PT Indotruck Utama memperkenalkan secara resmi dua model baru Excavator SDLG untuk pasar Indonesia, E6201F (kelas 20 ton) dan E6550F (kelas 50 ton).
Setelah memperkenalkan compact excavator pada tahun 2019 di Jakarta, pada pertengahan tahun 2022 ini Shangdong Lingong Construction Machinary atau yang lebih popular dengan SDLG meluncurkan dua excavator yang lebih besar, yaitu Excavator E6210F kelas 20 ton dan Excavator E6550F kelas 50 ton.
Kedua excavator anyar buatan pabrikan asal China itu diluncurkan secara resmi di Warehouse 408, CIBIS Park, Cilandak, Jakarta Selatan pada Kamis (7/7/2022). Peluncuran alat-alat pengeduk berpostur sedang hingga besar itu menandai babak baru kiprah SDLG di pasar excavator tanah air. Selama ini, SDLG fokus menggarap compact excavator di samping alat berat jenis lain seperti wheel loader dan motor grader. Namun, seiring dengan semakin bergairahnya pembangunan infrastruktur dan terus menguatnya harga komoditas tambang, khususnya batu bara, pabrikan asal China ini memperkenalkan model excavator yang lebih besar yang menyasar pasar infrastruktur dan tambang.
Acara peluncuran Excavator SDLG E6210F dan E6550F dilakukan oleh Direktur Utama PT Indotruck Utama, Bambang Prijono, bersama dengan Jackie Sun selaku SDLG Asia Regional Head Import & Export Co.

Hendry Wu, Product Manager SDLG pada PT Indotruck Utama, menjelaskan, excavator E6210F merupakan excavator serba guna kelas 20 ton. Mesin berukuran sedang (medium) ini sangat cocok untuk aplikasi-aplikasi pemindahan dan penggalian tanah, serta untuk aplikasi konstruksi.
Excavator E6210F, jelas Hendry, memiliki struktur ketahanan yang tinggi, pemakaian bahan bakar yang sangat efisien, kabin yang nyaman, dan toleransi yang baik terhadap kualitas bahan bakar.
Excavator SDLG E6201F ditenagai dengan engine Deutz BF6M2012, yang juga pernah dipakai Volvo. Mesin diesel non commonrail injection berkapasitas 6 liter ini menghasilkan gross power 164,9 hp dan torsi maksimal 695Nm/1350rpm. Excavator ini memiliki panjang keseluruhan excavator ini 9720 mm, lebar keseluruhan 2800 mm, dan tinggi keseluruhan 2940 mm.
SDLG membekali excavator ini dengan sejumlah fitur, seperti idle function. Jika engine tidak dioperasikan selama 5 detik, kata Hendry, fitur idle function akan aktif secara otomatis. Putaran mesin akan turun ke level 1000 rpm. Fitur ini membantu untuk meningkatkan efisiensi.
Excavator E6201F menggunakan komponen-komponen yang sudah familiar di industri alat berat, seperti hydraulic system merek Kawasaki. Selain itu tersedia 10 mode kerja untuk mengoptimalkan kerja di lapangan. Kecepatan swing excavator ini 12,1 r/min. Sementara kapasitas bucket-nya 1 meter kubik.

E6550F adalah excavator kelas 50 ton. Alat yang berpostur lebih kokoh ini dirancang khusus untuk pertambangan (heavy duty).
Excavator ini diklaim memiliki tenaga kuda tertinggi dan torsi terbesar di antara mesin-mesin kelas 50-60 ton. E6550F dilengkapi rock bucket paling besar dengan kapasitas 3,6 meter kubik, sistem hidrolik pintar, struktur ketahanan tinggi, serta kabin yang nyaman. Kerangka excavator ini dirancang khusus untuk operasi tambang. Selain itu, untuk mengoptimalkan pengoperasian unit, tersedia 11 mode kerja.
Hendry menjelaskan, excavator SDLG E6550Fmenggunakan tipe engine Volvo TAD1352VE dengan gross power 422,4 tenaga kuda. Kecepatan maksimum engine berada di 2175 nm @ 1200 rpm.
Adapun panjang keseluruhan excavator ini mencapai 12170 mm dengan lebar keseluruhan 3465 mm dan tinggi keseluruhan 3990 mm. Sementara jangkauan penggalian (Digging Reach On Ground) bisa mencapai 11446 mm dengan kedalaman galian (Digging Depth) 7340 mm. Ground Clearance 7340 mm dan Ground Pressure 88 kPa. Sementara Swing Speed 9,4 r/min dan travel speed alias kecepatan berjalan (low/high) mencapai 2,9/4,8 kilometer per jam.
Untuk memudahkan perawatan, lanjut Hendry, SDLG mendesain kompartemen mesin-mesin ini per kelompok. Artinya, mesin berada di ruang tersendiri, semua jenis cairan di ruang tersendiri, saringan udara juga berada di ruang tersendiri. Sistem baterai berada juga di ruang tersendiri. Pengelompok seperti ini, kata dia, akan memudahkan perawatan.

SLDG berdiri sejak 1972, dan saat ini merupakan bagian dari Volvo Construction Equipment yang sudah sejak lama memercayai PT Indotruck Utama sebagai dealer resmi mereka di seluruh Indonesia. Produk-produk SDLG masuk ke Indonesia sejak tahun 2009. Selain excavator, produk-produk SDLG lainnya yang dipasarkan di Indonesia adalah wheel loader dan motor grader.
Vincent Santoso, Sales & Marketing Director PT Indotruck Utama, mengatakan SDLG merupakan alat berat buatan China tetapi dengan basis teknologi Eropa, khususnya Volvo Construction Equipment. “Mesin-mesin SDLG mewarisi DNA Volvo CE di dalam dirinya karena SDLG merupakan bagian dari Volvo CE. Produk-produk SDLG dibuat di China tetapi dengan basis teknologi Volvo CE. Sebab itu, customer tidak perlu meragukan mutunya,” ungkapnya merespon pertanyaan media mengenai kualitas mesin-mesin buatan China ini.
Direktur Utama PT Indotruck Utama, Bambang Prijono, menyatakan sangat yakin pihaknya akan mampu merebut pasar di kelas 20 ton dan 50 ton untuk kedua produk terbaru SDLG tersebut. Apalagi ceruk pasar excavator untuk kelas ini masih sangat besar di Indonesia. Pasalnya, Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam. Itu sebabnya pasar Indonesia menjadi magnet bagi semua produsen alat berat seluruh dunia.
Meski persaingan akan semakin ketat, tetapi dengan kualitas produk SDLG dengan Volvo sebagai jaminan mutu plus jaringan PT Indotruck Utama yang luas, Bambang semakin yakin bahwa kedua produk SDLG tersebut akan laris manis di pasar Indonesia. Saat ini PT Indotruck Utama memiliki 50 jaringan di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini akan sangat membantu penjualan produk-produknya dan layanan purna jual.
Bambang menjelaskan bahwa PT Indotruck Utama menyediakan layanan purna jual yang komplit, yang didukung oleh lebih dari 1.000 mekanik. Sebagian besar dari mereka tersebar di berbagai lokasi operasi produk-produk perusahaan yang berada di bawah Indomobil Group ini. Para mekanik tersebut bertugas mendampingi dan melayani para konsumen. Dengan kehadiran mereka, persoalan yang ditemukan di lapangan terkait bisa langsung teratasi dan tidak perlu menunggu terlalu lama, sehingga downtime berkurang secara signifikan dan produktivitas kurang terganggu.
PT Indotruck Utama, lanjut Bambang, bertekad untuk terus membenahi layanan purna jual pada waktu-waktu mendatang guna memenangi perang merebut pasar. Dengan begitu, harapan akhirnya adalah konsumen semakin berminat dan tertarik membeli dan menggunakan produk-produk perusahaan ini.