Bagaimana mengurangi pemborosan dalam siklus pengangkutan

Muat/angkut sebagai bagian dari Connected Fleet untuk operasi tambang

Lanskap sedang berubah seiring teknologi yang makin maju – termasuk sensor-sensor yang terjaring secara otomatis yang lebih presisi, tahan lama untuk menimbang muatan; presisi lokasi yang makin bagus dan geofencing untuk memantau truk-truk pengangkut; komunikasi di lokasi yang lebih cepat dan andal; dan pelaporan berbasis cloud secara real-time yang mengintegrasikan peralatan mobile dan informasi produktivitas yang disajikan sebagai laporan yang mudah dibaca dengan KPI penting.

“Memiliki data pemuatan/pengangkutan yang tepat waktu dan akurat tanpa berada di lokasi tentu saja menjadi tantangan tersendiri,” kata Franklin. “Mengunduh data dari truk-truk secara manual itu mahal, dan informasinya selalu ketinggalan zaman. Kita harus bisa mengakses informasi yang rinci dari jarak jauh.”

Solusi-solusi yang memungkinkan seluruh operasi termonitor secara real-time, seperti sistem Smart Haul baru dari Trimble, telah mengantarkan era armada yang terhubung. Mengintegrasikan timbangan on-board excavator yang akurat, pelacakan lokasi truk, dan Insight Dashboard memberikan pandangan holistik dan kemampuan untuk melakukan penyesuaian selama shift. Para operator dan manajer dapat mengakses informasi secara otomatis dan akurat untuk membantu produksi dan operasi-operasi membuat keputusan-keputusan bisnis yang lebih tepat.

Dengan mengotomatiskan pengambilan data sebanyak mungkin, dan dengan mengurangi interaksi operator dengan sistem, kecocokan data untuk data muatan yang dikombinasikan dengan data truk dihilangkan. Tidak ada ketergantungan pada manusia yang menekan tombol pada saat yang tepat, dan kemandirian dari operator membantu menghilangkan kesalahan yang mencemari set data, meningkatkan akurasi. Hal ini meningkatkan kurva pembelajaran untuk operator baru, dan membuat para operator berpengalaman tetap fokus menggunakan peralatan mereka secara efisien. Hasil dari pengumpulan data secara otomatis adalah peningkatan signifikan dalam menangkap kumpulan data yang andal dan berguna untuk mendorong peningkatan operasional.

Hal ini memberi operator kemampuan untuk membuat perubahan proaktif dan menghilangkan pemborosan. Daripada menerapkan keputusan operasional berdasarkan data minggu lalu, pengelola lokasi dapat menggunakan status saat ini untuk secara proaktif membuat keputusan dan memodifikasi operasi. Alih-alih mengatasi masalah dari hari-hari lalu yang mungkin tidak lagi relevan, manajer dapat membuat perubahan setiap jam, atau bahkan menit demi menit.

Di satu lokasi kerja, misalnya, terjadi kemacetan di titik pembuangan. Meski proses bongkar muat sendiri berjalan lancar dan seperti yang diperkirakan, truk mengalami keterlambatan karena lampu lalu lintas untuk truk lambat merespons. Menggunakan sistem yang mengukur waktu setiap fase siklus memungkinkan para manajer armada untuk dengan cepat mengidentifikasi penundaan dan menerapkan perubahan sinyal yang lebih cepat yang mencerminkan waktu pembongkaran yang sebenarnya, memperbaiki masalah, dan menurunkan waktu siklus secara keseluruhan. Memperpendek siklus yang ringan berdampak terhadap meningkatnya produktivitas di seluruh lokasi sebesar 10 persen.

Tempat untuk mengurangi pemborosan dan inefisiensi dalam siklus pengangkutan

Ada dua area utama di mana para manajer dapat fokus untuk meningkatkan operasi-operasi mereka dan mengurangi pemborosan dan inefisiensi dalam sistem pengangkutan.

Pertama, efisiensi operasional. Seberapa bagus truk-truk dimuat? Apakah setiap muatan sesuai kapasitas? Apakah kendaraan-kendaraan itu dimuat dengan material yang tepat? Apakah muatan-muatan itu bergerak menuju ke tujuan yang benar? Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan siklus muatan? Persoalan-persoalan yang kelihatan sederhana ini menimbulkan pemborosan signifikan jika tidak dipantau. Apakah Anda mengikuti panduan-panduan dari pabrikan truk tentang pemuatan dan kelebihan muatan

Kedua, pemanfaatan (utilisasi). Seberapa bagus pengelolaan aset-aset di lokasi kerja Anda? Apakah ada mesin-mesin yang menganggur? Apakah truk-truk harus antre untuk bongkar – muat? Apakah arus lalulintas di seluruh area operasi berjalan lancar dan efisien? Apakah operator-operator yang tepat mengoperasikan alat-alat yang tepat?  Apakah mesin-mesin excavator menunggu truk-truk datang untuk memuat? Apakah para operator memuat dan mengangkut secara efisien? Apakah pengisian bahan bakar ditangani secara efisien?

Suatu pandangan yang menyeluruh tentang pemuatan dan pengangkutan dapat menunjukkan kebutuhan untuk menambahkan lagi truk atau excavator ke alur kerja atau untuk mengidentifikasi operator-operator yang bekerja lamban yang mungkin memerlukan lebih banyak pelatihan atau sesi pelatihan ulang.

Dengan mencermati jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut, para operator dapat memperoleh lebih banyak visibilitas ke dalam bisnis secara keseluruhan, dan sering kali dapat menemukan peluang untuk menghilangkan pemborosan dan meningkatkan efisiensi dan profitabilitas.

“Kami bekerja untuk suatu lokasi dan meninjau laporan-laporan muatan truk angkut mereka, yang menunjukkan, bulan demi bulan, mereka mengangkut rata-rata 52 metrik ton per muatan truk,” kenang Franklin. “Saat menelaah data, memang benar payload yang benar adalah 61 ton. Daya muat  sebenarnya harus dibandingkan dengan persentase target payload. Dalam hal ini, armada truk mereka 20 persen lebih besar dari yang dibutuhkan karena mereka gagal memuat sembilan ton terakhir itu untuk setiap truk. Dua truk tambahan itu memiliki modal sekitar $3 juta, ditambah biaya operasi dan pemeliharaan – itu sekitar $1 juta per tahun biaya operasi tambahan.”