Equipment APP.
back to top
Sunday, October 12, 2025
spot_img
More
    HomeFeatureVirtual Leadership

    Virtual Leadership

    Bagaimana Anda tetap memimpin sebuah tim yang mengerjakan suatu proyek tanpa Anda hadir secara fisik bersama mereka?

    Ilustrasi kegiatan rapat jarak jauh (Ist)

    Kalau Anda seorang kontraktor yang menangani beberapa proyek di lokasi-lokasi berbeda, bagaimana Anda mengatur waktu untuk mengunjungi proyek-proyek itu dan menggelar pertemuan dengan masing-masing tim? Dengan kondisi jalanan yang macet, apalagi kalau jarak antar lokasi proyek berjauhan, tidak mungkin Anda bisa selalu hadir secara fisik dalam rapat-rapat itu. Solusinya adalah “Virtual Leadership” (VL).

    Brad Humphrey dalam artikelnya berjudul “How to Lead When You’re Not There”  menjelaskan tentang seni “Virtual Leadership”. Dia mengatakan, memimpin sebuah tim tanpa Anda hadir bersama mereka merupakan suatu keterampilan yang perlu diasah terus-menerus. Ia berpengalaman bekerja dengan kontraktor-kontraktor di empat benua. Di sana dia menemukan bagaimana para pemimpin di perusahaan-perusahaan kontraktor itu mempraktekkan “Virtual Leadership”.

    Virtual Leadership adalah salah satu upaya untuk mengontrol performa sebuah tim sekalipun sang pemimpin tidak hadir secara fisik di antara mereka. Mungkin mereka hanya sekali saja bertemu, atau bahkan mungkin tidak pernah bertemu.

    Mari kita ambil contoh mengenai seorang manajer regional di sebuah perusahaan kontraktor multinasional yang memimpin proyek-proyek yang tersebar di beberapa negara. Sekalipun tidak bisa “hadir di mana-mana”— pada saat yang sama, dia harus memimpin tim yang bekerja di proyek-proyek itu dan mengeksekusi beberapa rencana kerja. Hal itu menuntut dia untuk selalu menggelar rapat dan melakukan koordinasi.

    Beroperasi di banyak tempat pada saat bersamaan sebenarnya bukan hal luar biasa bagi seorang kontraktor, apalagi di era pasar bebas sekarang ini. Namun, kondisi seperti ini bukan tanpa konsekuensi. Dengan tidak hadir secara fisik setiap saat di tengah sebuah tim, kontraktor itu tidak selalu mendapat informasi akurat tentang aktivitas dan perkembangan di setiap proyek. Kondisi ini sangat beresiko. Mari kita perhatikan hal-hal berikut ini:

    • Tidak semua pimpinan kru di lapangan memiliki kemampuan teknis, sehingga diperlukan “pendampingan”
    • Dibutuhkan lebih banyak informasi dari sebelumnya dan informasi yang dimaksud bisa saja sulit diperoleh
    • Diharapkan dari setiap orang yang terhubung ke suatu proyek konstruksi memiliki informasi yang diperlukan dalam jangka waktu yang lebih singkat — tepat pada waktunya.
    • Ongkos pembuatan keputusan yang buruk akan sangat mahal, yang disebabkan karena Anda tidak melihat secara personal semua hal yang terjadi di lokasi kerja
    • Karena jumlah pemimpin proyek yang cakap itu sedikit, maka Anda harus melibatkan pimpinan-pimpinan yang sudah ada untuk menangani sejumlah besar pekerjaan dan anak buah.
    Baca Juga :  Cat VisionLink baru memudahkan manajemen peralatan

    (bersambung)

    RELATED ARTICLES

    Most Popular

    Recent Comments