Equipment APP.
back to top
Saturday, November 1, 2025
spot_img
More
    HomeBusinessSuperkrane Mitra Utama Investasi Alat Baru

    Superkrane Mitra Utama Investasi Alat Baru

    Beragam jenis mobile crane di markas PT Superkrane Mitra Utama di kawasan Jakarta Utara (Foto: EI)

    PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) melakukan investasi peralatan baru untuk memperkuat unit-unit rentalnya dengan memanfaatkan dana pinjaman dari bank Jerman, Landesbank Baden-Wurttemberg (LBBW). Besar pinjamannya mencapai 17,93 juta euro atau setara dengan Rp 296,56 miliar.

    Corporate Secretary Superkrane Mitra Utama, Eddy Gunawin, menyampaikan, jumlah transaksinya setara dengan 46,39% dari ekuitas perseroan berdasarkan laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2018.

    “Fasilitas pinjaman ini diberikan dalam jangka waktu dari 9 Maret 2020 selama sekitar 20 bulan sampai tanggal 31 Januari 2022. Pinjaman bertahap ini akan digunakan untuk membeli aset-aset perusahaan yang berupa alat-alat berat secara bertahap dan bunga pinjaman EURIBOR +0,95% dan tidak ada jaminan,” kata Eddy dalam keterangan resmi, Kamis (12/3), dilansir dari Investor Daily (13/3).

    Aksi korporasi ini dilakukan karena rencananya untuk menambah alat-alat baru yang bisa disewakan kepada para pelanggan sebagai upaya untuk mengembangkan kinerja perseroan sekaligus menambah aset perseroan yang berdampak positif untuk semua pemegang saham. Untuk tahapan pertama pinjaman akan dipakai untuk membeli 3 alat berat, yakni Manitowoc GMK6300L-1 crane, Manitowoc GMK4100L crane, dan Goldhofer multiaxle – OA No. VAU001872-3.

    Sedangkan tahapan kedua, pencairan pinjaman direncanakan akan dilakukan di akhir tahun 2021 dan masih dalam proses perencanaan kinerja perseroan yang masih belum dapat diungkapkan. Sementara itu, transaksi ini memiliki pengaruh terhadap kondisi keuangan perseroan dimana tahap pertama yang dilakukan di tahun 2020 berupa pinjaman sebesar Rp 60,49 miliar dan penambahan alat berat atau aset sebesar Rp 65,65 miliar diasumsikan terjadi sebelum tanggal 31 Desember 2020.

    Sebelumnya, perseroan telah menyiapkan belanja modal (capex) senilai Rp 150 miliar tahun ini. Dana dimanfaatkan untuk membiayai pembelian beberapa unit crane baru. Rencananya, pereseroan akan menambah jumlah unit alat berat untuk menunjung kegiatan operasional perseroan tahun 2020 dengan anggaran belanja modal sekitar Rp 130-150 miliar. Sumber dana aksi korporasi ini akan bersumber dari perbankan dan sisanya modal sendiri sekitar 20%-30%.

    Baca Juga :  Kinerja Bisnis Alat Berat 2022 Ditopang Batubara

    PT Superkrane Mitra Utama Tbk merupakan perusahaan spesialis rental heavy lifting equipment. Alat-alat ini sangat diperlukan di era pembangunan infrastruktur sekarang ini. Berdasarkan data Equipment Indonesia, catatan keuangan perseroan ini sepanjang Januari hingga September 2019 masih kinclong, meskin  kondisi industri secara keseluruhan lesu. Perusahaan ini membukukan pendaptan sebesar Rp 553,58 miliar, naik 23,1% bila dibandingkan periode Januari – September 2018. Pada periode yang sama tahun lalu, pendapatannya sebesar Rp 449,69 miliar.

    Menurut Eddy Gunawin, semua pendaptan perusahaan pada periode Januari – September 2019 berasal dari penyewaan crane. Permintaan penyewaan crane memang masih tinggi pada tahun 2019. “Tahun 2020 kita proyeksikan permintaannya kurang lebih hampir sama (dengan 2019), mungkin naik sekitar 10%-15%,” ungkapnya kepada Equipment Indonesia.

    Eddy menambahkan, saat ini PT Superkrane Mitra Utama fokus pada penyewaan crane dan tidak lagi bermain di jasa konstruksi. Alasannya, menurut dia, dari  sisi profit margin bisnis rental lebih bagus.@

    RELATED ARTICLES

    Most Popular

    Recent Comments