Traktor Nusantara (Traknus), distributor resmi forklift Toyota, meluncurkan forklift elektrik Toyota 60-8FBN Series terbaru
PT Traktor Nusantara (Traknus), distributor resmi forklift Toyota di Indonesia, memperkenalkan forklift elektrik Toyota 60-8FBN Series yang terbaru pada pameran Logistics Solution 2024 di JI-Expo, Kemayoran Jakarta, 15-17 Mei 2024. Kehadiran forklift terbaru berkelir orange dan hitam ini ditandai dengan pembukaan selubung hitam yang menutupinya nyaris sepanjang hari. Begitu selubung ditarik, tetabuhan drum yang dimainkan dua orang, laki dan perempuan, makin kencang dan meriah, yang disambut dengan tarian tiga orang perempuan cantik di booth Traktor Nusantara. Mereka mengiring munculnya forklift elektrik itu dari “persembunyian”.
Seusai seremoni peluncuran, Sri Mahendra – Sales Marketing Division Head Material Handling Traktor Nusantara – mengungkapkan, forklift elektrik yang diluncurkan itu adalah benar-benar produk baru dan belum ada di pasar Indonesia. Unit ini baru dijual setelah peluncuran tersebut dengan kisaran harga Rp 500-600 juta per unit.
Sebagai produk paling anyar, unit ini sudah dilengkapi dengan teknologi terbaru pula, termasuk baterai lithium ion. Persis di sini letak salah satu keunggulan forklift Toyota ini. Lebih-lebih lagi, karena baterai lithium ion sudah ditanam di dalam unit, sehingga tidak diperlukan lagi baterai cadangan. Dengan begitu pula, forklift tersebut sangat efisien.
“Kalau boleh kita sebut, baterainya sudah ter-install di dalam unit itu sendiri, sehingga customer tidak lagi membutuhkan baterai cadangan. (Dengan baterai lithium ion) Produktivitas dan efisiensinya cukup tinggi dari model terbaru ini,” ujar Sri Mahendra.
Lebih jauh dia menjelaskan, baterai lithium ion yang ditanamkan pada forklift tersebut memiliki umur pakai yang lebih panjang dibanding lead acid (accu) atau baterai biasa. Selain itu, baterai lithium ion pada forklift ini bisa dilakukan pengisian daya secara cepat (fast charging).
Pengisian daya dari titik terendah hingga penuh atau 100 persen, kata dia, bisa dilakukan hanya dalam tempo dua hingga dua setengah jam. Pengisian daya ini pun cukup dilakukan pada saat istirahat makan atau ketika sedang ke toilet, misalnya. Dengan demikian, waktu kerja efektif tidak akan terganggu hanya untuk pengisian daya.
Bila baterai lithium ion ini sudah penuh, forklift dapat kembali bekerja selama 7-8 jam. Namun, hal itu sangat tergantung tingkat kesulitan pekerjaan yang dimiliki para pelanggan. Semakin berat pekerjaan yang dilakukan, tingkat konsumsi daya juga semakin besar. Sebaliknya, semakin ringan pekerjaan, daya yang dihabiskan juga lebih sedikit.
“Keuntungan pemakaian forklift dengan bateri lithium ion adalah opportunity charging yang dapat dilakukan kapan saja. Setiap saat operator istirahat, forklift bisa di-charge. Misalnya, jam makan siang unit ini bisa di-charge. Saat operator ke toilet, forklift ini dapat di-charge. Hal ini juga membantu memperpanjang operation time forklift itu sendiri,” jelas Sri Mahendra.
Dengan menggunakan baterai lithium ion, maka forklift ini juga sangat efisien. Bahkan, kata Sri Mahendra, unit ini bisa memangkas biaya operasional hingga 20 persen dibanding forklift yang menggunakan baterai LFP dan forklift diesel. Sistem baterai lithium ion juga menghadirkan keuntungan lain untuk forklift Toyota ini, yaitu operasi yang jauh lebih aman, nyaman, tidak bising, dan ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi.
Fitur cerdas
Forklift elektrik Toyota 60-8FBN Series tergolong forklift kelas 2,5 ton. Alat ini bisa mengangkat beban 2,5 ton dengan ketinggian hingga 4,3 meter. Sesuai spesifikasi yang dimilikinya, unit ini dapat beroperasi di segmen logistik, food and beverage, dan consumer goods.
Forklift tersebut juga dilengkapi dengan fitur-fitur pintar seperti SEnS+ (Sens plus) dan prinsip-prinsip ESG. Dijelaskan, fitur SEnS+ adalah sebuah kamera pintar yang bisa mendeteksi hambatan di jalan yang dilewati forklift ini baik benda mati maupun benda bergerak seperti manusia.
“Forklift ini bisa melakukan otomasi pengeraman sampai unit itu berhenti, sehingga secara tidak langsung alat ini dapat menekan angka kecelakaan kerja,” jelas Sri Mahendra.
Sementara prinsip ESG pada forklift tersebut adalah sistem yang diaplikasikan untuk mengontrol atau memonitor unit secara secara daring (dalam jaringan). Artinya, pemilik unit atau manajemen forklift bisa memantau posisi keberadaan forklift hingga kondisi baterainya seperti apa. Bahkan sistem ini juga mampu menginformasikan berapa jumlah kecelakaan kerja ketika forklift beroperasi.
Saat ditanya Majalah Equipment Indonesia tentang keunggulan forklift elektrik Toyota ini dibanding forklift elektrik brand lain yang juga meramaikan pameran tersebut, Sri Mahendra mengungkapkan bahwa mereka sebagai distributor sangat percaya diri dengan kualitas brand dari Jepang. Kekuatan brand sudah menjadi keunggulan tersendiri.
Selain itu, Traktor Nusantara sebagai distributor, tidak hanya mementingkan penjualan, tetapi juga pelayanan purna jual atau after sales service. “Kita, sebagai distributor Toyota, juga punya company value yang cukup bagus. Jadi, kita tidak hanya fokus menjual unit kepada pelanggan, tetapi juga memberikan solusi-solusi, baik itu ketersediaan spare part maupun tenaga mekanik,” jelasnya.
Layanan purna jual yang bagus ini didukung pula oleh jaringan yang dimiliki Traktor Nusantara di seluruh Indonesia mulai dari Medan hingga Papua. Total, perusahaan ini memiliki 15 kantor cabang untuk memberikan pelayanan purna jual terbaik bagi pelanggan-pelanggannya. “Perbedaannya tidak hanya dari unit itu sendiri tetapi juga bagaimana kita memberikan pelayanan yang tepat kepada para pelanggan kita terkait dengan after sales service,” pungkas Sri Mahendra.