Xcentric Ripper sebenarnya bukan pesaing hydraulic breaker, karena segmentasi pasarnya berbeda.

Usaha tambang batu (quarry) kian riuh seiring dengan dimulainya program pembangunan infrastruktur Pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla. Pemerintah sudah meresmikan sejumlah proyek infrastruktur di beberapa daerah. Pengerjaan proyek-proyek itu memerlukan material seperti batu, pasir dan sertu dalam jumlah besar. Tidak heran aktivitas penambangan galian C marak di berbagai daerah. Daya serap alat ini di sektor quarry pun menunjukkan terus tren peningkatan.
Di samping excavator, salah satu perlengkapan vital yang menentukan tingginya tingkat produktivitas mesin-mesin yang beroperasi di sektor quarry adalah alat pemecah (breaker). Jenis dan modelnya beragam bergantung pada tingkat kekerasan material yang hendak dihancurkan, mulai dari batuan yang sangat keras, medium hard rock hingga soft rock. Kondisi batuan yang beragam itu menuntut penggunaan breaker yang berbeda-beda pula supaya performanya optimal.
Menurut Yopi Eka Yanto dari PT STM Construction Equipment, berdasarkan pengalaman di lapangan, ternyata tidak semua jenis batuan bisa efektif ditambang menggunakan alat pemecah yang hanya mengandalkan pukulan saja. Dia mencontohkan jenis batuan keras namun memiliki banyak fracture (patahan) atau batuan sangat lunak dan tak ada fracture dan layer, yang lebih efektif bila dipecahkan dengan menggunakan Xcentric Ripper. Mengapa? “Karena Xcentric Ripper memiliki cara kerja yang berbeda dibandingkan dengan alat lainnya yang hanya mengandalkan kekuatan pukulan dalam pengoperasiannya,” ungkapnya kepada Majalah Equipment di Jakarta baru-baru ini.
Xcentric Ripper merupakan alat pemecah batuan buatan Spanyol yang dipasarkan oleh PT STM Construction Equipment di Indonesia. Prototipe Xcentric Ripper diperkenalkan pertama kali pada 2009, dan diluncurkan secara internasional pada ajang pameran Bauma 2010 di Munich, Jerman. Perusahaan ini baru setahun memasarkan produk-produk Xcentric Ripper. Meski baru seumur jagung, populasi produk-produk Xcentric Ripper di sektor quarry dan batubara terus meningkat. Dengan dukungan kuat dari produsennya, PT STM Construction Equipment memiliki stok suku cadang yang memadai di Jakarta, dan sub-dealer di beberapa daerah.
Bukan pesaing hydraulic breaker
Yopi menerangkan, Xcentric Ripper bekerja dengan mengkombinasikan tiga teknik: menggunakan pukulan, melakukan tekanan, dan menarik atau menggaruk. “Ketiga cara kerja ini membuat hasil produksi Xcentric Ripper jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan alat lain yang hanya direkomendasikan untuk memukul saja,” katanya sembari berpromosi.
Yopi menandaskan, Xcentric Ripper sebenarnya bukan pesaing hydraulic breaker, karena segmentasi pasarnya berbeda. Namun, kalau dibanding dengan produk-produk sejenis, dia mengklaim, maka dapat dipastikan Xcentric Ripper menempati posisi nomor satu di Indonesia. “Bahkan di dunia, produk ini menempati posisi market leader karena Xcentric Ripper merupakan pelopor teknologi ini,” ujarnya meyakinkan.
Yopi memastikan, Xcentric Ripper tidak pernah merekomendasikan alatnya dipakai pada jenis bebatuan yang sangat keras dan tidak memiliki fractures dan layers. Jenis batuan ini hanya cocok dieksploitasi dengan menggunakan peralatan yang mengandalkan kekuatan pukulan.
Selain Xcentric Ripper, PT STM Construction Equipment juga memasarkan Darda Spliter, yakni alat pemecah material keras bertenaga hidrolik (hydraulic rock & concrete splitter), yang menjadi alternatif sangat efektif dan hemat biaya dibandingkan dengan teknik-teknik penghancuran (demolisi) konvensional. Memecahkan material keras menggunakan teknik hidrolik dari Darda Spliter mampu mengurangi vibrasi, debu dan kebisingan.
Kalau dicermati dari cara kerjanya, produk Xcentric Ripper ini sebenarnya tidak memerlukan banyak ketersediaan suku cadang. Tidak seperti alat lain sejenis yang harus dilakukan greasing setiap dua jam sekali. Selain itu, menurut Yopi, menggunakan Xcentric Ripper tidak membutuhkan pukulan keras, sehingga tak bakal menimbulkan panas ataupun kebisingan yang bisa mengganggu lingkungan sekitar.
Ada dua komponen yang paling vital, yakni tooth dan pin. Sebagaimana peralatan lain pada umumnya, kedisiplinan dalam melakukan perawatan berkala dan pengoperasian yang sesuai panduan pabrik merupakan kunci ketahanan sebuah peralatan. PT STM Construction Equipment, menurut Yopi, berusaha konsisten dengan komitmennya untuk selalu memberikan advis yang dibutuhkan customer.
Untuk memastikan kelancaran operasi peralatan ini, PT STM Construction Equipment menyediakan dua jenis training bagi customer. Pertama, pelatihan untuk operator supaya mereka dapat memahami cara pengoperasian yang baik dan benar sehingga mereka bisa menghasilkan produksi yang maksimal. Kedua, pelatihan bagi teknisi supaya mereka bisa melakukan maintenance secara baik dan benar. Pelatihan ini diberikan tim pelatih yang sudah dididik langsung dari pabrik.
Yopi mengingatkan tiga hal yang harus diperhatikan supaya tingkat produktivitas peralatan Xcentric Ripper ini selalu terjaga: pertama, memahami jenis batuan yang akan ditambang, agar kita bisa menentukan jenis alat yang sesuai; kedua, kondisi alat itu sendiri, baik instrumen attachment yang digunakan maupun excavator-nya; dan ketiga, keahlian atau tingkat keterampilan si operator yang bersangkutan.
PT STM Construction Equipment sudah membuktikan kemampuan produk-produk Xcentric Ripper ini di Tenggarong, Kalimantan Timur dengan hasil produksi yang sangat spektakuler. Anda bisa melihat hasilnya pada tayangan video yang sudah diunduh di Youtube!