liar yang tidak membumi. Kemajuan teknologi memungkinkan gagasan-gagasan yang sangat menantang itu menjadi nyata, cuma diperlukan waktu sedikit lama untuk membuatnya applicable dalam skala industri.
Sayangnya, mesin-mesin yang sangat inovatif ini masih berupa prototipe karena masih terus dikembangkan dan belum diproduksi secara komersial, entah sampai kapan. Meski begitu, introduksi produk-produk yang pintar ini sudah bisa memberikan gambaran seperti apa teknologi alat-alat berat konstruksi pada masa mendatang. Artinya, operasi alat-alat berat tanpa awak dengan menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan dan sangat efisien sangat riil, bukan fantasi.
